Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 141. Rasanya Engan Turun dari Tempat Tidur

Share

141. Rasanya Engan Turun dari Tempat Tidur

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-02-07 12:58:43
Matahari pagi menyelinap masuk melalui celah tirai, membiaskan sinar keemasan yang menerpa wajah Jasmine. Ia menggeliat pelan, merasakan kehangatan yang menyelimuti tubuhnya.

Saat kesadarannya kembali, ia menyadari satu hal: dirinya masih berada di dalam pelukan Noah.

’Wajahnya sangat membuat nyaman jika masih terpejam,’ puji Jasmine di dalam hati, di ikuti senyum dengan wajah malasnya karena baru membuka mata.

Pria itu masih tertidur lelap, satu lengannya erat melingkari pinggangnya, seolah tidak ingin melepaskan Jasmine pergi. Napasnya berhembus pelan di sisi leher Jasmine, membuat jantung wanita itu berdegup lebih cepat.

Seharusnya Jasmine pergi. Seharusnya ia menjauh dari Noah sebelum semuanya menjadi lebih rumit.

Namun, entah kenapa, tubuhnya enggan bergerak. Ia hanya menatap wajah pria itu dalam diam. Betapa damainya ekspresi Noah saat tidur. Tidak ada raut dingin atau sikap arogan seperti biasanya. Hanya seorang pria yang terlihat lelah dan rapuh.

Jasmine tersenyum miris. ’Sean
Ndraa Archer

Hallo kak sobat Jasmine dan Noah , boleh dukung aku dengan memberikan Gem biar aku semangat Nulisnya. Semoga kalian sehat selalu. Biar buku aku juga tetap aktif jangan lupa komen ya di setiap bab nya .

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   142. Kecurigaan Pram Mulai Terarah.

    Jasmine duduk dengan tenang di meja lobi hotel, menikmati roti panggang dan susu strawbery yang dibawakan Pram. Pria itu duduk di hadapannya, tersenyum lembut seperti biasa."Terima kasih, Jasmine," ujar Pram tiba-tiba.Jasmine menghentikan kunyahannya dan menatapnya dengan bingung. "Untuk apa?""Untuk kesabaranmu merawat Noah tadi malam. Aku tahu dia bisa sangat merepotkan," jawab Pram sambil mengaduk kopinya. "Walau dia itu kakak iparmu, tetap saja… aku tahu kamu pasti capek."Jasmine tersenyum kecil. "Noah memang menyebalkan, tapi aku sudah terbiasa."Pram menghela napas panjang. "Kalau kamu lelah, kamu bisa cerita padaku, Jasmine. Aku ada di sini, dan aku selalu bisa mendengar."Jasmine menatapnya, menyadari ketulusan di mata Pram. Pria itu memang selalu baik, selalu ada ketika ia membutuhkannya. Bukan seperti Noah yang selalu membuat segalanya men

    Last Updated : 2025-02-08
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   143. Perasaan Jasmine di Guncang

    ”Noah, apa kabar?” Jabat tanggan tuan Bulharm yang kemudian di ikuti putri sulungnya Venesia.Wanita itu ingin melakukan cium pipi kanan dan kiri, tapi Noah segera melepas dan tidak menyambutnya.Jasmine tersenyum kecil kemudian mereka menuju ruang pertemuan.Suasana ruang pertemuan di kediaman Bulharm terasa begitu dingin dan penuh tekanan. Jasmine duduk di kursinya, mendengarkan percakapan antara Noah, Pram, dan Venesia tentang kesepakatan bisnis mereka.Noah berbicara dengan nada yang tenang dan berwibawa, seolah kejadian tadi malam tak pernah terjadi.Jasmine mencoba fokus, tapi pikirannya terusik oleh tatapan Venesia yang sesekali mengarah kepadanya, tatapan penuh ejekan dan superioritas.“Noah, jika kita menandatangani kontrak ini, berarti perusahaan Dirgantara dan Bulharm resmi menjadi mitra jangka panjang,” ujar Venesia, menggeser dokumen ke

    Last Updated : 2025-02-08
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   144. Pertengkaran Tanpa Henti  

