Beranda / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 21. Pram, Noah, dan Kejutannya

Share

21. Pram, Noah, dan Kejutannya

Penulis: Ndraa Archer
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-19 16:22:27

Jasmine merasa seperti baru saja keluar dari mimpi buruk yang tak berkesudahan. Masalah pekerjaan, kondisi neneknya, dan konflik dengan Zora terus menghantui pikirannya. Kini, Pram berdiri di hadapannya, menghadirkan perasaan campur aduk di tengah semua kekacauan itu.

Pram menatapnya dengan raut penuh perhatian. “Apa kamu baik-baik saja, Jasmine?” tanyanya pelan, suaranya seperti berusaha menjaga agar tak membuat Jasmine semakin tertekan.

Jasmine mengangguk pelan, mencoba menenangkan diri meski hatinya penuh kekalutan.

“Ya… aku hanya… sedikit bingung,” jawabnya, suaranya serak dan lemah.

Pram mendekat, masih menjaga jarak yang sopan. “Kamu pasti ada masalah besar, kan? Kalau kamu butuh teman untuk bicara, aku di sini.”

Tatapan Jasmine berubah, matanya mulai berkaca-kaca. Ia tahu semua yang terjadi begitu rumit, dan ia merasa terjebak di a

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Aqil Ez
kalau predator nya seperti Pram aku juga mau thor
goodnovel comment avatar
Aqil Ez
wkwkwkwkw , ngakak banget Jasmine ngatain Pram predator...
goodnovel comment avatar
Indra Gunawan
mereka mau ke mana tuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   22. Pantai Nyiur Melambai dan Es Batu Berbulu Pink  

    ”Kita sudah sampai,” ujar Pram.Jasmine tanpa menunggu aba-aba langsung berlari menuju bibir pantai. Ia berdiri di tepi pantai, kakinya tenggelam di pasir dingin.Jasmine menengadahkan kepala ke langit, menarik napas panjang, lalu melepaskannya dalam teriakan yang menggelegar."Aaaaarrrrggghhhhhh!!!"Teriakannya menggema, terbawa angin laut yang dingin, bercampur dengan suara ’whooosh’ ombak yang menerjang karang. Suara itu meluap, seperti mencoba menandingi gemuruh alam, sebelum perlahan mereda, tenggelam oleh deburan air yang terus memecah.Angin pantai di ujung kota Artaloka berembus lembut, membawa aroma asin khas laut. Jasmine berdiri di tepi pantai Nyiur Melambai, memandang hamparan air biru yang seolah menyatu dengan langit.Kakinya tenggelam dalam pasir yang hangat, dan ia membiarkan gelombang kecil menyentuh

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   23. Ancaman Es Batu Berbulu Pink.  

    "Aku boleh pesan minuman dingin lagi?" tanya Jasmine, yang langsung dibalas dengan anggukan oleh Pram.Pria itu kemudian memanggil pramuniaga dan memesan satu minuman dingin sesuai permintaan Jasmine.Jasmine baru saja meletakkan ponselnya ketika sebuah pesan masuk dari Noah. Hatinya berdegup kencang, dan ketika ia membuka pesan tersebut, darahnya langsung mendidih.Noah: "Jika kamu tidak tiba di rumah dalam waktu 30 menit, aku akan menyatakan bahwa kamu memutuskan kontrak ibu pengganti dan meminta kamu membayar kompensasinya. Jangan coba-coba menghindar, Jasmine."Jasmine merasa kepalanya berputar sejenak, panik dan kesal. Emosinya langsung memuncak. Ia tidak bisa percaya pria itu bisa sebegitu tega."Huft!" Jasmine menghembuskan napas frustrasi, sambil menekan ujung pelipis matanya. ’Kesalahan apa lagi yang ku buat, sampai menyinggung dia? Apa soal panggilannya dengan Pram tadi? Sudah pasti itu.’Tidak lama kemudian, Pram mendengar Jasmine menghembuskan napas panjang penuh kekesalan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   24. Tangan Noah Berdarah

