Home / Romansa / Menikahi Mayat Palsu CEO / Bab 3. Sekamar dengan mayat.

Share

Bab 3. Sekamar dengan mayat.

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2023-07-13 15:18:42

Kulirik sekilas jenazah di sampingku dalam kegelapan, sinar rembulan samar-samar masuk dari balik tirai.

Pria kaku itu sudah diangkat keluar dari peti mati dan mereka membaringkannya di ranjang.

Masih dengan kain putih menutup wajahnya. Ingin rasanya membuka penutup kain putih itu, setidaknya aku bisa melihat wajah suamiku sekali saja. Tapi sungguh aku tidak berani.

Dengan takut aku duduk satu ranjang dengan mayat. Kecewa, sungguh kecewa dengan kedua orangtuaku yang meninggalkanku di sini.

"Gila, mereka semua kehilangan otaknya," bathinku. "Apa yang mereka harapkan dengan menidurkan mayat di sini?"

"J-jangan katakan, mereka benar-benar ingin aku hamil dari mayat ini?"

Aku membulatkan mataku dan memandang pria yang terbujur kaku itu dengan bulu kuduk berdiri.

Degh! Lampu hidup kembali. Aku bernafas dengan lega. Ac pendingin di kamar yang luas itu malah membuatku berkeringat jagung.

Aku pasrah. Harus tahan duduk sampai acara di luar selesai. Baru aku bisa pulang ke rumah.

"Ya, harapanku selesai acara  aku akan dibebaskan."

Tik tik tik tik ... Jam terus berdetik. Tak berani aku beranjak dari ranjang walau sudah sesak pipis dari tadi.

Perutku terasa sungguh lapar dan kepalaku sakit. Aku tidak cukup tidur semalaman.

"Mereka sungguh kejam sekali karena tidak memberikan makanan yang layak kepada pengantin!" Aku mengumpat dengan kesal.

"Suami mati ini-kan memang tidak perlu makan lagi, tapi aku masih hidup dan aku butuh makan!"

Kedua mataku mulai marah. Tidak menangis lagi karena bukan sedih tapi lapar!

Degh … tiba–tiba mati lampu lagi.

Badanku mematung karena ketakutan. "Ohh Sh*t, apalagi ini?" Sekujur tubuhku mematung. Merinding dan bulu kudukku mulai berdiri. Leherku tiba - tiba dingin seperti ada yang meniup dengan halus.

"Paa ... paa. Papa ... Tolong aku." teriakku kecil dengan tubuh yang sudah kaku total.

Tiba - tiba lampu hidup. Bergegas aku menoleh ke samping. Mayat itu masih disana. Dengan kain putih yang masih tertutup di wajahnya.

"Ups, sedikit  lega rasanya," ucapku sambil mengelus dadaku sendiri.

Samar-samar aku melihat bayangan yang berjalan bolak-balik di bawah celah daun pintu.

"Sepertinya ada yang berjaga di luar. Apakah lampu dimatikan dari luar?"

"Kurang ajar! Siapapun yang bermain-main disini!" gumamku dengan marah.

"Mama, Papa!" teriakku dengan marah.

"Aku sudah mau pulang!" Kugedor pintu kamar dengan gelisah.

Kesabaranku sudah melewati batas. Aku ingin pulang sekarang. Pikirku dengan mantap.

"Aku lapar!" teriakku masih dengan kemarahan yang tinggi sambil mengedor pintu.

"Barbar". Terdengar suara kecil dari arah belakangku yang membuatku membujur kaku kembali. Bulu kudukku berdiri lagi.

"Siapa?" Aku memutar tubuhku dan menoleh ke belakang. Masih tidak ada kejadian apapun. Gelap sekali dan aku semakin panik.

Apakah aku berhalusinasi? Sepertinya aku mendengar suara seorang pria memanggilku "Barbar."

Lampu sial itu hidup kembali, aku melirik ke arah ranjang. Tidak ada yang terjadi.

Tak lama kemudian terdengar kunci pintu diputar dari luar. Bundaku menampakkan wajahnya

"Mama!" Aku berseru dan menangis dalam pelukannya.

Beberapa pelayan masuk dan membawa mampan berisi makanan.

Aku melirik mereka dengan malas, mereka juga sedikit gemetaran karena ada mayat di ranjang.

