Share

07

Penulis: Eselitaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 17:08:16
Kaki Alisha bergerak ke dapur.

Membujuk Eirian berkali-kali tetap tidak membuat pria itu mengatakan apa yang ingin dia katakan saat dalam perjalanan sebelumnya.

Selain itu, alasan lain Alisha mundur karena merasa tidak enak. Barangkali siapapun di kediaman itu yang menyaksikannya sedang mendesak Eirian, bisa saja salah menangkap hingga terjadi kesalahpahaman.

“Mudah-mudahan Mas Shaka pulang malam ini dan kita berhasil bicara,” bisik Alisha.

Di dapur, terlihat Sena, Maya, dan Rina sibuk memasak. Alisha tak ragu mendekat.

“Kemari! Apa saja yang harus kubantu?” tanya Alisha cepat.

Seketika Sena, Maya, dan Rina berhenti bergerak dan menolehkan kepalanya ke Alisha.

“Apa yang sedang nyonya lakukan disini?” tanya Maya tajam.

Sena menyadari ketidaksukaan Maya pada Alisha.

“Maya, bersikap baiklah pada nyonya! Dia bisa memecatmu!” tukas Sena.

Maya mengabaikan peringatan Sena dan malah berhadapan dengan Alisha yang terdiam dengan ekspresi datar.

Alisha sama sekali tidak menunjukkan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   31

    Mobil siapa itu? Aido Eishiro bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Mungkin mobil milik pelanggan. Tidak jarang ada mobil disana. "Pujaan hatimu tadi datang bersama pria lain," celetuk salah satu anggota keluarganya. "Huh?" Aido Eishiro menjadi gelisah. Dia berusaha mengenyahkan pikiran Alisha Fairuzah bersama pria lain. Tak lama kemudin, dia mendapatkan pesan dari Alisha Fairuzah yang menyuruh dia datang ke toko pakaian. Aido Eishiro ingin bertanya alasannya tetapi dia khawatir membuat Alisha Fairuzah merasa tidak nyaman karena terkesan memaksa dia untuk datang ke toko pakaiannya. Alhasil dia mengurungkan niatnya. Dia pun berpamitan pada keluarganya karena ingin mengunjungi toko pakaian Alisha Fairuzah lebih dulu. "Kamu yakin?" "Aido, sebaiknya jangan kesana karena dia tampaknya sedang bersama prianya." "Justru dia sendiri yang memintaku kesana." "Apa?" "Apa alasan dia ya?" "Aku juga nggak tahu. Aku ingin kesana dulu." Aido Eishiro pun mengunjungi tok

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   30

    "Mas Shaka," panggil Alisha Fairuzah lirih dan pelan. "Hm?" Meskipun singkat, padat, dan jelas, tetapi nada bicaranya pelan dan lembut. Alisha Fairuzah merasa nyaman. Mengingat bagaimana suaminya pada Mutiara, dia merasa tidak nyaman, sekarang dia menyadari kalau mungkin saja perasaan itu adalah perasaan cemburu. "Bagaimana hubunganmu dengan Mutiara?" Alisha Fairuzah memberanikan diri bertanya. Dia menatap ke jalanan depan. Shaka Yar Nigar tidak langsung menjawab. Dia diam dulu sejenak. "Semalam setelah kita melakukannya, aku menghubunginya untuk memutuskan hubungan kami. Kamu mengerti bukan? Bagaimanapun dia adalah saudara sepupuku jadi aku nggak bisa bersikap kurang ajar padanya," kata Shaka Yar Nigar. "AKu juga nggak memintamu untuk bersikap kurang ajar padanya mas. Cukup akhiri hubungan kalian," kata Alisha Fairuzah. "Ya. Kamu tenang saja, nggak usah mengkhawatirkan hal itu," kata Shaka Yar Nigar. Kelembutan Shaka Yar Nigar tampak sedikit kaku. Atau mungki

