Senja Yang Di Hadirkan

Senja Yang Di Hadirkan

By:  Tyarasani  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings
39Chapters
3.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ariana menarik napasnya dalam-dalam, ketika ia mendengarkan permintaan kedua mertuanya. "Pernikahan kalian sudah menginjak tahun ke lima, Ariana. Janganlah menundanya terus, kami mau cucu laki-laki dari Sagara!" ucap Alex, Papa mertuanya. "Iya, Mama juga Ariana. Sebenarnya, apa yang kamu takutkan?" sela Arisa, Mama mertuanya. "A-aku hanya belum siap saja," jawab Ariana lirih. "Alasan kuno. Seharusnya, sebelum menikah itu kamu pikirkan ini baik-baik! Kamu mau kami mati berdiri karena terlalu lama menunggu cucu dari Sagara?" "Tidak begitu," bantah Ariana. 'Bagaimana caraku menjelaskan semuanya kepada mereka? Bahwa aku memang sudah di vonis mandul oleh beberapa Dokter yang menanganiku.' "Kami tidak mau tahu, Ariana. Kami mau generasi kami tidak berhenti sampai Sagara. Kalau kamu kukuh dengan kata-kata belum siap, maka izinkan Sagara menikahi perempuan lain yang bisa memberinya keturunan!" Degh. Bagaimana kisah Ariana dan Sagara? Simak ceritanya, yuk! Eits, jangan lupa untuk follow akun author. Lalu subscribe dengan tambahkan ke daftar bacaan kalian+ review lima bintang, ya!

View More
Senja Yang Di Hadirkan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
humaidah4455
semangat yuk ...
2022-07-17 21:03:40
0
user avatar
Nannys0903
Ariana jangan menyerah. lanjutkan thor
2022-06-02 11:16:12
1
user avatar
artfinger
Semangat thor updatenya ,,,
2022-05-31 11:03:12
1
user avatar
Rainy
suka sama karakternya Ariana semangat kak berkaryanyaa
2022-05-28 22:02:17
1
user avatar
Jumriani
semangat up nya kak.ceritanya bagus banget...
2022-05-28 20:46:37
1
39 Chapters
Percobaan Bunuh Diri
**Sagara meninggalkan kantornya dengan langkah yang tergesa-gesa. Lelaki tampan itu tampak panik setelah mendapat telepon dari kepala pelayan di rumahnya."Maaf, Tuan Saga, anda mau kemana? Sepuluh menit lagi Anda ada meeting dengan klien penting dari Kalimantan," ucap Riko, asisten pribadinya berusaha mengingatkan."Batalkan saja!" jawabnya singkat."Ta-tapi, Tuan-""Apa kau tuli, Riko? Ini lebih penting dari sekadar bisnis. Nyawa Ariana sedang terancam!" potong Sagara dengan cepat. "Baik, Tuan."Riko dengan cepat mengikuti langkah majikannya, dan segera menuju kemudi setelah membukakan pintu untuk tuannya."Tujuan kita kemana, Tuan?""Rumah Sakit Harapan Kasih." "Siap, Tuan."Riko memacu kecepatan laju kendaraannya lebih cepat dari biasanya. Setelah sampai di lokasi rumah sakit, Sagara minta di turunkan tepat di depan IGD rumah sakit Harapan Kasih."Ariana, bert
Read more
Pelayan Baru
**Senja Humaira, gadis cantik berusia 20 tahun. Berniat mengadu nasib ke kota, mengikuti jejak budenya yang sudah mengabdi pada keluarga konglomerat yang sudah memperkerjakannya hampir belasan tahun.Beberapa hari yang lalu, Senja mendapat kabar dari budenya, tentang pekerjaan yang memang sedang ia butuhkan saat ini."Kamu yakin akan bekerja menjadi baby sitter, Senja?" tanya Asiah, ibunya Senja."Iya, Bu.""Baby sitter itu pekerjaan yang berat, perlu kesabaran yang banyak. Pasti tak akan mudah untuk anak muda seperti kamu, Nak!""Tidak apa-apa, Bu. Yang penting, Senja bisa dapat uang untuk kesembuhan Bapak. Senja ingin Bapak segera di rawat di rumah sakit besar." Bulir bening di kedua sudut mata tua itu mulai jatuh, ketika Asiah menuntun tubuh mungil sang putri ke dalam dekapan hangatnya."Maafkan Ibu dan bapakmu yang sudah membebankan penyakit Bapak kepadamu, Senja!" lirih Asiah di sela isak tangis
Read more
Masalah Yang Rumit