"Nak, kamu belum bisa keluar. Sebentar lagi ya," ucap mama kemudian mendorongku masuk dan menguncinya kembali dari luar.

Aku ingin berontak tapi bundaku sudah menutup pintu dengan cepat.

"Mama!" Aku kembali mengedor pintu. Namun sepertinya usaha ini hanya akan membuatku kelelahan.

Dengan kecewa, aku duduk di ranjang. Menghentakkan pantatku dengan kasar sehingga si mayat ikut terguncang tanpa kusadari.

Kain putih yang menutup wajahnya terbang ke samping.

Aku menoleh dan terkejut. Dengan singgap aku berdiri dan mematung di tempatku. Kututup mulutku dengan kedua tanganku.

Pria itu sangat pucat. Tapi, "Ia sangat ganteng!"

Aku memberanikan diri mendekati mayat itu. Kuperhatikan dengan jelas.

Pria itu seperti seorang bintang film pria yang biasa kulihat.

"Eh, bukan bintang film." Aku mengernyitkan alisku berusaha mengingat.

"D-dia, bukankah dia adalah seorang milyuner muda. Betul! Aku pernah melihat wajahnya. Ia bukan artis tapi wajahnya ada di majalah F*rbes, majalah orang kaya!" seruku karena berhasil mengingat dengan baik.

"Astaga, ganteng dan masih muda, sudah meninggal. Kasihan," ucapku tanpa sadar.

"Kasihan sekali kamu. Seandainya kamu masih hidup, pasti tidak akan ada wanita yang menolak untuk menjadi pasanganmu!" gumamku dengan sedih.

Bermonolog, mengapa hidup terasa begitu kejam bagi sebagian manusia.

Pria ini sudah memiliki segalanya, seorang pewaris dari keluarga yang memiliki kekayaan tanpa nominal. Tapi sudah harus direnggut nyawanya dan berakhir dengan tragis, harus menikah dalam kondisi sebagai mayat.

"Kamu lebih kasihan daripadaku," gumamku masih memperhatikan sosok kekar milik pria yang terbaring kaku itu.

Aku termenung cukup lama sebelum terdengar suara memalukan dari perutku.

"Ahh, aku lapar. Kamu tidak butuh makan tapi, aku butuh!"

Aku bergerak menuju ke meja kecil dimana berbagai makanan lezat disajikan.

"Setidaknya mereka memberiku makanan," gumamku.

Kubuka handphoneku sambil menikmati makanan itu. Kedua mataku melotot saat melihat layar berita di sebuah media sosial.

Dengan sengaja kunaikkan volumenya sehingga bisa didengar mayat itu juga. Karena aku kesal harus menanggung penderitaan sendirian.

"Dengar hei! Kalian dianggap aneh. Aku dianggap bodoh dan materialistis. Oh, hidup kacau ini sungguh nikmat!" ucapku dengan nyaring sambil menertawakan diri.

Terdengar suara pembawa acara televisi dalam berita terkini.

"Sebuah pernikahan yang aneh dilakukan di perumahan elit Tandean hari ini. Sang pengantin pria dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan satu hari sebelumnya."

"Sebelumnya pria itu sudah ditunangkan dengan seorang wanita berinisial A. Wanita tunangannya itu menuntut sebuah pernikahan karena ia sudah lebih dulu hamil satu bulan."

"Benih dalam kandungan wanita berinisial A itu akan mewarisi semua kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Sanjaya sebagai pewaris tunggal."

"Pernikahan aneh pun dilakukan hanya demi mendapatkan kejayaan, warisan dan kekuasaan. Demikian sekilas informasi hari ini."

Aku menertawakan diri sendiri sambil menyuap makanan ke dalam mulutku, "Hancurlah, aku tidak mungkin bisa berada di kampus lagi. Mereka mengedar fotoku, ha ha ha."

"Suka-suka mereka sajalah, mau menganggap apa. Aku yang dibilang menuntut sebuah pernikahan padahal keluarga kalian yang memaksaku dengan melemparkan uang dua milyar itu!"

Tak sengaja aku melirik pria yang sudah kaku dan pucat itu. Entah mengapa aku melihat ia mengernyitkan alisnya. Aku menggelengkan kepalaku.