    Noah menatap layar ponselnya, membaca kembali pesan yang baru saja diterimanya dari Jasmine. Ketegangan semakin mengeras di dadanya.Kata-kata terakhir Jasmine, "Dasar ES Batu Berbulu Pink sialan!" terus terngiang di telinganya. Tanpa sadar, ia menggenggam ponselnya lebih erat, seolah ingin menghancurkannya.Waktu terasa berjalan lambat, detik demi detik. Namun, saat pintu rumah terbuka, Noah menoleh, dan di sana, berdiri Jasmine dengan wajah penuh kecemasan.Ekspresinya seketika membuat Noah merasakan sesuatu yang asing dalam hatinya. Ia ingin tertawa, bukan hanya amarah, tetapi juga sedikit penyesalan. Namun, secepat itu juga Noah menepis perasaan tersebut dan memilih untuk mengungkapkan kata-kata penuh hinaan."Jasmine!" katanya dengan nada penuh penghinaan. "Ternyata kamu benar-benar menjual dirimu demi uang, kan? Itu yang kau inginkan, kan? Dekat dengan Pram karena dia kaya, bukan karena perasaan."Jasmine terkejut. Tatapannya berubah tajam, darahnya mendidih mendengar tuduhan it

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   25. Jejak yang Tersisa

    Pagi itu, Jasmine terbangun dengan tubuh yang terasa sakit semu. Ia menatap nampan makanan yang masih utuh di atas nakas, perasaan bersalah mengendap di hatinya.Namun, ketika teringat kata-kata Noah yang menyakitkan, amarah kembali membakar dadanya."Noah benar-benar tidak peduli..." gumam Jasmine lirih, matanya menatap kosong ke arah dinding.Ia merasa dirinya tak lebih dari alat bagi Noah dan Zoah untuk memproduksi keturunan. Pikiran itu membuatnya ingin menangis, tapi ia menahannya dengan menarik napas panjang."Aku harus kuat," ucap Jasmine pelan, seolah meyakinkan dirinya sendiri.Ketukan lembut di pintu membuyarkan lamunannya. Nikmah muncul dengan wajah ramah, membawa susu, roti lapis cokelat, dan salad buah. Jasmine menyambutnya dengan senyum kecil, mengambil nampan yang disodorkan Nikmah."Apakah Nona ingin makan sesuatu yang lebih berat? Saya bisa m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   26. Langkah yang Tak Terduga

    Noah merasa kesal saat Jasmine mengabaikannya begitu saja. Biasanya, ia tidak peduli jika ada orang yang tidak memperhatikannya.Namun, kali ini perasaan itu berbeda. Sebuah perasaan yang sulit dijelaskan merasuki hatinya. Seorang ibu pengganti yang sempat ditolaknya, kini membuat Noah merasa direndahkan.Jasmine, yang Noah anggap tak lebih dari objek dalam rencananya, malah memberi rasa sakit yang mendalam."Ke mana kamu, Jasmine?" gumam Noah dengan penuh kekesalan, meremas ponselnya. "Kenapa harus begini... Kenapa dia harus bersikap seperti itu?"Dia mengumpat dengan marah, "Ibu pengganti sialan. Di-baikin malah minta jantung."Namun Jasmine sudah pergi jauh meninggalakan rumah menuju kampusnya, dia tentu saja tidak mendengar umpatan Noah.Telepon Noah berdering. Zora menelepon, menanyakan posisinya. Tanpa berpikir panjang, mereka sepakat untuk bertemu di kantor Di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   27.  Ketegangan yang Tak Terduga

    Noah terlelap dengan pikiran yang masih penuh kekacauan. Namun, tidur itu tidak bertahan lama. Tiba-tiba, suara muntah yang keras dan terputus-putus membangunkan Noah dari tidurnya.Dengan rasa kesal yang mencuat, Noah mengumpat, "Shit! Pram stupid, sudah aku bilang periksa, jangan asal masuk kamar!"Setengah sadar dan masih dalam keadaan setengah terjaga, Noah bangkit dari tempat tidurnya. Suasana hotel yang tenang malam itu tiba-tiba terasa mencekam.”Berasa dalam cerita horor saja, apa ada setan kamar mandi,” gumam Noah kesal.Langkahnya berat, matanya yang masih kabur berusaha menyesuaikan dengan gelapnya ruangan. Tanpa berpikir panjang, Noah membuka pintu kamar mandi dengan tangan yang gemetar sedikit karena masih terpengaruh sisa alkohol.Begitu pintu terbuka, pandangannya terfokus pada sosok yang terkulai di lantai kamar mandi. Seorang wanita tanpa busana, tubu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   28. Kamar 1508 yang Panas

