Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 151. Rahasia yang Mulai Terungkap

Share

151. Rahasia yang Mulai Terungkap

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-02-09 17:26:22

"Aku sudah bilang, Zora. Jangan ikut campur." Jasmine menahan napas, mendengar kalimat itu. Suara Noah penuh penekanan.

"Apa yang kau inginkan?!" bentak Noah kemudian, nada suaranya jelas tidak bisa ditoleransi lagi.

Tidak ada jawaban dari seberang sana, tetapi ekspresi Noah semakin gelap. "Aku sudah cukup bersabar. Aku tidak peduli dengan masa lalu kita lagi, Zora. Kau yang memilih ini sejak awal!"

Jasmine tertegun. ’Masa lalu?’

Suasana sunyi beberapa detik sebelum Noah menghela napas panjang, kali ini terdengar lebih lelah. "Berhentilah mengusik Jasmine…"

Jasmine terkejut. Ia langsung menutup pintu perlahan dan melangkah mundur.

’Jadi… Zora tahu ia bersama Noah?’ Jasmine memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sesak. ’Jangan bilang… Zora yang menelepon Noah tadi?’

Tidak ingin berlama-lama, Jasmine segera berbalik dan kembali ke ruang makan. Namun, belum sempat ia duduk, ponselnya bergetar.

Sebuah pesan masuk, dari Zora. Jasmine menatap layar dengan ragu, lalu akhirnya membuka pesan i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   152. Pilihan Jasmine

    Jantung Jasmine berdegup kencang.Zora menyandarkan tubuhnya di kursi, menatap Jasmine dengan tatapan tajam yang berbeda dari sebelumnya. “Aku tidak peduli bagaimana hubunganmu dengan Noah sekarang, Jasmine. Tapi aku ingin kau tetap tahu tempatmu.”Jasmine mengepalkan tangan di pangkuannya.“Dan aku ingin memastikan satu hal….” Zora menghentika n ucapannya sejenak.Jasmine menatap Zora dengan sorot bertanya.“Jangan pernah membuat Noah jatuh cinta padamu,” bisik Zora dengan nada peringatan.Jasmine merasakan hawa dingin menjalar di tubuhnya.Zora kemudian tersenyum tipis, menghabiskan minumannya, lalu berdiri. “Kuharap kita bisa tetap akur, Jasmine. Karena bagaimanapun… kita masih keluarga.”Jasmine hanya bisa menatap kepergian Zora dengan dada yang terasa sesak.’Apa yang harus ia lakukan sekarang?’Jasmine menatap layar ponselnya cukup lama sebelum akhirnya mengirim pesan itu pada Zora. Hatinya berdebar, tapi ia sudah memutuskan.”Kak Zora, aku akan merahasiakan apa yang kau katakan

    Last Updated : 2025-02-09
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   153. Pertemuan yang Tak Terduga

    Jasmine melangkah pelan di trotoar, membiarkan pikirannya melayang. Setelah pertemuan yang cukup menguras emosinya dengan Zora, dia merasa butuh waktu sendiri sebelum kembali ke Raflesia Hills. Udara sore cukup sejuk, angin lembut membelai wajahnya, tetapi hatinya tetap terasa sesak.Tanpa sadar, langkahnya membawanya ke sebuah area komersial kecil di pinggir jalan. Beberapa toko dan kafe berjajar rapi, memberikan suasana tenang yang jauh dari hiruk-pikuk pusat kota. Saat itulah dia mendengar seseorang memanggil namanya."Jasmine?!" Jasmine menoleh dan mendapati seorang pria berdiri tak jauh darinya, menatapnya dengan ekspresi terkejut sekaligus senang.“Ryan?” Jasmine ikut terkejut. Sudah lama sekali sejak terakhir kali mereka bertemu.Ryan, teman kuliahnya dulu, berjalan mendekat dengan senyum lebar. “Astaga, ini benar-benar kamu! Sudah berapa lama kita nggak ketemu?”Jasmine tersenyum tipis. “Cukup lama.”Ryan menatapnya lebih saksama, lalu pandangannya turun ke perut Jasmine yang m