"Apakah Aku sudah mulai berhalusinasi?" Kukulum sendokku dan memandang tanpa henti. Aku tidak merasa setakut tadi. Apakah karena sangat kelaparan sehingga takut? Tak hentinya aku bermonolog.

"Eh, bagaimana mereka bisa mengambil foto untuk dipublikasikan?" Aku bertanya dengan bingung karena sepanjang acara berlangsung, aku sama sekali tidak melihat keberadaan juru foto pengantin.

Tidak ada wartawan ataupun dari media sosial yang meliput. Dari keluarga kerabat juga, mereka terkesan kaku dan hanya beberapa dari mereka yang menghapus airmatanya. Aku menebak dua wanita itu adalah ibunda dan nenek dari pria ini.

Aku kembali menikmati makananku dan segera menghabiskannya. Aku butuh tenaga," ucapku lantang dan berusaha menyemangati diri.

"Hufft." Terdengar suara tawa tertahan.

Aku kembali mendelikkan kedua mataku, menatap ke arah pria itu.

"Kok sepertinya aku mendengar suara tawa yang tertahan ya?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Arianto Kogoya
enak sekali dan sangat tehibur
goodnovel comment avatar
Maira Yordani
seru2 sangat terhibur
goodnovel comment avatar
Alwa 021
pengen ketawa terus2 aku lucu sekli.........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   (Revisi: Bab 107 sd 110)

    Hallo para pembaca setiaku, mohon maaf atas kesalahan penerbitan Bab yang saya lakukan tanpa sengaja sehingga keseruan Anda terganggu oleh Bab yang hilang yaitu Bab 107 sampai dengan 110. Sebagai penghargaan dan permintaan maaf dari saya, Bab 107 sd 110 ini saya lampirkan di sini dan Bab ini GRATIS tanpa perlu pembelian koin. Terima kasih atas kesetiaan Anda untuk membaca cerita ini. Jangan lupa singgah ke akun saya untuk cerita seru lainnya. Salam Pembaca, Bab 107 Aku menundukkan kepala untuk melihat bagian dadaku yang sudah basah. "Astaga," pekikku lalu menutup bagian yang terekspos dengan kedua tangan dan merasa malu. Aku segera memutar tubuh dan menghadap ke arah lain, membelakangi Zacky. Namun, petir sepertinya bekerjasama dengan Zacky. Suara yang menggelegar membuatku terkejut dan memeluk Zacky dengan gemetaran. "Eh." Suara Zacky yang ikut terkejut karena petir tersebut dan dia pun memelukku dengan erat. "Angel," panggil Zacky dengan lembut setelah suara petir mereda.

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   S2 Bab 61. TAMAT

    Zacky membaringkan Angel dengan lembut di atas ranjang lalu memeluknya erat-erat."Zacky, jangan ...," ucap Angel dengan wajah merona merah."Katakan, kamu merindukanku?" Zacky menatap kedua mata Angel dalam-dalam.Angel merasakan keintiman yang memang menjadi miliknya, walaupun dia tidak bisa mengingat dengan jelas, tetapi dia sangat menginginkan pria yang sedang memeluknya ini."Aku merindukanmu, Zacky," ucapnya lalu mencium Zacky dan pria itu membalasnya dengan keintiman yang penuh cinta.Malam panas dijalani mereka, terlepas dari masalah yang ada.***Besok harinya, Zacky terbangun dengan kepala dan tubuh yang segar bugar. Zacky mengelus punggung istrinya yang tertutup selimut lalu mempererat pelukannya."Hmmm, Zacky, aku masih mengantuk," ucap Angel pada saat pria itu hendak berlabuh sekali lagi sebagai aktivitas pria normal.Zacky membenamkan wajahnya dalam-dalam ke ceruk leher Angel. "Kamu wangi dan sangat menggai

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Siapa Deon?