    Noah menatap Jasmine dengan ragu, suaranya rendah namun penuh ketegasan. "Kamu benar-benar yakin ingin melakukannya?" tanyanya, mencoba memastikan.Jasmine hanya terdiam sejenak, seolah bingung dengan perasaannya sendiri, sebelum akhirnya ia melangkah lebih dekat, gerakannya perlahan namun penuh makna.’Aku takut kamu akan marah, jika mengetahui kita melakukannya,’ batin Noah.Tangan yang sebelumnya terulur, kini menyentuh bahu Noah, sebuah isyarat yang membuat suasana semakin tegang. Dalam gerakan itu, ada sesuatu yang mengubah pandangannya, sesuatu yang membuat Noah merasa terperangkap dalam ketegangan yang tak terucapkan.”Lakukan untukku, tuan, lagian kalau aku harus pulang, belum tentu suami kontrak itu akan menyentuhku, melihat saja dia jijik,” gerutu Jasmine dengan mata terpejam.Dia merasa gelisah, namun di sisi lain, ada dorongan dalam dirinya ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   29. Rencana yang Rumit

    Pram terkejut membaca pesan dari Noah yang berbunyi:"Pram, tunda kedatanganmu sampai besok pagi. Ada sesuatu yang perlu aku selesaikan malam ini. Jangan khawatir, semuanya terkendali."Pesan itu terdengar singkat, tetapi cukup untuk membakar rasa penasaran Pram. Kalimat terakhirnya, "semuanya terkendali," terasa samar dan penuh misteri. Apa yang sebenarnya terjadi?Namun, meski pikirannya dipenuhi pertanyaan, Pram memilih untuk menghormati permintaan Noah.Bagaimanapun, Noah adalah sahabat sekaligus atasannya. Dengan sedikit enggan, ia memutuskan untuk menurut, sambil berharap semua memang benar-benar terkendali seperti yang Noah katakan."Baiklah, Noah. Aku akan datang besok pagi. Pastikan kamu aman."Sementara itu, di Hotel Gran Dirgantara, Noah memutuskan untuk membuka kamar baru di sebelah kamar 1508. Ketika ia menanyakan status kamar tersebut pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   357. “Persembunyian yang Terungkap”  

    Kata-kata itu seperti menampar wajah Noah. Sakit. Bahkan lebih sakit daripada yang dia kira. Namun, di balik rasa sakit itu, ada sebuah kebenaran yang sulit dia terima. “Aku... aku takut kehilangan kamu, Jas,” jawab Noah dengan suara pelan. “Aku tahu aku nggak sempurna, dan aku juga tahu aku punya banyak kesalahan. Tapi aku nggak ingin kamu pergi.”Jasmine menarik napas, rasanya ada banyak kata yang ingin dia ucapkan, tapi bibirnya terasa terbungkam. Semua perasaan itu berkecamuk dalam hatinya. “Kamu bisa bilang itu, Noah, tapi aku nggak tahu lagi mana yang lebih nyata—kamu atau kenanganmu tentang semua yang telah terjadi sebelumnya. Kamu nggak bisa terus menghubung-hubungkan aku dengan masa lalu kamu.”Noah terdiam, rasa frustrasi merayapi dirinya. Dia sudah berusaha menjaga semuanya tetap utuh, tapi ada banyak hal yang belum dia ceritakan pada Jasmine—rahasia yang lebih dalam dari yang dia kira. Tentang Oma, tentang Harness, tentang masa lalu yang tak pernah benar-benar hilang.“Apa

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   356. Di Ujung Tepi

    “Kamu nggak perlu khawatir soal dia, Jas,” kata Noah tiba-tiba.Jasmine menoleh cepat. “Aku... nggak mikirin itu.”Noah menatap lurus ke arahnya, ekspresi serius. “Aku nggak bisa ngendaliin masa lalu. Tapi aku tahu siapa yang aku mau ada di masa depan.”Hening sesaat. Hanya suara angin dari jendela yang terbuka, menggoyang tirai tipis yang menggantung setengah kusam.“Aku nggak biasa dikasih kata-kata kayak gitu,” ucap Jasmine pelan.“Ya udah, aku ubah pakai bahasa teknik.”“Oh no.”Noah tersenyum kecil. “Kalau hubungan ini ibarat mesin, kamu tuh gear paling utama. Tanpa kamu, semua sistem nggak jalan.”Jasmine menahan tawa, tapi air matanya menggenang tanpa izin. “Kamu norak banget.”“Tapi berhasil bikin kamu nangis.”Dia menghapus air mata Jasmine dengan ibu jarinya, lembut, tidak memaksa.“Aku takut semua ini terlalu indah buat nyata,” bisik Jasmine. “Kita bahagia, lalu tiba-tiba...”Noah menggenggam tangannya, erat. “Aku juga takut. Tapi kita nggak harus jadi sempurna untuk jadi n