    Last Updated : 2025-02-09
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   154. Pilihan yang Sulit

    Jasmine duduk di dalam angkutan umum, memandangi jalanan yang mulai dipenuhi lampu-lampu kota. Langit senja terlihat indah, tetapi pikirannya penuh dengan berbagai kekhawatiran.Ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Pram masuk: “Jasmine, sepertinya Noah mendapat masalah di perusahaan. Pihak Bulharm berkhianat.”Jasmine menegang, matanya langsung fokus membaca.“Vanesia kecewa karena dia ingin Noah menikahinya juga, tapi Noah menolak. Karena itu, Bulharm menghambat semuanya, dan sekarang saham Dirgantara sedang mendapat isu buruk serta turun.”Jasmine menggigit bibirnya. Dirgantara Group terkena imbas politik bisnis? Ini bukan kabar baik.Matanya kembali terpaku pada layar ponsel.“Jika saham mengalami kemerosotan, berarti saham milikku yang 3% juga dalam bahaya,” pikirnya.Jasmine menghela napas panjang. Dia tidak terlalu memahami dunia saham dan investasi, tetapi dia tahu bahwa jika situasi ini terus berlanjut, bisa saja Dirgantara kehilangan banyak investor.Tangan Jasmine gemetar s

    Last Updated : 2025-02-09
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   155. Pelampiasan Noah  

    Jasmine membuka pintu rumah dengan hati-hati. Begitu masuk, matanya langsung menangkap sosok Noah yang berdiri di ruang tamu. Wajahnya terlihat penuh frustasi, matanya tajam namun redup, dan dasinya sudah terlepas begitu saja, seolah baru saja dia melemparnya ke sembarang tempat.Jasmine menelan ludah. Dia belum pernah melihat Noah sekacau ini.Noah menatapnya sekilas sebelum membuang napas kasar dan berjalan ke arah minibar di sudut ruangan. Dengan tangan gemetar, dia menuangkan cairan amber ke dalam gelas kristal dan meneguknya sekaligus.Jasmine berjalan mendekat, ragu-ragu. "Noah…?" panggilnya pelan.Noah tidak langsung menoleh, tetapi tangannya mencengkeram tepi meja dengan kuat. Napasnya berat."Kenapa kau terlihat seperti ini?" Jasmine bertanya lagi, lebih lembut kali ini.Noah hanya tertawa pendek, getir. “Hari ini sangat menyebalkan, Jasmine.”Jasmine menatap pria itu. Dia tahu Noah sedang tertekan, dan dia bisa menebak sebagian besar penyebabnya.Perusahaan sedang dalam kris

    Last Updated : 2025-02-10
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   156. "Kali ini… kamu boleh memiliki tubuhku sesukamu, selama itu bisa mengembalikan pikiran jernihmu."    

    Jasmine menatap mata Noah yang penuh dengan badai emosi. Frustrasi, kelelahan, kemarahan, dan mungkin sesuatu yang lebih dalam dari itu—sesuatu yang bahkan Noah sendiri tidak bisa jelaskan.Dengan suara yang lirih namun mantap, Jasmine berbisik, "Kali ini… kamu boleh memiliki tubuhku sesukamu, selama itu bisa mengembalikan pikiran jernihmu."Noah terdiam. Matanya menyelidik wajah Jasmine, mencari kebohongan atau keraguan. Namun, yang ditemukannya hanyalah ketulusan dan penerimaan.Perlahan, jemari Noah menyentuh wajah Jasmine, mengusap pipinya sebelum turun ke lehernya. Jasmine tetap diam, tubuhnya terasa panas karena sentuhan pria itu.Noah mulai melepaskan satu per satu penghalang di antara mereka. Jemarinya bergerak dengan perlahan, nyaris menyiksa, seolah ingin menghafal setiap inci dari dirinya. Jasmine hanya bisa menggigit bibir, matanya berkabut saat tubuhnya bereaksi terhadap sentuhan Noah.Ciuman yang diberikan Noah kali ini berbeda. Tidak sekadar pelampiasan, tapi penuh inte

