Share

DV-67

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2025-11-11 22:49:02

Jantung keduanya berdetak cepat saling bersahutan.

Satu. Dua. Tiga menit. Keduanya sama-sama tersadar pada posisi mereka. Merasakan hembusan nafas yang sama-sama menerpa wajah. Mendengarkan irama detakan jantung yang seperti menghipnotis mereka.

Lalu,

"HAH?!" Mata keduanya sama-sama melebar tegang saat kesadarannya terkumpul.

David seolah tersengat listrik. Dia cepat menguasai posisi tubuhnya, lalu bergeser turun menjauh dari Irish. Tangannya yang menopang kepala Irish kini mulai terasa nyeri, tapi dia tahan dengan sedikit meringis. 'Akhh! Haish! Kacau!' batinnya.

Sedang Irish masih mematung menatap langit-langit. Tangannya memegang dada yang masih berdegup tak terkendali. 'Apa yang terjadi? Tadi-' batinnya. Dia gemetaran dan masih merinding.

Kini, David sudah berdiri sambil membersihkan bajunya, ekor matanya melirik Irish yang belum beranjak.

"Heh. Bangun!" sentaknya, dengan aura mendominasi yang sedikit gugup.

"O-Oh!" Irish cepat-cepat duduk dengan wajah bingung di lantai. "A-a-aku
Angsa Kecil

🙏🙏🙏 Seperti biasa. BESOK Othor Boom up. Malam ini hanya bisa 1 bab karena Othor meriang. 🥰😁🙏 Besok BOOM UP nya, ya ....🥰🥰🥰🥰

| 2
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nur Deene
Baiklah thor.. kami tguu besok yaaa
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-67

    Jantung keduanya berdetak cepat saling bersahutan.Satu. Dua. Tiga menit. Keduanya sama-sama tersadar pada posisi mereka. Merasakan hembusan nafas yang sama-sama menerpa wajah. Mendengarkan irama detakan jantung yang seperti menghipnotis mereka.Lalu,"HAH?!" Mata keduanya sama-sama melebar tegang saat kesadarannya terkumpul.David seolah tersengat listrik. Dia cepat menguasai posisi tubuhnya, lalu bergeser turun menjauh dari Irish. Tangannya yang menopang kepala Irish kini mulai terasa nyeri, tapi dia tahan dengan sedikit meringis. 'Akhh! Haish! Kacau!' batinnya.Sedang Irish masih mematung menatap langit-langit. Tangannya memegang dada yang masih berdegup tak terkendali. 'Apa yang terjadi? Tadi-' batinnya. Dia gemetaran dan masih merinding.Kini, David sudah berdiri sambil membersihkan bajunya, ekor matanya melirik Irish yang belum beranjak."Heh. Bangun!" sentaknya, dengan aura mendominasi yang sedikit gugup."O-Oh!" Irish cepat-cepat duduk dengan wajah bingung di lantai. "A-a-aku

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-66

    "Hish! Apa-apa itu?" David menutup pintu ruang kerjanya pelan-pelan. Dia kaget saat mendapati Irish tertidur. Wanita itu duduk di kursi eksekutifnya dengan kepala bersandar di atas kedua tangan yang terlipat di atas meja. Irish terlihat damai, berbeda sekali dengan aura tajam yang dia pancarkan di koridor tadi. David berjalan pelan, langkah kakinya nyaris tak terdengar. Lalu dia melepas jas dan menyampirkan di punggung Irish. Kemudian, David menarik kursi lain, sedikit jauh dari Irish, dan duduk menghadap wajah wanita yang terlihat tenang dalam tidurnya itu. "Sejak kapan wanita ini bisa tidur di sembarang tempat? Dia benar-benar menganggap kantorku ini hotel," gumamnya dengan senyum tipis. Lalu, dia menyibak sedikit rambut yang menutupi pipi Irish. David mendesis pelan. "Tadi di koridor dia seperti singa betina yang siap menerkam. Sekarang malah terlihat seperti anak kecil. Menjengkelkan." Disusul kekehan lirih. Kini, David menggeleng. "Dia ini memang merepotkan! Wanita yang pal