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   29

    Ini pertama kalinya mereka seranjang. Alisha Fairuzah tidak menyuruh Shaka Yar Nigar untuk tidur di luar karena kalau ketahuan ibunya, bia membuat masalah. Dan dia ingin menghindari masalah yang berkaitan dengan Shaka Yar Nigar. Shaka yar Nigar juga tidak semena-mena, seperti menyuruhnya untuk tidur di luar, di karpet, ataupun di kursi. Pria itu tidur di ranjangnya setelah melepas kemejanya. Tersisa kaos dalamnya. Alisha Fairuzah pikir, Shaka Yar Nigar suka tidur dengan tidak mengenakan pakaian luarnya. Tidak seperti dirinya yang meskipun tidur, masih mengenakan gamis dan kerudungnya meski terkadang dia melepaskan kerudungnya kalau itu membuatnya lebih nyaman. Namun karena sekarang dia tidur bersama Shaka yar Nigar, dia tetap mengenakan kerudungnya. Meskipun Shaka yar Nigar adalah suaminya, tetap saja dia merasa enggan lantaran perselisihan mereka. Saat mereka mulai terlelap, Alisha Fairuzah tiba-tiba merasakan tangan hangat melingkari perutnya. Dia masih belum begitu ny

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   28

    Alisha pergi ke toko pakaiannya bersama Yumna. Sesampainya di depan toko pakaiannya, Alisha bertemu dengan Aido. Aido langsung mengjampiri Alisha. “Bagaimana Aido?” tanya Alisha dengan kekhawatiran tercetak jelas di wajahnya. “Mereka sudah pergi. Aku memantau dari depan sana!” ucap Aido seraya menunjuk ke toko keluarganya. Aido kemudian beralih menatap Yumna tetapi hanya sesaat karena perhatiannya kembali fokus ke Alisha. “Syukurlah. Terima kasih banyak sudah memantau tokoku,” lirih Alisha dengan tatapan putus asa menatap tokoknya. Aido mengernyitkan keningnya memperhatikan wajah Alisha yang terkenca sinar lampu jalanan yang tampak pucat dan sangat kelelahan. Aido menjadi merasa bersalah. Dia tahu bagaimana Alisha. Rasanya sebesar apapun masalahnya, Alisha tetap tidak akan membicarakannya dengan siapapun termasuk keluarganya sendiri. Aido ingin sekali membantu meskipun rasanya ada benteng yang begitu tinggi dan sangat sulit ditembus yang dibuat Alisha. Sebenarnya kenapa to

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   27

    "Shaka tidak ada dimanapun, nyonya," ucap salah satu bodyguard Nida. Nida menahan nafas frustasi. Alisha juga tidak siap kalau bertemu Shaka lagi. Sementara anggota keluarga lain, terutama Kakek Adam, bertanya-tanya dimana Shaka sekarang. "Shaka masih mabuk. Jika dia pergi, aku yakin dia tidak akan melakukannya. Mana mungkin dia berani membahayakan dirinya sendiri. Seseorang pasti membawanya," ucap Edgar. Alisha mulai berpikir macam-macam tentang suaminya. Kemana suaminya pergi? Suaminya tengah mabuk. Benar seperti yang Edgar katakan, sulit dipercaya kalau suaminya pergi sendirian. "Supirnya pasti membawanya. Mungkin dia pulang," ucap Iris. Nida menyuruh supirnya untuk pergi ke kediaman Shaka tetapi tiba-tiba Alisha menarik gamis Nida. "Bu, bolehkah aku meminta sesuatu?" tanya Alisha ragu-ragu. "Kenapa Alisha?" tanya Nida ramah. "Tolong antarkan aku ke rumah orang tuaku. Maafkan aku bu tetapi aku benar-benar ingin menenangkan diri disana," bisik Alisha. Nida m

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   26

    Alisha terkesiap, ketakutan mencengkeramnya. Shaka mencengkram kerah Alisha. "Dasar wanita jalang! Siapa yang menyuruhmu masuk ke kamarku?" Cengkeraman Shaka mengerat. Rasa sakit itu tak tertahankan, namun lebih menyakitkan lagi adalah tatapan kebencian yang terpancar dari mata Shaka. Ia mengangkat tangan satunya, sebuah kilatan berbahaya di matanya. "Kau pikir kau bisa mendekatiku? Kau pikir kau siapa, hah?" Alisha merasakan amarah pria itu begitu pekat hingga terasa seperti asap beracun yang menyesakkan paru-parunya. "Mas Shaka, hentikan… kumohon…" lirih Alisha, suaranya bergetar hebat. Ia memundurkan tubuhnya hingga punggungnya membentur tembok. Shaka tertawa, sebuah tawa pahit yang tidak mencapai matanya yang berkilat liar. “Dibalik wajah aroganmu itu, kau ingin memanfaatkanku!” Ia menyambar vas bunga dari atas nakas. "Shaka, jangan!" pekik Alisha. Terlambat. Vas itu dilemparkan ke lantai dengan kekuatan penuh. Kaca pecah berkeping-keping, memantulkan cahaya redu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status