Beranda / Rumah Tangga / Menjadi Cantik Setelah Talak 3 / Bab 116. Gara-gara Keluar di Dalam

Share

Bab 116. Gara-gara Keluar di Dalam

Penulis: NonaRich
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-23 01:54:27

Sesuai permintaan sang istri, Respati rela mendapatkan omelan pedas dari Nenek Laksmi yang selalu mengatakan ini dan itu ketika keduanya sedang memasak sup ayam keinginan Hanifa.

"Kamu potong wortel kok jelek sekali, sih? Yang makan nanti nggak bakal selera kalau kayak gini. Jangan besar-besar!" omel wanita tua itu tanpa mau menatap ke arah wajah Respati yang sudah kusut.

Lelaki itu berusaha untuk terlihat biasa saja, walau sebenarnya ingin berteriak kesal. Semua ini demi istri tercinta dan juga calon anaknya.

"Ya sudah, aku kecilkan dulu!" balasnya dengan nelangsa.

Nenek Laksmi yang melihatnya pun sontak saja melotot horor. "Kalau ini kekecilan, astaga. Kamu ini kok nggak punya bakat sama sekali di dapur. Mentang-mentang lelaki mau seenaknya begitu."

Kepala Respati rasanya mau pecah. Apalagi ketika mendengar suara cekikikan dari Anisa dan juga Hanifa yang sedang menertawakan dirinya. Ingin marah pun juga tidak bisa. Dia ini serba salah.

"Terus, maunya Nenek bagaimana? Perkara wor
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 161. TAMAT

    "Nyonya, saya mohon ampun. Saya di sini hanya di suruh oleh Tante Santi untuk membuat rumah tangga Hanifa dan Mas Pati berantakan!"Pada akhirnya, Maya mengaku juga. Wanita itu sudah tidak kuat menahan segalanya. Terlebih lagi, Santi terlalu cerewet. Bukan hanya itu saja yang menjadi pertimbangan Maya dalam mengungkapkan semua ini. Dia tau betul jika Santi sudah membeli mobil baru. Mungkin saja sebentar lagi sudah pasti akan bisa menaiki mobil tersebut.Maya jadi pesimis, dia takut jika Santi sudah tak memiliki uang lagi untuk dirinya. Alhasil, jalan satu-satunya adalah dengan cara mengaku. Dengan begitu, dia tak akan takut lagi kehilangan pekerjaan.Sayangnya, pikiran Maya kali ini meleset. Anisa tak akan segan-segan mengusir wanita licik itu. "Oh, jadi kamu dan wanita itu biang keladinya. Saya akan tetap memecat kamu. Kamu dari awal sudah toxic dan saya tidak sudi menampung perempuan seperti kamu lagi. Satu lagi, mungkin saya akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum. Sampai be

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 160 Dipecat

    Anisa datang ketika mendengar musibah yang menimpa sang menantu. Dia geram sekali. Terlebih lagi, ketika berada di sana, pembantu yang mencelakai menantunya justru tidak ada di sana."Pokoknya Mama nggak mau tau, kamu pecat saja pembantu itu." Entah sudah berapa kali Respati mendengar omelan dari sang Mama. Dia ingin menyela, tapi tidak bisa. Terlebih lagi, tiga perempuan kesayangannya ini justru menatap tajam ke arah dirinya. Apalagi Hanifa yang tak suka sejak awal dengan kehadiran Maya. Makin menjadi wanita itu merajuk. "Sampai sekarang tidak berani pulang setelah membuat cucu mantuku celaka. Awas memang dia nanti kalau sampai masih berani ke sini, habis dia!" sungut Nenek LaksmiHanifa hanya diam saja mendengar nenek serta mertuanya yang sibuk mengoceh. Dia pun hanya memberikan tatapan maut pada Respati, tapi tidak berkomentar apapun. "Kali ini kamu yang tegas. Awas memang masih mempertahankan dia. Sejak awal Nenek tidak setuju, tapi kamu ngeyel. Nisa juga ngeyel!" Sang nenek ke

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 159. Terluka Karena Pembantu