    Last Updated : 2025-02-10
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   157.  Mencuri Satu Ciuman Tipis

    Noah juga tak berkata apa-apa. Matanya masih terpejam, namun pelukannya semakin erat.Dalam keheningan yang nyaman itu, mereka akhirnya tertidur.Malam masih panjang, dan keheningan menyelimuti kamar mereka. Jasmine dapat merasakan ritme napas Noah yang mulai teratur, menunjukkan bahwa pria itu mulai terlelap. Namun, dirinya sendiri masih terjaga, matanya menatap samar ke arah langit-langit kamar yang remang.Pelukan Noah tetap erat, lengannya melingkari pinggangnya seolah tak ingin membiarkan Jasmine pergi ke mana pun.Jasmine menghela napas pelan, hatinya terasa sedikit aneh. Ia tahu ini bukan pertama kalinya mereka berada dalam situasi seperti ini, tetapi kali ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang lebih dalam di mata Noah tadi sebelum ia benar-benar terlelap—sesuatu yang belum bisa ia pahami sepenuhnya.Pelan, Jasmine mengangkat tangannya, jemarinya menyentuh garis rahang Noah. Pria itu tetap diam, tetapi gerakan kecil dari napasnya membuat Jasmine menyadari bahwa ia belum benar-ben

    Last Updated : 2025-02-10
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    158. Boleh aku minta satu kali lagi sebelum tidur?

    Ketika mereka turun ke ruang makan, aroma makanan sudah menyambut mereka. Jasmine tersenyum lega melihat meja yang penuh dengan hidangan yang ia inginkan.Nikmah, yang sudah menyiapkan semuanya, segera menyambut mereka dengan ramah."Seperti yang Nona minta, ini beberapa hidangan yang sudah saya siapkan," kata Nikmah sambil mulai menyebutkan satu per satu nama makanannya. "Ada sup ayam dengan rempah, nasi goreng dengan sedikit cabai, tumis sayuran, dan tentu saja, dessert manisnya puding cokelat dan buah segar."Jasmine tersenyum senang. "Terima kasih, Nikmah. Seperti biasa, kamu memang tahu seleraku."Noah hanya duduk di kursinya sambil memperhatikan Jasmine dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ia terlihat santai, tetapi jelas ada sesuatu di kepalanya yang sedang dipikirkan.Saat Jasmine mulai makan, Noah akhirnya membuka suara."Setelah ini, kita harus membahas sesuatu, Jasmine," katanya serius.Jasmine menghentikan gerakan sendoknya dan menatap Noah. "Membahas apa?"Noah tidak langs

    Last Updated : 2025-02-10
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   159. Apa Dia Mainan Barumu?

    Jasmine semakin ingin menghilang dari dunia ini saat dokter Wibisono menghela napas kecil, lalu berkata dengan nada bijak, "Saya sarankan agar sedikit dikurangi, terutama di trimester ini. Takutnya akan berdampak tidak baik pada janin. Jangan terlalu sering, terutama jika ada kontraksi ringan setelah berhubungan."Jasmine tidak berani menatap dokter, apalagi menatap Noah. Ia hanya mengangguk dengan malu-malu.Dokter kemudian mulai menjelaskan, "Pada trimester pertama, hubungan intim masih boleh dilakukan, tetapi dengan sangat hati-hati. Pada trimester kedua, intensitasnya bisa ditingkatkan karena kondisi janin sudah lebih stabil. Namun, saat memasuki trimester ketiga, apalagi menjelang bulan-bulan akhir, sebaiknya lebih dibatasi. Ada waktu-waktu tertentu di mana hubungan suami istri justru dapat membantu proses persalinan nanti, tetapi jangan terlalu sering atau terlalu berlebihan."Noah mendengarkan dengan serius. "Baik, Dok. Saya akan lebih berhati-hati."Jasmine mengerjap pelan. En