    “Kenapa aku marah?” ucapnya, suara Noah penuh tekanan. “Karena kau membiarkan Pram berbicara seperti itu di depan semua orang. Seakan-akan kau memang ingin bersamanya.”Jasmine menatapnya, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.“Apa masalahnya, Noah? Aku sudah mengatakan sejak awal. Nikmati saja semua ini selama kontrak masih berjalan. Setelah itu, kita akan kembali ke kehidupan masing-masing.” Noah terdiam.Jasmine tersenyum pahit. “Itu juga yang kau katakan padaku, bukan? ‘Jangan berharap lebih, bahkan kau harus bisa merahasiakan hal ini.’”Mata Noah berubah tajam. Ia teringat dengan kata-katanya sendiri saat awal kontrak mereka dibuat. Saat itu, ia ingin menjaga jarak, tidak ingin perasaan ikut terlibat. Tapi sekarang, semuanya sudah berubah.Jasmine hendak membuka pintu mobil, tapi Noah dengan cepat menar

    Last Updated : 2025-02-08
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   145. Pram mencoba menjelaskan ke Jasmine

    Jasmine menghela napas panjang saat melihat Noah pergi dengan langkah penuh amarah. Dadanya terasa sesak. Sementara itu, Pram hanya menghela napas dan menatap Jasmine dengan khawatir."Kau baik-baik saja?" tanya Pram pelan.Jasmine memaksakan senyum. "Aku baik-baik saja, Pram. Aku hanya lelah."Walau hati kecilnya lelah, dia sangat lelah dengan rasa cemburunya dan rasa cemburu Noah yang berlebihan. Dia lelah dengan pertengkarannya dengan Noah yang diulang berkali-kali.Pram mengangguk. "Kalau begitu, istirahatlah. Aku tidak ingin menambah bebanmu. Tapi ingat, Jasmine... Aku di sini untukmu, kapan pun kau butuh."Jasmine mengangguk tanpa berkata-kata. Setelah itu, ia kembali ke kamarnya, tetapi hatinya masih kacau.Saat membuka pintu kamar, ia terkejut melihat Noah berdiri di dalam, bersandar pada dinding dengan wajah gelap."Kau tidak men

    Last Updated : 2025-02-08
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   146. Kepulangan ke Arthaloka

    Pagi itu, suasana kamar terasa dingin meski sinar matahari telah menembus tirai jendela. Jasmine membuka matanya perlahan, mendapati Noah masih duduk di sofa, kepalanya menunduk, seolah tidak tidur semalaman.Jasmine ingin mengabaikannya, tetapi ada sesuatu di dalam hatinya yang membuatnya enggan membiarkan pria itu begitu saja. Ia mendekat, lalu berjongkok di hadapan Noah."Kau tidak tidur?" tanyanya pelan.Noah mengangkat kepala, menatap Jasmine dengan mata merah dan lelah. "Aku tidak bisa tidur."Jasmine menghela napas, lalu berdiri dan berjalan ke meja kecil di dekat tempat tidur untuk menuangkan segelas air putih. "Minum ini, kau butuh sesuatu yang menyegarkan."Noah menerimanya tanpa berkata-kata. Ia meneguk air itu perlahan, sementara Jasmine melangkah ke balkon, menikmati udara pagi Bulgarion. Namun, baru beberapa detik, tangan Noah melingkar di pinggangnya dari belakang.

    Last Updated : 2025-02-08
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    147.  Malam yang Rumit  ( Part 1)

    Noah berjalan lebih dulu tanpa menoleh ke belakang, sementara Jasmine dan Pram masih berbicara di belakangnya."Aku akan mengantarmu pulang," kata Pram sambil tersenyum pada Jasmine.Sebelum Jasmine bisa menjawab, suara berat Noah memotong. "Dia pulang bersamaku."Jasmine dan Pram sama-sama menoleh.Pram mengernyit bingung. "Tapi rumah Jasmine bukan—""Aku akan mengantarnya," ulang Noah lebih tegas.Jasmine menghela napas panjang. "Tidak perlu, Noah. Aku bisa pulang sendiri."Noah menatapnya dingin. "Masuk ke mobil sekarang."Jasmine ingin membantah, tetapi tatapan Noah begitu menekan. Pram, yang masih tidak tahu apa-apa, hanya menatap mereka berdua dengan penuh tanya."Aku pulang dulu, Pram," ucap Jasmine akhirnya, sebelum melangkah ke arah mobil Noah.Pram menatap kepe

    Last Updated : 2025-02-08
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   148. Malam yang Rumit ( Part 2)

