Share

Bab 598

Author: Liazta
last update Last Updated: 2025-09-06 18:13:10

Albert meremas ponselnya begitu kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Setelah menutup telepon dengan Samuel, tubuhnya seperti kehilangan tenaga. Ia jatuh terduduk di tepi ranjang hotel, wajahnya pucat pasi, matanya kosong menatap lantai.

Aruna yang duduk di sampingnya menatap cemas. “Sayang… apa yang dikatakan Samuel?”

Dengan suara serak dan bergetar, Albert menjawab lirih, “Michael… ditembak. Dia di ruang ICU sekarang. Kondisinya… kritis.”

Aruna menutup mulutnya, menahan isak tangis. Tubuhnya ikut bergetar mendengar kabar itu. “Kita harus ke Jakarta malam ini juga!”

Albert langsung berdiri, mengambil ponsel dan menelepon agen penerbangan. Namun satu demi satu jawaban yang ia dapat sama: seluruh penerbangan menuju Jakarta malam itu sudah tidak ada. Bahkan ketika ia menghubungi pihak bandara untuk jet pribadinya, jawaban tetap sama. Pesawat tidak bisa lepas landas tanpa izin resmi, dan izin itu hanya bisa diproses keesokan pagi.

“Tidak! Aku tidak peduli dengan aturan itu! Anakku sedan
Liazta

Halo reader sayang. Terima atas komentarnya. maaf tidak bisa balas satu persatu. Author kirain, author yang terlalu cengeng, sampai nangis. bahkan air mata gak berhenti netes. sudah selesai di tulis, cek tulisan lagi. tetap nangis lagi. 🥲 Ayo kita berdoa, agar Michael selamat ya.

| 99+
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (27)
goodnovel comment avatar
Sri Widiyanti
kok lom up lagi??mulai deh
goodnovel comment avatar
Erina Rina
kereen thar
goodnovel comment avatar
HAIRIAH HAIRIAH
berjuanglah mic demi kita kuat.........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 598

    Albert meremas ponselnya begitu kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Setelah menutup telepon dengan Samuel, tubuhnya seperti kehilangan tenaga. Ia jatuh terduduk di tepi ranjang hotel, wajahnya pucat pasi, matanya kosong menatap lantai.Aruna yang duduk di sampingnya menatap cemas. “Sayang… apa yang dikatakan Samuel?”Dengan suara serak dan bergetar, Albert menjawab lirih, “Michael… ditembak. Dia di ruang ICU sekarang. Kondisinya… kritis.”Aruna menutup mulutnya, menahan isak tangis. Tubuhnya ikut bergetar mendengar kabar itu. “Kita harus ke Jakarta malam ini juga!”Albert langsung berdiri, mengambil ponsel dan menelepon agen penerbangan. Namun satu demi satu jawaban yang ia dapat sama: seluruh penerbangan menuju Jakarta malam itu sudah tidak ada. Bahkan ketika ia menghubungi pihak bandara untuk jet pribadinya, jawaban tetap sama. Pesawat tidak bisa lepas landas tanpa izin resmi, dan izin itu hanya bisa diproses keesokan pagi.“Tidak! Aku tidak peduli dengan aturan itu! Anakku sedan

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 597

    Samuel duduk di kursi tunggu rumah sakit, kedua tangannya menutupi wajah. Tubuhnya yang besar bergetar halus, menandakan ia tengah berjuang menahan rasa takut akan kehilangan kakak sulungnya. Olivia duduk tepat di sebelahnya, masih pucat setelah donor darah, tapi matanya justru tajam menatap Samuel.“Sam…” Olivia memanggil pelan.Samuel menurunkan tangannya, menoleh pada adiknya. Matanya merah, basah oleh air mata yang nyaris tumpah. “Aku… aku takut, Oliv. Kalau Michael…” suaranya tercekat, tak sanggup melanjutkan.Olivia menggenggam tangan Samuel erat-erat. “Michael itu sangat kuat. Dari kecil sampai sekarang, dia selalu melindungi kita. Masa sekarang dia menyerah begitu saja?”Samuel menunduk, tersenyum tipis di balik air matanya. “Kamu benar… dia memang selalu yang paling kuat di antara kita. Tapi kali ini… lukanya terlalu parah.”Olivia menggeleng cepat, wajahnya serius meski tubuhnya masih lemah. “Sam, ingat waktu aku jatuh dari sepeda dan berdarah? Michael yang pertama kali gend

