Home / Romansa / Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif / Bab 58. Dokter! Selamatkan Istriku

Share

Bab 58. Dokter! Selamatkan Istriku

Author: Angsa Kecil
last update Huling Na-update: 2025-07-31 23:33:36

"Bangun .... Aku janji, kalau kamu bangun, .... aku akan kabulkan semua permintaanmu. Apa pun. Asal kamu bangun. Jangan pergi, Amber .... Kumohon ...."

Begitu sampai di depan Unit Gawat Darurat rumah sakit terdekat, Reyvan langsung turun sambil mengangkat tubuh Amber.

"Dokter! Dok! Selamatkan istriku! Cepat!" teriaknya kencang saat memasuki UGD.

Amber diletakkan di atas brankar. Dan beberapa perawat langsung menghampiri.

"Anda tunggu di luar dulu, karena kami akan melakukan tindakan," ujar salah satu perawat.

"Panggil semua dokter di rumah sakit ini!" bentak Reyvan. "Kalau sampai istriku tidak selamat, aku akan ratakan rumah sakit ini!"

"Kami akan melakukan yang terbaik, Pak. Dan sebaiknya Anda keluar, agar tidak mengganggu proses penanganan medis."

Prama cepat-cepat menarik Reyvan agar mundur. "Kita keluar, Pak. Agar Amber cepat ditangani. Yang lain akan saya urus."

Tindakan medis dilakukan.

Reyvan mondar-mandir di depan pintu ruang tindakan. Dia sama sekali tidak peduli dengan luka
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 62. Bukan Suami tapi Calon Kakak Ipar

    BOOM!Suara ledakan itu bergema jelas dalam benaknya. Dadanya sampai bergetar hebat. Dia merasa tubuhnya seakan terangkat lalu terempas. Nafasnya semakin berat. Tangan Amber bergerak spontan, mencengkeram selimut erat-erat.Tapi Reyvan tidak menyadari satu pun dari gejolak itu. Dia malah sibuk panik dengan pikirannya yang rumit.Dan kemudian. Sekian saat.Amber membuka matanya pelan sambil membuang napasnya. Dia merasa seperti ada gumpalan rasa yang ingin meledak.Tatapannya tajam. Dia menatap wajah Reyvan tanpa berkedip. Dada Amber bergemuruh hebat. Rahangnya bergerak karena menahan gejolak rasa. Rasa kecewa dan hati lelah mendesak terus di dadanya.Matanya berkaca-kaca dengan sedikit tarikan senyum tipis getir.Akan tetapi, dia memilih menahan segalanya. Lalu, menghembuskan napas perlahan.Setelah itu, berkata lirih sambil terus menatap Reyvan. "Calon ... Kakak Ipar?"Wajah Reyvan menegang. Sorot matanya langsung berubah. Mulutnya terbuka, tapi tak ada satu pun kata yang bisa keluar

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 61. Ingatan Amber

    "Argghh! Sial! Bukannya seharusnya Reyvan selalu stay di perusahaan saat kondisi seperti ini? Kenapa dia malah ada di rumah sakit terus?!" geram David. Menghentakkan tubuhnya di kursi.David menemui temannya sesama dokter di rumah sakit itu."Belum bisa masuk lihat Amber?" tanya temannya.David menggeleng pelan, napasnya berat. "Reyvan tidak keluar dari ruangan itu. Apa dia biksu dan sedang bertapa? Kenapa sama sekali tidak meninggalkan ruangan itu?"Teman David melipat lengan sambil terkekeh. "Nanti aku pikirkan cara masuk ruangan itu. Dan bukannya kamu mau lihat ini-"Rekam medis Amber. Mata David tajam melihat setiap lembar. "Soal luka lainnya, termasuk tulang retak, tidak terlalu aku khawatirkan. Tapi soal kepalanya—aku ingin pastikan semuanya tertangani dengan standar tinggi. Aku mau lihat hasil CT-scan dan laporan neurologisnya.""Anggap saja seperti mendapat keajaiban," ucap temannya pelan. "Meski ada pendarahan subarachnoid ringan, untunglah ditangani tepat waktu. Hemostasis

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 60. Reyvan vs Perebut Istri Orang