    Last Updated : 2025-02-10

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   348. Forum Global Jasmine

    Langit Arenia berwarna keperakan pagi itu, menyelimuti kota dalam cahaya mendung yang lembut. Gedung pusat kebijakan internasional yang menjulang di jantung distrik Saphira tampak megah. Di dalamnya, ratusan kursi telah tertata rapi, mikrofon disiapkan, dan layar besar menampilkan satu kalimat: Forum Etika Global untuk Ibu Pengganti dan Hak Anak.Di kursi utama, Jasmine duduk tenang mengenakan setelan biru tua dengan aksen perak. Tak ada perhiasan mencolok, hanya liontin kecil yang tergantung di lehernya—hadiah terakhir dari ibunya, Sylvia. Di sampingnya, Noah dan Kiara mempersiapkan presentasi utama, sedangkan Evan memantau keamanan data dan jaringan digital.Forum ini bukan sekadar acara simbolik. Jasmine—dengan dukungan penuh dari Project Axis—berinisiatif mengadakan forum ini setelah tekanan internasional terhadap praktik kontrak ibu pengganti yang tidak adil mulai meningkat, menyusul pengakuannya dan penyelidikan terhadap Levara Group.“Sepuluh negara sudah mengirim delegasi,” la

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   347. Leonhart Menuntut Balik

    Noah menoleh pada Jasmine. “Apa kamu siap jika Leonhart muncul kembali?”Jasmine menjawab pelan, tapi tegas, “Aku siap. Karena aku tidak lagi melawannya sendirian.”Dan hari itu, suara seorang ibu menggetarkan kota Arenia. Bukan dengan amarah. Tapi dengan keberanian yang lahir dari kasih.Hanya dua hari setelah pidato Jasmine mengguncang Arenia, dampaknya terasa seperti ombak besar yang menyapu seluruh jagat media. Hashtag #IbuUntukZai telah menembus tren global. Wawancara dari pakar hukum, aktivis perempuan, hingga influencer keluarga membanjiri lini masa dengan satu suara: Jasmine layak mendapatkan keadilan.Tapi di tengah dukungan itu, ada kekuatan yang bergerak diam-diam. Di ruang pertemuan bawah tanah sebuah kantor legal internasional di Kairo, seorang pria berambut perak duduk di ujung meja panjang. Ia mengenakan jas gelap yang pas, dan di tangan kirinya ada cincin berlambang burung hitam bersayap patah.Leonhart.“Jadi, gadis kecil itu sekarang memanfaatkan simpati publik?” uca

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   346. Suara dari Seorang Ibu

    Matahari Arenia naik perlahan, memantulkan sinarnya pada jendela-jendela kaca yang berbaris rapi di gedung-gedung pusat kota. Tapi pagi itu, sorotan media bukan tertuju pada kemegahan bangunan atau kecanggihan teknologi kota modern tersebut. Fokus mereka adalah satu wanita muda yang berdiri di balik podium sederhana—Jasmine Ayu Kartika.Dalam balutan blazer putih yang elegan namun sederhana, Jasmine berdiri dengan tegak, wajahnya tenang. Di hadapannya, puluhan kamera dari berbagai media siap menangkap setiap kata yang keluar dari mulutnya. Suasana di luar gedung forum publik Arenia benar-benar hening untuk sesaat.“Terima kasih telah datang. Hari ini, saya berdiri bukan sebagai tokoh besar, bukan sebagai pemegang saham, bukan pula sebagai pion dalam perang kekuasaan,” ucap Jasmine membuka pidatonya. “Saya berdiri sebagai seorang ibu.”Beberapa wartawan langsung mengambil gambar, beberapa lainnya menunduk menulis cepat. Kata-kata Jasmine tajam, sederhana, dan langsung menancap ke hati