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 596

    Sementara itu, di ruang operasi, suasana semakin genting. Monitor jantung menunjukkan detak Michael mulai melambat. Wajah Rizky pucat pasi, tangannya berlumuran darah saat menekan area luka yang masih mengucurkan darah deras.“Tekanan darahnya turun drastis! Arteri brakialis hampir tidak bisa dikendalikan!” seru dokter bedah sambil berusaha menjahit pembuluh darah yang robek.“Kita butuh darah sekarang juga!” Rizky menoleh panik ke arah perawat. “Kalau terlambat sedikit saja, dia tidak akan bertahan!”Seorang perawat berlari masuk sambil mendorong troli penuh kantong darah segar. “Darah A- baru saja masuk, Dokter! Dari keluarga pasien.”Rizky langsung menyambar satu kantong. “Cepat pasang transfusi! Jangan buang waktu!”Jarum besar segera dimasukkan ke pembuluh vena Michael, darah merah segar mulai mengalir masuk. Monitor memperlihatkan sedikit perubahan, namun kondisinya belum stabil. Rizky menggertakkan giginya, keringat bercucuran di dahi.“Ayo, Mic… bertahanlah,” bisiknya lirih, s

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 595

    Samuel dan Olivia berjalan berdampingan, langkah mereka cepat namun berat. Samuel terus menggenggam tangan adiknya, memastikan Olivia tidak gemetar. Walau wajah gadis itu pucat, tekadnya tetap bulat.Sesampainya di ruang transfusi, tiga ranjang sudah disiapkan. Nathan sudah berbaring, selang transfusi di tangannya perlahan mengisi kantong darah yang tersedia.Olivia menatap Nathan yang berbaring, lalu mendekat dan duduk di sisi tempat tidur.“Paman, apa sakit?” tanyanya dengan suara pelan.Nathan menoleh, tersenyum hangat. “Tidak. Kamu jangan melihat jarumnya kalau takut.”Nathan memberikan trik sederhana untuk Olivia, karena itulah yang selalu ia lakukan ketika jarum siap menembus kulitnya.Olivia tersenyum dan mengangguk. “Ya, aku akan melakukan seperti yang Paman bilang. Paman… terima kasih. Bagiku, Paman Nathan bukan hanya teman Daddy, tapi juga seperti saudara. Terima kasih karena sudah berani melawan rasa takut, demi kakakku.”Nathan terdiam menatap Olivia. Bagaimana mungkin gad

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 194

    Pintu ruang operasi tiba-tiba terbuka. Serentak semua yang menunggu sontak berdiri, bahkan berlari kecil mendekati perawat yang keluar dengan wajah serius. Jantung mereka seolah berhenti berdetak.“Bagaimana kondisi Michael?!” suara Samuel pecah, penuh panik. Ia mencoba menoleh ke dalam, berharap bisa melihat sekilas wajah kakaknya. Namun perawat segera menghalangi dan menutup pintu rapat kembali.“Mohon maaf, tidak boleh masuk. Kondisi pasien masih kritis.”Samuel mengepalkan tangannya, matanya berkaca-kaca. “Tolong katakan sesuatu… apa yang bisa kami lakukan?”Perawat itu menarik napas berat, lalu menjelaskan, “Pasien membutuhkan darah empat kantong segera. Golongan darahnya A-. Kami sudah menghubungi seluruh bank darah di sekitar Jabotabek… tapi tidak ada satu pun yang memiliki stok A-. Saat ini yang tersedia hanya A+, dan itu tidak bisa dipakai karena tidak kompatibel.”Sejenak lorong itu membeku. Semua orang saling pandang dengan wajah pucat pasi. Harapan terasa begitu tipis.Nam

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 593

    Lampu operasi menyorot tajam ke arah tubuh Michael. Wajahnya pucat pasi, bibirnya membiru, dan monitor detak jantung mulai menunjukkan tanda bahaya.“Tekanan darahnya turun cepat!” seru salah satu perawat.Rizky berdiri di sisi kiri meja operasi, sarung tangannya sudah penuh bercak darah. Matanya menatap luka terbuka di lengan Michael, jantungnya serasa diremas. Meski ia seorang dokter berpengalaman, kali ini tangannya sempat gemetar.“Fokus, Rizky. Tarik napas,” kata dokter bedah berkacamata itu dengan suara tegas, mencoba menenangkan.Rizky menelan ludah, lalu mengangguk. Tapi wajahnya tetap pucat. “Ini parah… pelurunya bersarang di tulang humerus. Ada pecahan yang menembus dekat arteri brakialis. Jika aku salah sedikit saja—”“—dia bisa mati di meja ini,” potong sahabatnya singkat. “Aku tahu. Karena itu kita harus hati-hati.”Perawat menyerahkan klem bedah. Rizky langsung menekan sumber perdarahan, tapi darah tetap mengucur deras. “Arteri brakialisnya sobek. Kalau tidak segera kita

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status