Share

23. Waktu yang Salah

Mei turun dari taksi, memandangi lobi apartemen di depannya, kemudian ganti menatap jari manisnya yang kini telah kosong dari cincin pertunangannya dengan Juna. Ada rasa ringan sekaligus berat yang kini bermain-main dalam hatinya. Bodoh. Bisa-bisanya dia melepas pria tampan, menyenangkan, dan juga mapan. Bukankah setidaknya pria itu tak mempermainkan perasaannya seperti Kevin?

Juna bahkan sudah terang-terangan menjelaskannya sejak awal, “Jangan overthinking tentang hubungan kita, Mei. Just have fun with me. Tak mengapalah awalnya kita pura-pura saling cinta, maybe oneday ... kita bisa fall in love betulan.”

Kemudian terngiang lagi kata-kata Anjani, “Are you sure he loves you, Mei? I tell you, he loves Raya so much. You hanya akan berakhir seperti I dan cewek-cewek lain, yang cuma dijadiin objek pengalih perhatiannya dari Raya. Siap-siap aja, you bakal ditendang keluar kalau dia udah bosan. Better you run!”

Ah. Kenapa tiba-tiba terselip rasa takut dalam hati Mei kala mendengarnya? Ap
Indy Shinta

Yuk, dukung penulis denggan cara klik VOTE cerita ini.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status