Share

Pertemuan Kedua

"Jillian .... Bos memanggilmu untuk ke ruangannya sekarang."

Jillian menatap rekan kerjanya itu dengan tetapan kosong. Dalam hati dia bertanya-tanya. Ada Ada perlu apa pimpinannya memanggil dia sepagi ini. Sepertinya dia tidak melakukan kesalahan.

Karena tidak ingin mendengar amukan pimpinannya yang memiliki temperamen buruk, dia bergegas menemui bosnya di ruangannya. Laki-laki bertubuh tambun dan berlemak itu tengah duduk di belakang meja kerjanya dan menunggunya.

"Kenapa kau sangat lamban sekali? Apa kau sudah tidak ingin bekerja di sini lagi?"

Jillian langsung mundur beberapa langkah untuk menghindari sumpah serapah dari laki-laki itu. Dalam hati dia berpikir sebenarnya laki-laki itu tidak pantas memimpin perusahaan media cetak dan elektronik dan terkenal ini. Hanya karena dia mewarisi dari orang tuanya, dia secara otomatis menjadi pemimpin perusahaan ini. Padahal, bila Jillian boleh jujur, laki-laki itu tidak pantas menerima jabatan itu.

"Maaf Bos, saya sedang mengerjakan sesuatu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status