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-65

    "Dav---" Irish terkejut, tubuhnya menegang di kursi single mahal itu. Kursi itu terasa terlalu besar untuknya, dan fakta bahwa dia sedang duduk di singgasana David membuat jantungnya berdetak kencang."Hem." David meletakkan kedua tangannya di dua sisi kursi, mengunci Irish sepenuhnya. Lalu ... perlahan dia mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya hanya berjarak beberapa inci dari wajah Irish.Irish sontak gugup. Aroma parfum mahal David, ditambah dengan tatapan mata hitamnya yang tajam, membuat jantungnya berdetak makin cepat dan wajahnya terasa panas, memerah karena malu bercampur dengan sensasi yang tidak dia mengerti.Secara refleks, tangan Irish terangkat ke depan, telapak tangannya menahan dada bidang David, meminimalisir jarak yang terasa seperti kobaran api.David tersenyum tipis, senyum yang dingin dan hanya dia yang paham apa artinya. "Tadi kamu bisa memelukku dan mengatur jadwal tidurku. Kenapa sekarang gugup? Apa ini yang kamu sebut totalitas?"Irish yang semakin gugup, tid

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-64

    "Jadwal padat? Jadwal seperti apa yang mau kamu buat di kamar untuk kita berdua?" Dua alis David terangkat, tatapannya tajam cool.Nah kan? Benar seperti dugaan ... David menang benar-benar. Kalau David yang mau buat adegan manis, dia harus langsung tanggap. Sedang kalau Irish yang butuh adegan manis, David sepele saja. Malah membuat sikap menyebalkan.Irish memberikan sedikit cubitan di pinggang David agar jangan mengacaukan dramanya. Dia kesal dan grogi kalau dipancing-pancing dengan pertanyaan semacam itu. Harus dijawab apa coba? Bercinta? Gulat? Jawabannya benar sih, tapi kan merinding.Sedang David menekan rahangnya menahan sakit dicubit, dia tersenyum kaku dengan sorot mata makin tajam. 'Irish! Awas kamu nanti!' pekik batinnya.Irish lalu menarik napas dalam dan tersenyum manis pada suaminya. Lalu, berkedip-kedip manja. "Seperti biasanya. Masa harus aku jelaskan di sini? Hish, kamu nakal di depan karyawan rumah sakit." David geram, tapi juga geregetan melihat ekspresi itu. Rasa

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-63

    Dahi Irish berkerut dengan sorot mata tajam. Kalau bukan Laura, lantas siapa yang bisa menggerakkan pasien sampai sangat fanatik dan mau menggila?Sedang David menatap kosong sebentar, lalu menatap Boy dengan tatapan penuh arti.Boy mengangguk paham."Kalau memang bukan ulahmu, buktikan jangan pakai omongan. Itu basi!" ketus David.Laura mengepalkan tangannya di samping tubuh, rasa malunya tidak tertahankan. "Ok, aku pasti akan buktikan padamu."Lalu, Laura menatap Irish dengan tatapan membunuh. "Kamu juga tunggu saja, Nyonya David!"Laura berbalik dan melangkah cepat, menghilang dari koridor rumah sakit. Dia kalah telak kali ini.Setelah Laura menghilang di belokan koridor.Seolah-olah tombol 'OFF' telah ditekan. David dan Irish reflek melepaskan diri secepat kilat, menciptakan jarak di antara mereka."Ehem!" David menarik tangannya dari pinggang Irish seolah baru saja memegang besi panas."Ehem!" Sedang Irish melangkah mundur, membenarkan gaun yang tadi menempel rapat di tubuh David

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-62

    'Tunggu! Apa yang sedang mereka rencanakan di depanku? Beraninya mereka main mata manja di depanku. David! Apa kamu sudah lupa kalau kamu itu singa yang punya taring, tapi kenapa sekarang malah mengeong manja di kaki wanita ini?! Perasaanku nggak enak melihat tingkah mereka ini. Menjijikkan,' batin Laura. Dia juga tidak terlalu bodoh untuk mencerna situasi di depannya. Mata Irish melebar dengan rasa tak karuan. 'Ok, aku paham. Totalitas di depan nenek lampir ini. Akan kupertegas siapa pelakor di antara kita,' batinnya. "Hem! Ehem!" Hatinya David sudah mulai pegal dan geregetan. Jengkel sendiri jadinya. Dalam hatinya--kalau sampai hitungan lima detik Irish tidak ada respon, dia tak mau kompromi pake kode manis lagi. Langsung sikat! Sedang Irish menarik napas dalam-dalam. Lalu melemaskan dua pundaknya. Ekor matanya melirik Laura dan dua sudut bibirnya membentuk simpul senyum tipis. Pokoknya, dia mau Laura melihat sendiri bagaimana kemesraannya dan David. 'Ok, akan aku lakukan lagi. D

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status