Tuduhan Bayu

Ema pov

Sore ini Nia sengaja ku minta bersantai di teras, karena aku tidak tega melihatnya seharian ini mengukir wajah sedih saat menatap Nana, aku tahu apa yang kini ia pikirkan dan apa yang ia gundahkan. 

Jujur aku ingin memarahinya agar dia sadar dengan jalan pikirannya, yaitu selalu memikirkan Bayu, apalagi setelah pertemuannya beberapa jam yang lalu di rumah sakit seperti yang mas Anton sampaikan, keadaan Nia semakin murung setelah kejadian itu. 

"Jangan banyak pikiran, kamu harus fokus dengan kesehatan, Nia. Ingat kata dokter tadi. Kamu harus istirahat, karena besok adalah operasi persalinanmu,"ujar mas Anton mengingatkan. 

Aku yang tengah duduk di ruang tengah tersenyum saat melihat kedekatan mereka, aku tahu mas Anton memiliki perasaan cinta pada Nia, bahkan mas Anton sudah menjelaskannya sejak dulu, tapi aku tidak memusingkan semua itu, yang terpenting mas Anton tetap setia padaku. Bahkan aku pernah meminta mas Anton agar mempersunting Nia setelah pengkhianatan Bayu terkuak. Tapi mas Anton menoloak keras, ia tidak ingin memanfaat kan situasi dan dirinya tidak akan menikahi Nia, meski ia memiliki rasa, karena dirinya telah berjanji padaku meski aku ini tidak pernah memberikan dia keturunan, padahal kami telah menikah bertahun-tahun. 

"Aku tahu, mas. Tidak perlu khawatir. Aku ingin sebentar di sini, lagi pula mbak Ema yang meminta ku untuk duduk sini, aku suntuk di kamar. " 

Mas Anton duduk di samping Nia. 

"Ingat, Nia. Jangan jadikan ini beban ok. Kau memiliki Nana aku dan Ema. Kami semua menyayangimu, kau tahu kan? " 

Yah, seperti itu lah, kami sangat menyayangi Nia, bahkan aku telah menganggapnya adik sendiri mengingat mas Anton dan Nia pernah hidup bersama di sebuah panti asuhan bersama, mereka saling mengenal jauh sebelum adanya diriku, dan aku sangat paham, untuk itu aku tidak pernah mempermasalahkan kedekatan mereka, justru aku senang. Aku merasa memiliki keluarga yang sangat utuh. 

"Oooo … Jadi seperti ini kelakuanmu selama aku tidak ada, Nia! Sudah kuduga kau pasti selingkuh di belakangku! "

Reflek aku menengok ke luar, memastikan siapa si pemilik suara, sementara Nia tertegun melihatnya, yah yang datang adalah Bayu. Laki-laki terbodoh yang pernah aku kenal. Dan kini dia semakin menunjukkan kebodohan dengan menuduh tanpa bukti, benar-benar muak aku melihatnya, ingin rasanya aku mencakar menendang laki-laki bodoh seperti itu. 

"Tuhan Bayu, apa yang kau katakan. "Mas Anton berdiri sembari ingin menjelaskan kesalahpahaman ini pada teman lamanya itu.

Iish, jika aku jadi Mas Anton, akan ku bejek-bejek dia, menyebalkan sekali. Sudah selingkuh eeh malah dia menuduh selingkuh, tanpa bukti pula, gemes aku tuh. 

"Jangan sok baik padaku, ton. Aku tahu kau memang memiliki hubungan dengan Nia kan? Jujur saja! "Mas Anton yang mendapatkan tuduhan semakin serba salah. Sementara aku yang mendengar tuduhan tanpa bukti itu semakin meradang, karena Nia di sana hanya diam, aku tahu tuduhan itu tidak benar dan Nia kini semakin tertekan akibat tuduhan itu. 

"Ya Tuhan Bayu. Kau tahu kan … aku menganggap Nia seperti adikku sendiri. Kau jangan berkata seperti ini apalagi menuduhkan hal yang tidak-tidak pada kami." Mas Anton mencoba menjelaskan dengan baik, agar Bayu mau mendengarkannya. 