**Ariana menatap wajah polos lelaki yang tidur di sampingnya. Penyesalan terus saja menghantui dirinya. Andai dulu ia tak melanjutkan hubungan ini, mungkin Sagara tak akan menderita seperti sekarang. Percayalah, di benci oleh ibu kandung sendiri itu sangat menyakitkan.Semua itu bermula ketika Arisa menyodorkan beberapa gadis yang siap memberinya keturunan. Mereka tak masalah di jadikan perempuan kedua. Namun, Sagara menolaknya dengan dalih ia hanya bisa mencintai Ariana."Maaf, Ma aku hanya mencintai Ariana.""Cintamu pada perempuan mandul itu tak bisa membuat dia bisa mengandung dan melahirkan anak kamu, Saga!" teriak Arisa waktu itu."Aku tidak membutuhkan kehadiran anak di dalam pernikahan kami, karena tanpa anakpun, kami sudah cukup bahagia.""Bulshit! Saat kamu tua nanti, kamu akan sangat menyesal telah bicara seperti ini padaku, Saga!""Mas, Ma, tolong hentikan perdebatan ini! Aku minta maaf karena belu
Read more
Menghadirkan Orang Ketiga
**"Mas, Senja pingsan, Mas!" Ariana kaget ketika pelukan gadis itu perlahan terurai dari tubuhnya.Sagara dengan cepat mengecek keadaan gadis itu dan benar saja ia tak sadarkan diri."Mas, apa yang kamu lakukan?" tanya Ariana. Ia menatap suaminya dengan air mata yang masih membasahi pipinya."Aku ... aku tak sengaja, Ariana! Lagipula, kamu kenapa selalu memancing emosiku? Aku ini manusia biasa, Ariana!" Sagara mengacak rambutnya dengan kasar, ia benar-benar tak mengerti jalan pikiran istrinya."Aku tidak bermaksud begitu, Mas. Aku cuma ingin memberi yang terbaik untuk kamu, untuk keluarga besar kamu juga," ujar Ariana pelan. "Ya sudah, tolong bantu aku untuk membaringkan Senja di sofa!" pinta Ariana. "Merepotkan sekali pelayan ini!" gerutu sagara."Dia pingsan juga gara-gara kamu, Mas!" sahut Ariana cepat. Sagara memutuskan diam saja tak membalas lagi ucapan Ariana. Karena, watak perempuan
Read more
Permohonan
**Akhir-akhir ini Ariana sangat menyukai duduk di balkon sambil menikmati susu coklat kesukaannya. Ia lebih senang menatap langit dari pada bermain sosial medianya. Baginya, isi sosial media itu hanya menumbuhkan kecemburuan yang benar-benar menjadikan dirinya tak bersyukur dengan apa yang telah ia punya.Ariana adalah wanita yang beruntung, hidup dengan harta yang berlimpah dan cinta yang maha luas dari sang suami. Namun, itu semua belum cukup untuk membuatnya bersyukur. Desakan demi desakan dari mertuanya, membuat ia lupa akan anugerah itu. Andai bisa di tukar, ia akan lebih memilih memiliki anak dari pada harta yang banyak."Senja, kemari'lah!" titah Ariana pada Senja yang sedang merapikan kamarnya."Iya, Nyonya." "Ini!" Ariana menyodorkan amplop berwarna coklat ke hadapan senja."Itu apa?" "Kamu lupa, kalau hari ini tepat sebulannya kamu bekerja di rumah ini?" "Astaghfirullah, saya be
Read more
Makan Malam Dengan Pelayan
**Sagara menatap berkas-berkas yang berserakan di atas mejanya, wajahnya nampak kusut karena banyak memendam masalah. Kemudian, ia menelepon Riko untuk menghadap ke ruangannya."Ada apa, Tuan?" "Saya tidak bisa fokus mengerjakan semua berkas-berkas itu," jawab Sagara."Mau saya bikinkan kopi, Tuan?" "Kamu mau saya kembung? Sejak pagi saya sudah menghabiskan lima cangkir kopi. " Sagara mendengus kesal."Maaf, Tuan. Lalu anda mau saya melakukan apa, Tuan?" "Panggil Ambar!" "Baik, Tuan. Ambar adalah sekretaris Sagara, dia sudah lama berkerja di perusahaan yang bergerak di bidang makanan. Jadi, ketika Sagara berhalangan atau ada masalah ia melimpahkan perkejaan itu pada Ambar."Selamat siang, Pak," sapa Ambar dengan sopan."Siang.""Ada apa Bapak memanggil saya?" tanya Ambar lagi. "Ini, saya ada lagi urusan, kamu kerjakan ini semua, sisanya nanti biar saya yang kerjakan!" titah Sagara , ia menyodorkan beberapa berkas ke hadapan perempuan berambut pendek itu."Baik, Pak." Ambar menga
Read more
Mengambil Keputusan
