Share

Ayah Nemo dan Dory

Genta duduk menunggu di depan kamar Serena, kedua tangannya bertumpu di atas siku. Sesekali Genta melirik jarum jam, menit-menit terasa berlalu begitu lambat. Kalimat hinaan Julianna untuk Kirani tak henti berdengung di telinga Genta. Genta tak pernah membayangkan Julianna yang biasanya angggun dan elegan sanggup menjatuhkan harga dirinya sendiri, apapun yang terjadi diantara kedua keluarga itu tentu bukan hal biasa.

Kirani.

Genta menangkupkan kedua tangan menutupi wajahnya. Gadis itu tak menunjukkan ekspresi apapun setelah disiram air. Seakan ia telah sering menerima perlakuan kasar seperti itu. Ada yang salah, tak seharusnya seseorang yang dihina tetap diam dan menerima seakan-akan mereka pantas mendapatkan hinaan itu. Serena keluar dari kamar sendirian, ia lalu menutup pintu di belakangnya perlahan tanpa suara.

“Ia sedang membersihkan diri.” Kata Serena sambil mengambil duduk di samping Genta.

“Bagaimana keadaannya?”

“Entahlah.”

Kening Genta berkerut dalam dan Serena melanjutkan de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status