    "Apa kau masih pemalu?" suara Noah terdengar menggoda.Jasmine menghela napas panjang. "Aku hanya malas berurusan denganmu."Noah terkekeh kecil sebelum naik ke tempat tidur, merebahkan tubuhnya di samping Jasmine."Aku tidak akan menggigitmu, Jasmine," katanya pelan.Jasmine tetap diam. Ia mencoba menenangkan dirinya, tetapi keberadaan Noah begitu dekat membuatnya sulit berpikir jernih.Lalu tiba-tiba, Noah menarik Jasmine ke dalam pelukannya, membuat wanita itu terkejut."Noah! Lepaskan aku!"Noah tidak menjawab. Tubuhnya terasa hangat, aroma maskulin khasnya memenuhi indera penciuman Jasmine."Noah, aku serius!" seru Jasmine dengan tatapan tajam.Namun, pria itu hanya mempererat pelukannya dan berbisik di dekat telinga Jasmine."Aku tidak akan melepasmu lagi, Jasmine. Kau milikku."

    Last Updated : 2025-02-08
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   149. Ketegangan di Pagi Hari

    Jasmine berdiri di bawah pancuran air hangat, membiarkan alirannya mengalir di atas kulitnya. Ia mencoba menenangkan pikirannya yang masih kacau setelah malam panjang bersama Noah. Ada banyak hal yang berkecamuk dalam benaknya, terutama perasaan bersalah yang terus menghantui.’Apa aku harus jujur pada Zora? Tapi aku takut dia marah dan menyalahkanku,’ batin Jasmine.Setelah merasa cukup, Jasmine keluar dari kamar mandi dan mengenakan pakaian santai. Saat ia berdiri di depan cermin, menyisir rambutnya yang masih sedikit basah, matanya menangkap pantulan sosok Noah yang berdiri tidak jauh darinya.Pria itu hanya bersandar di kusen pintu dengan tangan terlipat di dada, menatapnya tanpa ekspresi.Jasmine pura-pura tidak peduli dan segera meninggalkan kamar, menuju ruang makan. Namun, perasaan tidak nyaman tetap mengikuti langkahnya.Di dapur, Nikmah sedang menyiapkan mak

    Last Updated : 2025-02-08

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   360. “Jalan Terpecah”

    Noah menghela napas panjang, merasa bahwa setiap kata yang dia ucapkan kini terasa seperti beban yang tak bisa dilepaskan. “Jas, kamu harus tahu bahwa aku nggak ingin kamu merasa terjebak di dalam ini. Aku berjanji aku akan menceritakan semuanya.”Jasmine menunduk, matanya terpejam untuk menenangkan diri. “Aku nggak tahu, Noah. Aku... aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya.”Noah merasakan hatinya hancur melihat Jasmine seperti itu. Tidak ada kata-kata yang bisa menghibur hatinya yang terluka. Apa yang bisa dia lakukan? Dia sudah berusaha, tapi kenyataannya selalu saja menghalanginya.“Jas,” Noah berkata pelan, hampir berbisik. “Aku akan melakukan apapun untuk kita. Aku janji.”Jasmine hanya mengangguk lemah, tak mampu berkata apa-apa lagi.Sore itu, keduanya terdiam, terjebak dalam perasaan yang tak bisa diungkapkan. Jasmine merasa hatinya terperangkap dalam labirin perasaan yang tak jelas arah tu

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   359. “Kebenaran yang Terungkap”  

    Hari itu terasa begitu berat bagi Jasmine. Setiap langkah yang diambil seolah terhenti oleh pikiran yang terus berputar dalam benaknya—semua yang baru saja dia dengar dari Harness. Kebenaran yang mengerikan itu seakan-akan merobek setiap potongan kenyamanan yang selama ini dia percayai. Bahwa dia—Jasmine Ayu Kartika—mungkin bukan siapa-siapa dalam dunia yang begitu besar dan rumit ini, hanya menjadi bagian dari sebuah rahasia yang lebih besar daripada dirinya sendiri.Dia mencoba untuk menenangkan diri, mengatur napas, namun setiap detik yang berlalu hanya menambah beban di dadanya. Ketika akhirnya dia sampai di rumah, rasanya seperti langkahnya terhambat oleh sesuatu yang tak terlihat. Rumah itu, yang biasanya memberikan rasa aman, kini terasa penuh dengan ketegangan. Semua kenyamanan itu hilang begitu saja setelah apa yang dia ketahui.Noah sedang duduk di ruang tamu, seperti biasa, namun ada sesuatu yang berbeda di wajahnya. Ekspresi gelisah yang t

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   358. Kenapa Kamu Begitu Dekat dengan Noah?