    S2 Bab 60Sam merasa hampa saat melihat Mina yang penuh luka digendong oleh petugas polisi. Hati Sam terasa hancur melihat wanita yang dicintainya menderita. Meskipun tidak bisa berbuat banyak dengan kedua tangannya yang terborgol, dia berjanji dalam hati bahwa dia akan melakukan segalanya untuk melindungi Mina di masa depan. Kedua matanya melirik Angel, tetapi dia tidak menaruh perhatian kepada wanita itu lagi."Mina ... " Sam memanggil dengan suara parau di dalam mobil yang berada agak jauh dari lokasi.Dorongan keras terhadap dirinya sendiri menguat saat petugas polisi menggendong Mina ke brankar dan menyukseskannya masuk ke dalam mobil ambulance. Sam mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi Mina dengan lebih baik, tetapi dia juga merasa lega karena Mina akhirnya diselamatkan.Dalam kehampaan yang melanda hatinya, Sam memandang perjalanan mobil ambulance yang membawa Mina dengan mata yang penuh kekhawatiran dan mulai basah. Dia bertekad un

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Tanpa surat perintah!

    S2 Bab 59"Mengapa Dad mengatakan dia tidak berharga?" Sam melayangkan tatapan tajam kepada sang ayah."Memangnya kamu menginginkan seorang Ibu Tiri di usiamu seumur ini?" Johan bertanya sambil menaikkan sudut bibirnya. Memandang Sam dengan penuh tatapan penuh selidik."Pergilah, cari wanita baik-baik. Angel mungkin bisa kamu pertimbangkan, bukankah dia sudah berada dalam genggamanmu? Jangan katakan kamu sudah bosan kepada kelinci percobaan itu!"Usai mengatakan demikian, Johan tertawa sendiri lalu kembali menatap layar komputernya.Sam mengepalkan tangan dan menautkan alis. Dia merasa sia-sia saja mencari Johan. Akhirnya Sam pergi dari sana tanpa mengatakan sesuatu apa pun lagi.Sementara Zacky sudah menunggu dengan tidak sabaran."Gimana, Tuan? Apakah kita akan menyerang sekarang?" tanya salah seorang anak buah yang menunggu instruksi dari Zacky."Bagaimana dengan Mina? Bukankah dia suruh kita menunggu?""Tidak tahu, T

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Kamu kehilangan wanita yang tidak berharga itu?

    S2 Bab 58"Deon?" Angel terbangun dari tidurnya karena dua insan itu bermain di balkon dan suara mereka cukup menganggu.Sam buru-buru melepaskan dirinya dari Mina dan mereka segera memakai pakaiannya."Kamu sudah bangun, Sayang," sapa Sam dengan lembut sambil duduk di tepi ranjang."Ugh." Angel memegang kepalanya yang terasa berat. "Di mana Deon? Mengapa aku berada di sini lagi?"Mina sudah selesai membereskan pakaiannya, dengan wajah polos, Mina mendekati Angel lalu menggengam tangannya.Angel melihat Mina dan merasa asing, "siapa kamu?"Sam dan Mina terkejut bersamaan, Angel baru saja menunjukkan gelagat seperti tidak bisa mengingat apa pun lagi, padahal dia baru saja bertemu dengan Mina di sore harinya.Mina menyadari bahwa penyakit dalam kepala Angel sudah semakin parah."Angel, bukankah kalian sudah pernah ketemu dan saling berkenalan?" tanya Sam dengan frustasi.Angel menggelengkan kepala lalu menepuk kepal

  • Menikahi Mayat Palsu CEO   Mina ketahuan!

    S2 Bab 57Senyum indah mengambang di bibir Johan. "Baik, dua juta dollar, atau ada yang berani lebih tinggi lagi?""Tiga juta dollar!" seru pria bertopi yang tidak menyebut namanya. Mina mengarahkan tubuhnya ke pria itu agar dapat merekam dengan jelas."Baik, saudara kita James sudah bersuara, siapa lagi yang berani menindih harga?"Terjadi keheningan tiba-tiba. Harga itu sudah cukup tinggi bagi penemuan yang belum terbuktikan dengan baik.Mereka bahkan tidak memperdulikan apakah Angel, kelinci percobaan itu akan menjadi baik atau malah mengalami kerusakan otak.Mina mengepalkan kedua tangannya dengan marah, sementara Sam merasa tidak berdaya. Dia menyayangi Angel setulusnya dan tidak pernah membayangkan melukai Angel apalagi memakainya sebagai kelinci percobaan.Pena yang dipakai oleh Mina tersambung ke layar tangkapan di ruang kantor Zacky.Zacky mengetatkan rahangnya menyaksikan semua rekaman yang ada di hadapannya saat ini.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status