**Semenjak malam itu, Senja selalu ketakutan saat bertemu Sagara. Baginya, lelaki itu bukan cuma menakutkan tapi ia sangat kasar. Bagaimana Ariana bisa berkata kalau Sagara lelaki baik?Ini hari ke-lima dari waktu yang Ariana berikan untuknya. Ia sudah memantapkan hati untuk menolak tawaran itu. Ia tak peduli jika nantinya ia juga di pecat dari pekerjaannya. Yang penting ia selamat dari lelaki kasar dan semua permainan majikannya. Belum sempat Senja berucap, Ariana telah lebih dulu melihat keberadaannya dan memintanya untuk bersiap-siap."Ganti bajumu, Senja! Hari ini aku minta kamu menemaniku jalan-jalan ke Mal," pinta Ariana."Baik, Nyonya."'Sepertinya tidak tepat kalau bicara sekarang, bagaimana kalau langsung membuat mood Nyonya Ariana hancur gara-gara mendengar penolakanku? Ah, mungkin sebaiknya memang harus di tunda dulu!'"Aku tunggu di mobil, ya!" teriak Ariana.Senja mengangguk. Ia segara berlari ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Tanpa mengoleskan sedikit pun make up di
Read more
Kondisi Yang Memburuk
**Tubuh gadis itu gemetaran bahkan luruh ke lantai karena lemas, setelah mendapat kabar buruk dari ibunya di kampung."Senja, apa yang terjadi?" tanya Ariana. Ternyata perempuan itu menyusulnya, karena Senja meninggalkan kamarnya cukup lama. Padahal, ia dan Sagara sudah tak sabar ingin mendengar keputusan apa yang akan Senja katakan."Maaf, Nyonya, mungkin saya terlihat berlebihan, tapi saya harus segera pulang kampung!" jawab Senja di sela isak tangisnya."Loh, kenapa mendadak?" "Bapak saya sedang di rawat di rumah sakit, kondisinya memburuk sejak kemarin.""Ya Allah, saya turut prihatin," gumam Ariana dengan wajah yang cukup berempati."Terimakasih, Nyonya. Tapi ...." Ucapan Senja menggantung karena ragu untuk mengucapkannya."Tapi apa, Senja?" tanya Ariana penasaran."Saya mungkin berniat untuk meminjam uang pada Nyonya Ariana. Itupun jika Nyonya Ariana mengizinkan," jawab Senja dengan wa
Read more
Demi Ariana
**Asiah duduk di samping suaminya dengan air mata yang berderai. Pikirannya kalut ketika Dokter menyarankan untuk segera melakukan pengobatan serius untuk penyakit asma yang telah di derita suaminya sejak lama."Jangan menangis, Bapak baik-baik saja, Bu!" ucap suaminya dengan lirih. "Baik-baik bagaimana, Pak? Kalau Dokter saja sudah mengharuskan untuk pengobatan yang serius berarti penyakitnya itu sudah parah," tukas Asiah. "Itu, kan hanya kata Dokter. Sedangkan, kita punya Allah juga, Bu!" sahut suami dengan santai. "Iya, kita punya Allah, tetapi kita harus ikhtiar juga, Pak?" sergah Asiah lagi."Ya, banyakin berdo'a saja, Bu."Di tengah-tengah perdebatan itu, seseorang mengetuk pintu terlebih dahulu lalu menghambur ke pelukan ibunya. "Assala'mualaikum. Bu, maaf Senja baru bisa datang sekarang!" ucap Senja sambil mencium tangan ibunya. "Wa'alaikumussalam, nggak apa-apa, kami mengerti."
Read more
Keputusan Akhir
**Atas permintaan Ariana, Senja membawanya ke ruangan di mana bapaknya masih terbaring lemah."Assalamu'alaikum, Bu," ucap Senja ketika mereka hendak masuk ke ruangan itu."Wa'alaikumussalam, Nak kamu bersama siapa ini? Cantik sekali," sahut Asiah, ia lantas memuji perempuan yang berdiri di samping putrinya."Ibu, kenalin ini Nyonya Ariana, istrinya Tuan Sagara." "Masya Allah, akhirnya Ibu di pertemukan juga dengan orang baik ini. Terimakasih, telah menerima Senja untuk bekerja dengan Nyonya." Asiah tertunduk haru sampai-sampai air matanya jatuh di kedua sudut itu."Ibu Asiah, saya juga senang bertemu dengan Ibu. Ada yang perlu saya sampaikan pada Ibu dan Bapak. Tetapi melihat kondisi Bapak sebaiknya kita bicara di luar saja, kasian Bapak sedang istirahat!" "Baik, Nyonya."Belum juga Ariana menyampaikan apa-apa, Senja sudah sangat gelisah. Andai bisa, ia ingin menangis meraung-raung melepaskan beba
Read more
DMCA.com Protection Status