    Harness: "Ada yang ingin kamu bicarakan, Jas?"Jasmine menarik napas panjang, berpikir sejenak sebelum akhirnya mengetik balasan.Jasmine: "Apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan Noah? Kenapa kamu selalu ada di sekitar dia, bahkan sampai sekarang?"Beberapa detik berlalu, lalu balasan datang dengan cepat.Harness: "Kamu harus siap untuk mendengarnya. Ada banyak yang nggak kamu ketahui, Jas."Jasmine menelan ludah, merasakan kekhawatiran yang semakin mendalam. Dia bisa merasakan bahwa ini bukan hanya sekedar pertanyaan sederhana. Ada rahasia yang jauh lebih besar di balik semua itu—rahasia yang bisa mengubah segalanya.Tanpa memberi tahu Noah, Jasmine memutuskan untuk bertemu dengan Harness, merasakan sebuah dorongan kuat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi antara mereka.Sore itu, Jasmine berjalan menyusuri jalan setapak menuju kafe yang sering digunakan oleh Harness untuk bertemu denga

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   357. “Persembunyian yang Terungkap”  

    Kata-kata itu seperti menampar wajah Noah. Sakit. Bahkan lebih sakit daripada yang dia kira. Namun, di balik rasa sakit itu, ada sebuah kebenaran yang sulit dia terima. “Aku... aku takut kehilangan kamu, Jas,” jawab Noah dengan suara pelan. “Aku tahu aku nggak sempurna, dan aku juga tahu aku punya banyak kesalahan. Tapi aku nggak ingin kamu pergi.”Jasmine menarik napas, rasanya ada banyak kata yang ingin dia ucapkan, tapi bibirnya terasa terbungkam. Semua perasaan itu berkecamuk dalam hatinya. “Kamu bisa bilang itu, Noah, tapi aku nggak tahu lagi mana yang lebih nyata—kamu atau kenanganmu tentang semua yang telah terjadi sebelumnya. Kamu nggak bisa terus menghubung-hubungkan aku dengan masa lalu kamu.”Noah terdiam, rasa frustrasi merayapi dirinya. Dia sudah berusaha menjaga semuanya tetap utuh, tapi ada banyak hal yang belum dia ceritakan pada Jasmine—rahasia yang lebih dalam dari yang dia kira. Tentang Oma, tentang Harness, tentang masa lalu yang tak pernah benar-benar hilang.“Apa

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   356. Di Ujung Tepi

    “Kamu nggak perlu khawatir soal dia, Jas,” kata Noah tiba-tiba.Jasmine menoleh cepat. “Aku... nggak mikirin itu.”Noah menatap lurus ke arahnya, ekspresi serius. “Aku nggak bisa ngendaliin masa lalu. Tapi aku tahu siapa yang aku mau ada di masa depan.”Hening sesaat. Hanya suara angin dari jendela yang terbuka, menggoyang tirai tipis yang menggantung setengah kusam.“Aku nggak biasa dikasih kata-kata kayak gitu,” ucap Jasmine pelan.“Ya udah, aku ubah pakai bahasa teknik.”“Oh no.”Noah tersenyum kecil. “Kalau hubungan ini ibarat mesin, kamu tuh gear paling utama. Tanpa kamu, semua sistem nggak jalan.”Jasmine menahan tawa, tapi air matanya menggenang tanpa izin. “Kamu norak banget.”“Tapi berhasil bikin kamu nangis.”Dia menghapus air mata Jasmine dengan ibu jarinya, lembut, tidak memaksa.“Aku takut semua ini terlalu indah buat nyata,” bisik Jasmine. “Kita bahagia, lalu tiba-tiba...”Noah menggenggam tangannya, erat. “Aku juga takut. Tapi kita nggak harus jadi sempurna untuk jadi n

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   355. “Biar Aku yang Mengingat”  