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   355. “Biar Aku yang Mengingat”  

    Noah yang mulai merasa ada yang aneh dengan pembicaraan ini menatap Harness dengan serius. "Apa yang kau maksud, Harness?" tanya Noah, suaranya mulai penuh dengan kecurigaan.Harness tidak langsung menjawab, melainkan menatap mereka berdua sejenak. "Mungkin ini saat yang tepat untuk lebih banyak memahami satu sama lain," jawabnya pelan, kemudian berbalik dan berjalan keluar dari ruangan.Noah menatapnya dengan tatapan bingung. "Ada apa dengan dia?" gumamnya pelan.Jasmine hanya diam, merasa semakin tertekan dengan keadaan yang semakin membingungkan. "Aku harus pergi," katanya dengan suara pelan, berbalik menuju pintu. "Aku tidak bisa terus seperti ini."Noah hendak mengejarnya, namun Jasmine sudah lebih dulu keluar dari ruangan. Perasaannya semakin kacau, tidak tahu harus bagaimana.Jasmine keluar dan berjalan cepat menuju taman belakang, menghindari tatapan Noah yang semakin membuatnya merasa tertekan. Ia tahu, ada sesuatu yang menghalangi hubungan mereka, tapi ia juga merasa seperti

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   354. Kebenaran yang Tersembunyi

    Pagi itu terasa lebih sepi dari biasanya. Jasmine duduk di ruang tamu besar, tangan terlipat di atas meja, menatap pemandangan taman yang tampak redup karena hujan yang baru saja reda. Matanya terlihat kosong, seolah tidak ada hal yang benar-benar menarik perhatiannya. Namun, dalam diamnya itu, pikirannya penuh dengan kebingungan."Kenapa aku merasa seperti ini?" gumamnya pelan, meraba perasaannya yang semakin terhimpit oleh ketegangan yang ia ciptakan sendiri.Pintu ruang tamu terbuka perlahan, dan Noah muncul di ambang pintu. Ia menatap Jasmine dengan ekspresi cemas, tampak sedikit gelisah. "Jasmine," panggilnya, suara itu lembut, penuh kekhawatiran. "Kau baik-baik saja?"Jasmine menoleh pelan, namun tidak mengatakan apa-apa. "Aku baik-baik saja." Jawabnya, namun suaranya terdengar hampa, hampir tak ada gairah.Noah berjalan mendekat, menatap wajahnya dengan penuh perhatian. "Aku tahu kau bilang baik-baik saja, tapi..." Ia berhenti sejenak, mencoba menemukan kata-kata yang tepat. "K

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   353.  Ketegangan yang Mulai Muncul

    “Jasmine, kau harus mendengarku,” suara Noah terdengar serak. Ia baru saja masuk ke ruang makan setelah berbicara dengan keluarganya. Jasmine sedang duduk di meja, menatap langit lewat jendela, tampak merenung dengan wajah yang jauh.Jasmine menoleh perlahan, matanya mengisyaratkan pertanyaan tanpa kata. "Ada apa, Noah?"Noah berjalan mendekat, duduk di sebelahnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Kau tampak berbeda belakangan ini. Ada yang mengganggumu?"Jasmine menghela napas, berusaha menyembunyikan kegelisahannya. "Aku baik-baik saja." Ia berusaha tersenyum, meski senyum itu terasa terpaksa. "Hanya sedikit lelah."Noah menatapnya lebih dalam, merasa ada sesuatu yang tidak beres. "Jasmine, jangan menutupi perasaanmu dariku. Apa yang sebenarnya terjadi?"Jasmine mengalihkan pandangannya lagi ke luar jendela, mengamati riak-riak air di kolam. "Aku cuma merasa... cemas." Suaranya terdengar pelan, hampir seperti bisikan. "Kau tahu, aku datang ke sini dengan harapan bisa menjadi ba

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   352. Rekaman Suara dari Masa Lalu