    "Masak apa kamu itu?" tegur Nenek Laksmi ketika melihat Maya mengeluarkan nasi sisa kemarin."Nasi goreng!" Walau sekesal apapun si Maya, dia akan tetap menjawab segala pertanyaan yang bersumber dari mulut wanita tua itu."Pakai nasi sisa kemarin? Astaga, jangan nasi goreng. Tidak baik untuk kesehatan janinnya Hanifa. Masak sup ayam saja. Itu nasi kemarin jangan dipakai, takutnya basi!"Maya menghela napas. Baru kemarin loh ada wanita tua itu, tapi rasanya seperti membuat Maya menyerah saja. "Jangan lupa juga kupaskan buah segar lalu dicuci. Takutnya nanti Hanifa butuh buat nyemil!"Hanifa, Hanifa dan Hanifa. Maya sampai muak dengarnya. Walau begitu, dia tetap mengangguk sebagai jawaban.Diam-diam, Nenek Laksmi tersenyum miring. Sangat bahagia bisa membuat Maya tersiksa dengan kecerewetannya. Beberapa saat kemudian, Hanifa dan Respati pun masuk ke dalam dapur. Maya yang tadinya tampak cemberut pun seketika wajahnya berbinar dengan sangat cerah. Ia pun berjalan mendekat dan lekas me

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 158. Drama Queen

    Nenek Laksmi dan Hanifa sudah tiba di kediaman mewah milik Respati. Mereka pun langsung melihat sosok Maya yang sedang bersantai ria di ruang tamu bak seorang majikan. Ehem ...Deheman dari Nenek Laksmi sukses membuat Maya terkejut bukan main. Apalagi ia tau betul jika Nenek Laksmi itu cerewetnya minta ampun. Bisa mampus dia nanti jika wanita tua itu bertindakWalau begitu, Maya tetap selalu memprioritaskan keanggunan. Siapa tau nenek dari lelaki yang dia taksir ini mau merestui dia dan Respati bersatu."Eh, ada Nenek—""Panggil saya nyonya, saya bukan nenek kamu!" balas Nenek Laksmi memotong ucapan dari Maya.Sang empu kesal bukan main. Sedangkan Hanifa hanya bisa meringis pelan. Dia memang sangat kesal pada pembantunya itu. Hanya saja, istri dari Respati ini bukan juga orang yang gila hormat. Walau begitu, dia akui jika nenek suaminya ini memang sangat keras."Maaf, Nyonya. Saya kira boleh pakai embel-embel Nek kayak Mas Pati!" Mas? Apa Hanifa tidak salah dengar? Medusa satu ini

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 157. Mengadu

    Pagi-pagi sekali Maya pergi begitu saja dari kediaman Respati untuk menemui seseorang. Tadinya dia mengatakan jika hendak pergi membeli sayur di pasar dan Hanifa yang memang sejak awal tak menyukai keberadaan Maya pun membiarkan saja. Di sinilah Maya berada. Di pinggir jalan sembari duduk memainkan ponsel. Beberapa saat kemudian, seseorang datang menghampiri dengan raut datarnya. "Gimana? Ada perkembangan apa?" tanya orang itu yang tak lain adalah Santi.Ya, Ibu dari almarhum Abimana itu memang dalang di balik semuanya. Bahkan, dia sengaja mengawasi gerak gerik keluarga Respati dari sebulan yang lalu. Sampai suatu ketika, Respati dan keluarganya sepakat mencari ART. Dari sanalah rencana di mulai. Dia bertemu dengan Maya yang saat itu baru tiba di kota hendak mencari pekerjaan. Sayangnya, saat itu Maya sudah sangat frustasi lantaran tak ada yang menerima lamaran pekerjaannya. Alhasil, Santi mempengaruhi wanita itu dan pada akhirnya mereka bekerja sama dengan iming-iming Maya bisa

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 156. Pembantu Tidak Tau Diri

    Malam harinya, seperti biasa, Maya selalu saja mencari kesempatan dalam kesempitan. Seperti malam-malam sebelumnya, wanita itu ikut makan di meja makan. Hanifa sudah tidak mood. Apalagi Respati juga tidak menegur asisten rumah tangga itu dan terkesan membiarkan saja. "Pak Pati mau makan pakai apa?" tanya Maya yang mulai melancarkan aksinya. "Biar saja ambil sendiri—""Sudah, sini saya ambilkan saja, Pak!" Maya gegas menuangkan nasi ke dalam piring kosong milik Respati. Wajah Hanifa sudah tidak bisa di kondisikan lagi. Wanita itu menatap datar pemandangan yang tentu saja membuat hatinya bergejolak ingin mencekik perempuan bernama Maya itu. Sialan sekali. "Mas. Aku mau makan di luar. Nggak mood makan di sini!" ujar Hanifa."Tapi nanti mubazir loh, Dek. Dia sudah masak banyak!" balas Respati.Terkadang, Hanifa itu heran sekali. Respati terkesan selalu membela Maya. Padahal yang sebenarnya tidak begitu. Wanita hamil itu hanya sedang mengalami masa-masa sensitif dalam segi perasaan m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status