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   345. Awal yang Rapuh

    “Saya tidak berdiri di sini sebagai wanita sempurna,” ucapnya. “Saya bukan pahlawan. Tapi saya tahu, saya adalah seorang ibu. Dan tidak ada kontrak, manipulasi, atau rekayasa hukum yang bisa menghapus cinta seorang ibu dari hatinya.”Ia menatap langsung ke hakim. “Saya tidak meminta apa pun selain kesempatan untuk memeluk anak saya... dan membesarkannya tanpa harus bersembunyi.”Hening menyelimuti ruangan.Hakim mengangguk. “Saya akan memberi putusan sore ini.”Sore itu, seluruh ruangan kembali berkumpul. Cahaya matahari mulai menguning, menandai hari yang panjang akan segera berakhir.Hakim berdiri, membawa map berisi keputusan.“Setelah mempertimbangkan bukti tertulis, kesaksian di bawah sumpah, serta laporan psikologis anak... pengadilan menyatakan bahwa hak asuh penuh atas anak dengan inisial ZJ diberikan kepada Ny. Jasmine Jorse.”Terdengar isakan tertahan dari sisi pendukung Jasmine.Hakim melanjutkan, “Dengan supervisi kunjungan yang diatur terhadap pihak Ny. Zora Dirgantara, s

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   344. Penentu Akhir

    “Apakah Anda menyangkal bahwa Anda memalsukan keterangan medis Jasmine pasca melahirkan?” tanya hakim tegas.Zora tidak menjawab. Ia hanya menunduk.Noah akhirnya berdiri. “Yang Mulia, saya juga ingin berbicara. Saya sudah cukup lama diam. Tapi hari ini, saya berdiri bukan hanya sebagai ayah, tapi sebagai pria yang menyaksikan semua ketidakadilan ini.”Ia menatap Jasmine sebentar, lalu melanjutkan. “Anak saya... tidak boleh tumbuh besar dalam kebohongan. Ia berhak tahu siapa ibunya. Ia berhak dipeluk dan dicintai tanpa batas. Saya mendukung Jasmine. Bukan karena kami pernah mencintai. Tapi karena... tidak ada ibu yang lebih layak.”Ketika sidang diskors untuk makan siang, kabar dari dalam pengadilan sudah bocor ke media. Tagar #JusticeForJasmine dan #HakAsuhZai mulai trending di media sosial.Di luar gedung, para pendukung mulai berkumpul. Beberapa bahkan membawa papan bertuliskan “Seorang Ibu Adalah Ibu” dan “Zai Berhak Tahu Kebenaran.”Zora keluar lewat pintu samping, wajahnya ditut

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   343. Sidang yang Mengguncang

    “Sebagai tergugat, kami setuju,” ujar Jasmine. “Karena anak kecil bisa berbohong... tapi hati mereka tidak.”Noah, yang duduk mendampingi Jasmine, menambahkan, “Saya ingin masuk sebagai saksi. Dan sebagai ayah biologis, saya mengajukan revisi hak asuh bersama.”Zora menoleh cepat, matanya membelalak. “Noah?! Kau di pihaknya sekarang?”Noah menatapnya tanpa ampun. “Sudah lama aku bukan di pihakmu.”Sepulang dari pengadilan, Jasmine merasa tubuhnya seperti diseret waktu. Namun saat ia membuka pintu kamar hotel, suara kecil menyambutnya dari balik ruang tamu.“Ibu Jas?”Jasmine membeku. Tubuh kecil itu berlari dan memeluknya dari belakang. “Ibu Jas! Aku mimpikan Ibu tadi malam! Ibu peluk aku kayak waktu kita tinggal di rumah yang banyak bunga!”Jasmine membalik tubuhnya, dan Zai menatapnya dengan mata berbinar.“Kamu di sini?” bisik Jasmine, air matanya mengalir.Noah masuk dari belakang. “Dia... memaksa ikut. Aku tak bisa menolaknya. Dia ingin bertemu kamu. Hanya kamu.”Zai menempelkan