    Di sisi lain kota, Zora berdiri di depan cermin besar berbingkai emas di kamar utama rumah Dirgantara. Cermin itu telah menjadi saksi begitu banyak perubahan dalam hidupnya—dari wanita muda ambisius, menjadi istri dari pewaris kekaisaran bisnis, hingga kini... seorang istri yang mulai kehilangan pijakan. Ia merapikan blouse satin putih yang telah ia kenakan puluhan kali, mencoba menyembunyikan kegelisahan yang makin lama makin sulit ditutupi.Matanya menatap pantulan diri dengan senyum yang hambar—senyum yang ia bentuk hanya sebagai formalitas sosial. Beberapa hari terakhir, gosip dan bisik-bisik di antara sosialita dan direksi perusahaan mulai membentuk luka kecil yang lambat tapi pasti merobek hatinya.Bukan hanya Noah yang berubah. Dunia pun ikut berputar, seolah tak ada tempat lagi untuknya. Mereka bilang Jasmine adalah ibu dari pewaris masa depan keluarga Dirgantara. Mereka menyambut wanita itu seolah-olah dia satu-satunya yang pantas berdiri di sisi Noah.Zora menggigit bibirnya

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   351. Rumah Ini Tak Lagi Sama

    Jasmine kembali terdiam, pikirannya kembali ke masa lalu. Setelah percakapan emosional itu, Jasmine dan Noah duduk di balkon rumah kecil itu. Hujan masih turun, tapi lebih ringan.“Aku tidak bisa janji semua akan mudah,” kata Noah, menatap gelap malam.“Aku tidak minta mudah,” balas Jasmine. “Aku cuma mau tahu... kamu akan ada di sini. Meski saat aku marah. Saat aku takut. Saat aku ragu.”Noah menoleh, lalu menyentuh perut Jasmine yang membulat.“Aku akan ada. Untuk kamu. Untuk dia.”Dan di bawah langit yang masih menangis, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Jasmine merasakan tenang. Bukan karena semua masalah selesai. Tapi karena ia tahu—ia tak lagi sendiri.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Jasmine menoleh. Noah muncul dari balik pintu kamar, membawa selimut tambahan dan termos susu.“Sudah tidur?” tanyanya pelan.Jasmine mengangguk. “Baru saja.”Noah berjalan pelan, lalu duduk di sampingnya. Ia menatap bayi mereka, lalu mencium kening Jasmine.“Aku suka malam h

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   350. Tujuh Bulan Lalu di Tengah Hujan

    “Waktu kadang menyembuhkan luka, tapi ada jenis luka yang justru membuat kita ingin kembali… hanya untuk memastikan bahwa semuanya memang layak diperjuangkan.”Suara rintik hujan yang menghantam jendela terdengar bagai irama pilu yang menggema di seluruh ruangan. Lampu kamar menyala temaram. Di pelukannya, seorang bayi kecil tertidur dengan damai, napasnya ringan, dadanya naik turun perlahan.Jasmine duduk di kursi goyang dekat jendela, membiarkan matanya tertumbuk pada kegelapan malam di luar sana. Tangannya membelai lembut punggung bayi itu, tapi pikirannya melayang jauh… menuju malam hujan yang sama, tujuh bulan lalu. Malam yang ia kira hanya akan berakhir sebagai luka.Tujuh bulan sebelumnya.Rumah kecil tempat ia tinggal bersama Nina untuk sementara waktu terasa terlalu sunyi malam itu. Angin mengetuk jendela loteng dengan kasar. Jasmine memegangi perutnya yang membuncit—usia kehamilannya memasuki bulan ketujuh, dan setiap gerakan kecil dari dalam kandungannya menjadi pengingat ba

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   349. Luka yang Tak Sempat Sembuh (Versi Panjang)

    Sore itu, langit di atas rumah kaca menyimpan gradasi warna yang murung. Biru kelabu berbaur dengan oranye pucat, seolah alam pun ikut menyesali semua yang telah terjadi. Angin menyusup masuk lewat sela-sela jendela, membawa aroma bunga melati yang hampir layu. Jasmine berdiri di dekat balkon dengan tangan memeluk tubuhnya sendiri, seakan udara terlalu dingin untuk ditahan, padahal sebenarnya yang dingin adalah hatinya.Sudah berapa lama ia terjebak dalam pusaran luka yang tak pernah benar-benar bisa ia benahi? Sejak pertama kali menerima tawaran menjadi ibu pengganti, hidupnya seperti berubah menjadi cerita yang tak ia kenali.Noah mendekat perlahan, langkahnya nyaris tanpa suara. Ia tidak ingin mengganggu, tapi juga tak sanggup menahan keinginannya untuk bicara. Jasmine tahu dia datang—ia bisa mencium aroma parfum kayu cendana lembut yang biasa Noah pakai. Tapi ia tetap diam, masih terpaku menatap taman kecil yang mulai gelap.“Aku boleh bicara?” tanya Noah perlahan.Kepala Jasmine m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status