    Reyvan refleks berdiri. 'Mau apa kamu datang, hah?!"David seperti tuli, tak peduli. Matanya menatap nanar wajah Amber. Tangannya mengambang di atas pipi Amber. Rasanya ingin merangkup wajah wanita yang dicintainya, tapi ragu. "Maafkan aku. Harusnya saat itu aku yang mengantarmu langsung. Harusnya tidak seperti ini." David menghela sesal. Dia menunduk dengan mencengkram sisi brankar.Membuat Reyvan makin meradang. Ada pria lain yang menangisi istrinya. Apalagi David menganggap seolah dirinya tak ada. Lalu, Reyvan melangkah mendekat pada David. "Pergi! Istriku tidak membutuhkanmu!" bentaknya.Sebenarnya Reyvan sudah siap ingin menarik David agar menjauh dari sisi istrinya, tapi-Tapi Reyvan kalah cepat dengan David yang menghampirinya dan--BUG! Satu pukulan mendarat di wajah Reyvan."Kamulah yang mencelakai Amber! Kamu sumber penderitaannya!" pekik David dengan napas tersengal berat. Matanya nyalang tak ada takutnya pada Reyvan."Pak!"Prama hendak maju, tapi satu tangan Reyvan tera

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 59. Cinta? Aku Mencintainya?

    "Urusanku sudah selesai. Sekarang aku mau menuruti kalian pergi dari negara ini. Tapi, Papa harus jamin kalau keberadaanku sama sekali tidak terlacak oleh siapa saja untuk beberapa tahun ke depan. Aku butuh sendiri dan tenang."Papanya Grace menatap intens wajah anaknya yang sudah berubah normal, lalu mengangguk. "Ok, Papa janji. Tapi kamu juga harus janji jangan pulang ke negara ini sebelum situasi tenang dan publik melupakan segalanya. Tugasmu untuk bersenang-senang saja di sana. Papa akan transfer uang jajan tiap bulan yang banyak. Jangan sedih lagi. Lupakan Reyvan. Masih banyak pria tampan dan gaya di luar sana yang lebih dari dia."Grace memainkan kukunya dengan tatapan angkuh. "Tentu saja, Pa. Kalian tenang saja. Aku tidak akan menangisi Reyvan lagi." Senyum iblis mengembang di bibirnya.Lalu, Mamanya Grace memeluk anaknya. "Mama senang kamu sudah cepat dulu lagi. Pokoknya apapun yang membuat kamu senang, lakukan saja. Mama nggak bisa lihat kami seperti kemarin."---David juga

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 58. Dokter! Selamatkan Istriku

    "Bangun .... Aku janji, kalau kamu bangun, .... aku akan kabulkan semua permintaanmu. Apa pun. Asal kamu bangun. Jangan pergi, Amber .... Kumohon ...." Begitu sampai di depan Unit Gawat Darurat rumah sakit terdekat, Reyvan langsung turun sambil mengangkat tubuh Amber."Dokter! Dok! Selamatkan istriku! Cepat!" teriaknya kencang saat memasuki UGD.Amber diletakkan di atas brankar. Dan beberapa perawat langsung menghampiri."Anda tunggu di luar dulu, karena kami akan melakukan tindakan," ujar salah satu perawat."Panggil semua dokter di rumah sakit ini!" bentak Reyvan. "Kalau sampai istriku tidak selamat, aku akan ratakan rumah sakit ini!""Kami akan melakukan yang terbaik, Pak. Dan sebaiknya Anda keluar, agar tidak mengganggu proses penanganan medis."Prama cepat-cepat menarik Reyvan agar mundur. "Kita keluar, Pak. Agar Amber cepat ditangani. Yang lain akan saya urus."Tindakan medis dilakukan.Reyvan mondar-mandir di depan pintu ruang tindakan. Dia sama sekali tidak peduli dengan luka

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 57. Mungkin, Mati itu Lebih Baik

    BRAKKK!"Akhhh!"Mata Amber membelalak dengan dada bergetar hebat. Dunia seketika jungkir balik. Dentuman mobil beradu menggema. Kaca pecah langsung menghujani tubuhnya, hingga dia terbanting ke sisi kursi, lalu ke atas, ke bawah, seperti bola di dalam tempurung. Dalam pikirannya, sudah dia tebak kalau pasti akan mati.Taksi itu terguling dua kali, lalu menghantam pembatas jalan dan berhenti dalam posisi terbalik. Amber tergencet setengah di sela kursi belakang. Lengan kanannya berdarah parah karena terkena pecahan kaca. Pelipisnya sobek. Darah mengalir membasahi wajahnya. Napasnya berat melemah, dada naik-turun cepat, pandangannya pun buram."Akh …," ucap Amber lirih dalam hati. "Mungkin mati lebih baik dari pada aku hidup menderita."Tangannya mencoba bergerak, tapi tak bisa lagi. Lalu, Amber tersenyum tipis saat darah melumuri wajahnya."Akhirnya aku mati juga. Mungkin ini yang disebut kebahagiaan untukku. Akhirnya kebahagiaanku datang juga …."Kesadarannya makin menipis. Dan yang

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status