Share

Part 63 Rahasia

Cukup lama mereka ngobrol berempat di ruang perawatan Imel. Mengenang kejayaan saat kuliah dulu. Pak Hamdad dan Bu Tantri sengaja meninggalkan mereka, agar bisa berbincang dengan santai dan bebas.

Kebetulan Yaksa juga menyusul setelah di telepon oleh Dev. Selang beberapa menit datang Era dan Cita sambil membawa makanan. Ruangan itu seperti menjadi tempat reuni.

Imel yang seharusnya butuh suasana tenang, tapi tidak merasa terganggu dengan suara berisik canda tawa mereka. Justru seolah menjadi obat buatnya.

"Mel, masih nyimpen foto waktu kita mendaki gunung kala itu, enggak? Saat hari sumpah pemuda kalau enggak salah," tanya Era.

Imel mengangguk.

"Kapan-kapan aku mau lihat, Mel. Punyaku hangus ke-delete."

"Ada di rumah. Kapan-kapan mainlah, ajak anakmu," jawab Imel dengan suara pelan.

Era mengangguk.

Mereka membahas satu per satu dosen killer sampai dosen yang paling sering absen mengajar. Mengingat teman-teman yang sebagian hilang kontak karena tempat tinggalnya ada di luar kota, bahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status