Share

Bab 59. Mogok Bicara

Ken memijat pelipisnya, berharap sakit kepala yang tengah menyergapnya bisa hilang. Namun, dia justru semakin kehilangan pijakan. Sudah dua hari Aira tidak menampakkan batang hidungnya. Wanita itu mengunci diri di dalam kamar, hanya mengizinkan bibi Tsu yang masuk untuk mengantar makanan.

"Bagaimana keadaannya? Dia sudah tidur?" tanya Ken saat mendapati wanita paruh baya itu keluar sambil membawa nampan berisi mangkuk.

"Nona baik, Tuan. Dia hanya ingin sendiri, begitu katanya. Sekarang Nona sedang asik membaca, melarang Anda mendekatinya."

Ken mengembuskan napas berat. Ini tidak pernah ada dalam daftar rencana yang dibuat olehnya. Mereka bertengkar dan Aira marah semarah-marahnya. Wanita itu diam seribu bahasa, tidak akan membuka mulutnya di depan Ken.

"Dia mau makan?" Ken kembali memerhatikan pintu warna putih di belakang sana, berjarak sekitar lima meter dari tempatnya.

"Nona hanya bisa makan salad buah setiap hari. Pagi ini Nona ingin roti gandum kering. Besok saya akan coba tawark
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status