    Noah yang mulai merasa ada yang aneh dengan pembicaraan ini menatap Harness dengan serius. "Apa yang kau maksud, Harness?" tanya Noah, suaranya mulai penuh dengan kecurigaan.Harness tidak langsung menjawab, melainkan menatap mereka berdua sejenak. "Mungkin ini saat yang tepat untuk lebih banyak memahami satu sama lain," jawabnya pelan, kemudian berbalik dan berjalan keluar dari ruangan.Noah menatapnya dengan tatapan bingung. "Ada apa dengan dia?" gumamnya pelan.Jasmine hanya diam, merasa semakin tertekan dengan keadaan yang semakin membingungkan. "Aku harus pergi," katanya dengan suara pelan, berbalik menuju pintu. "Aku tidak bisa terus seperti ini."Noah hendak mengejarnya, namun Jasmine sudah lebih dulu keluar dari ruangan. Perasaannya semakin kacau, tidak tahu harus bagaimana.Jasmine keluar dan berjalan cepat menuju taman belakang, menghindari tatapan Noah yang semakin membuatnya merasa tertekan. Ia tahu, ada sesuatu yang menghalangi hubungan mereka, tapi ia juga merasa seperti

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   354. Kebenaran yang Tersembunyi

    Pagi itu terasa lebih sepi dari biasanya. Jasmine duduk di ruang tamu besar, tangan terlipat di atas meja, menatap pemandangan taman yang tampak redup karena hujan yang baru saja reda. Matanya terlihat kosong, seolah tidak ada hal yang benar-benar menarik perhatiannya. Namun, dalam diamnya itu, pikirannya penuh dengan kebingungan."Kenapa aku merasa seperti ini?" gumamnya pelan, meraba perasaannya yang semakin terhimpit oleh ketegangan yang ia ciptakan sendiri.Pintu ruang tamu terbuka perlahan, dan Noah muncul di ambang pintu. Ia menatap Jasmine dengan ekspresi cemas, tampak sedikit gelisah. "Jasmine," panggilnya, suara itu lembut, penuh kekhawatiran. "Kau baik-baik saja?"Jasmine menoleh pelan, namun tidak mengatakan apa-apa. "Aku baik-baik saja." Jawabnya, namun suaranya terdengar hampa, hampir tak ada gairah.Noah berjalan mendekat, menatap wajahnya dengan penuh perhatian. "Aku tahu kau bilang baik-baik saja, tapi..." Ia berhenti sejenak, mencoba menemukan kata-kata yang tepat. "K

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   353.  Ketegangan yang Mulai Muncul

    “Jasmine, kau harus mendengarku,” suara Noah terdengar serak. Ia baru saja masuk ke ruang makan setelah berbicara dengan keluarganya. Jasmine sedang duduk di meja, menatap langit lewat jendela, tampak merenung dengan wajah yang jauh.Jasmine menoleh perlahan, matanya mengisyaratkan pertanyaan tanpa kata. "Ada apa, Noah?"Noah berjalan mendekat, duduk di sebelahnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Kau tampak berbeda belakangan ini. Ada yang mengganggumu?"Jasmine menghela napas, berusaha menyembunyikan kegelisahannya. "Aku baik-baik saja." Ia berusaha tersenyum, meski senyum itu terasa terpaksa. "Hanya sedikit lelah."Noah menatapnya lebih dalam, merasa ada sesuatu yang tidak beres. "Jasmine, jangan menutupi perasaanmu dariku. Apa yang sebenarnya terjadi?"Jasmine mengalihkan pandangannya lagi ke luar jendela, mengamati riak-riak air di kolam. "Aku cuma merasa... cemas." Suaranya terdengar pelan, hampir seperti bisikan. "Kau tahu, aku datang ke sini dengan harapan bisa menjadi ba

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   352. Rekaman Suara dari Masa Lalu

    Di sisi lain kota, Zora berdiri di depan cermin besar berbingkai emas di kamar utama rumah Dirgantara. Cermin itu telah menjadi saksi begitu banyak perubahan dalam hidupnya—dari wanita muda ambisius, menjadi istri dari pewaris kekaisaran bisnis, hingga kini... seorang istri yang mulai kehilangan pijakan. Ia merapikan blouse satin putih yang telah ia kenakan puluhan kali, mencoba menyembunyikan kegelisahan yang makin lama makin sulit ditutupi.Matanya menatap pantulan diri dengan senyum yang hambar—senyum yang ia bentuk hanya sebagai formalitas sosial. Beberapa hari terakhir, gosip dan bisik-bisik di antara sosialita dan direksi perusahaan mulai membentuk luka kecil yang lambat tapi pasti merobek hatinya.Bukan hanya Noah yang berubah. Dunia pun ikut berputar, seolah tak ada tempat lagi untuknya. Mereka bilang Jasmine adalah ibu dari pewaris masa depan keluarga Dirgantara. Mereka menyambut wanita itu seolah-olah dia satu-satunya yang pantas berdiri di sisi Noah.Zora menggigit bibirnya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status