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   342. Kembali ke Akar

    Di dalam ruang server, ratusan rak digital bersinar dengan cahaya biru. Kiara dan tim IT mulai mengakses sistem. Bunyi klik-klak keyboard terdengar di antara ketegangan."Kami berhasil masuk ke lapisan pertama!" teriak Kiara."Teruskan. Kita butuh semua data!" seru Jasmine.Tiba-tiba, alarm menyala merah."Ada sistem pemicu otomatis. Kalau kita tidak selesai dalam dua belas menit, seluruh data akan dihancurkan secara otomatis," teriak Evan."Kita bisa bypass! Tapi kita butuh waktu dan ketenangan!" seru Kiara.Noah menjaga pintu, senjata disiagakan. Sementara Jasmine berdiri di belakang Kiara, matanya terpaku pada satu monitor yang menampilkan nama-nama... dan di antara semua itu, muncul sebuah file bernama: ORION FILE – Master Authorization."Buka itu," perintah Jasmine cepat.Kiara membuka file tersebut. Di dalamnya: catatan transaksi rahasia, video pertemuan Leonhart dan tokoh-tokoh dunia, serta satu nama kode utama: The Architect – real ID pending unlock."Kita menemukannya," gumam

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   341. Bukti dan Bangkitnya Jasmine

    Pagi di Arenia tidak seperti biasanya. Setelah malam penuh ketegangan dan pengakuan dari Sebastian Warde, udara pagi itu terasa lebih berat, seolah kota tua itu menyimpan napas untuk menunggu langkah selanjutnya dari Jasmine Jorse. Di ruang rapat sementara Project Axis yang terletak di lantai paling atas hotel, seluruh tim telah berkumpul.Sebastian, kini masih dalam pengawasan ketat, duduk di pojok ruangan dengan pengacara dan dua pengawal bersenjata. Wajahnya tampak lesu, tapi sorot matanya menyiratkan kelegaan setelah membuka sebagian besar rahasia yang ia simpan selama bertahun-tahun.Di hadapan semua orang, Jasmine berdiri di depan layar digital besar. Data dari Sebastian mulai ditampilkan: alur dana gelap, nama-nama pemilik perusahaan fiktif, dan diagram jaringan yang saling terkait dari Valmora, Zurich, hingga Lioren dan bahkan negara netral seperti Eresia."Semua ini mengarah pada satu hal," ucap Jasmine lantang. "Bukan hanya Leonhart, tapi seluruh sistem. Sistem yang selama i

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   340. Keputusan Malam Ini

    Jasmine yang sejak tadi diam, merasa darahnya mendidih. Dia berdiri tegak, matanya memandang pesan itu seakan menantang. "Tidak ada lagi tempat bersembunyi," ucapnya, suaranya penuh tekad dan keberanian yang tak bisa dipadamkan. "Kita akan berhadapan langsung."Seketika, seluruh ruangan terasa hening, hanya suara detak jantung yang terdengar keras di telinga mereka. Waktu terasa berhenti sejenak, dan semuanya tahu bahwa mereka tidak bisa mundur lagi. Keputusan telah dibuat. Mereka harus menghadapi musuh mereka, apapun risikonya.Malam itu, langit Arenia dipenuhi bintang-bintang yang seolah menyaksikan perjalanan mereka. Di luar jendela, angin bertiup kencang, membawa nuansa ketegangan yang semakin tebal. Bintang-bintang di langit seakan menjadi saksi dari pertempuran terakhir yang akan segera meletus. Masing-masing dari mereka tahu bahwa ini adalah momen yang tak bisa dihindari. Setiap pilihan yang mereka ambil sekarang akan menentukan masa depan mereka.Jasmine

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status