Cih, ngeselin banget, sok suci sekali si Bayu ngerasa bener padahal dia yang selingkuh. 

"Alah, jangan sok baik dengan mengatakan hal seperti itu, aku tahu kalian berbohong demi perselingkuhan kalian Aku sudah menyangka ini pasti terjadi! Kau masih memiliki perasaan pada Nia kan, dan kau Nia! begitu rendahnya harga dirimu, hah!" Cecar Bayu begitu menggebu-gebu, aku yang mendengar sangat kesal dan panas, bagaimana gilanya dia menuduhkan semua itu pada Nia dan suamiku padahal dialah yang berselingkuh dan melakukan pengkhianatan. Sehingga Nia mengalami depresi dan drop akibat komplikasi kehamilan.  

"Cukup, Mas."lirih Nia dengan susah payah bangkit dari duduknya, berniat beranjak dari sana. Karena aku tahu semakin ia mendengar tuduhan keadaannya pasti semakin menurun. 

"Cukup apa, hah! " Bayu tidak peduli, atau mungkin tidak menyadari keadaan Nia yang kini semakin lemah, dengan kasar Bayu mencekal lengannya, hingga Nia meringis.

"Hentikan Bayu! kau menyakiti, Nia! "Sengah mas Anton sembari mencoba membantu Nia melepaskan cengkraman kuat tangan Bayu darinya. 

"Dia istriku! Kau jangan ikut campur! Lebih baik kau pergi dari sini, Anton!" Bayu mengusir Mas Anton dengan kasar, tanpa menyadari wajah Nia semakin pucat. 

Aku yang sejak tadi tidak tahan dan mulut ku yang sudah gatal dengan gerakan cepat menghampiri mereka di teras. 

"Ooo … istrimu!" Sambungku setelah menghampiri mereka lalu dengan sekali tepisan sukses melepaskan cengkraman tangan Bayu dari lengan Nia yang telah memerah. 

"Yah, Nia istriku. Kau jangan ikut campur Ema." Tangan Bayu kembali mencekal tangan Nia hingga ia sedikit terhuyung. 

Aku yang melihatnya seketika geram lalu mendorong Bayu hingga ia mundur beberapa langkah ke belakang. 

"Heh … Dasar suami pengecut! Masih berani kau mengakui Nia sebagai istrimu! setelah apa yang kau lakukan padanya, Dan sekarang kau datang menuduh suamiku dan Nia berselingkuh! Sungguh-sungguh kau telah buta dan urat malumu telah putus Bayu!"balas ku sengit, mata Bayu dengan nanar menatap ku, tapi aku tidak takut dan tidak peduli. 

Aku rasa dia sangat pantas mendapatkan cercaan ini karena dia laki-laki bajingan yang harus diberi pelajaran. 

"Asal kau tahu, meski suamiku pernah memiliki perasaan pada, Nia. Tapi dia tetap dan selalu setia padaku! Dia selalu ada untukku apapun yang terjadi,terbukti kan sampai saat ini mas Anton setia padaku meski kami tidak memiliki anak. Karena aku tahu Mas Anton tidak sepertimu, yang tukang selingkuh, pengkhianat dan kini justru kau menambah daftar kebusukan mu dengan menuduh suami dan Nia berselingkuh, dasar laki-laki bodoh! tidak punya otak!" Cecar ku dengan hinaan dan umpatan.

Aku benar-benar terpancing emosi, karena justru dia yang merasa diselingkuhi. 

"Sial! Tutup mulutmu, Ema!" Geram Bayu kesal dengan semua ucapan ku, toh aku tidak peduli, karena apa yang aku katakan benar jika dia bodoh dan tidak tahu malu sudah berselingkuh, Ehh malah nuduh orang selingkuh, kan lucu. 

Tangan Bayu ku lihat mengepal kuat, dia begitu marah padaku. Tapi aku tidak takut justru aku semakin ingin membuatnya sadar dengan kebodohannya. 

"Hentikan Bayu jangan seperti ini tenanglah. Sayang cukup."Mas Anton menengahi kami berdua, karena semakin memanas. 

"Dia memang pantas mendapatkan kata-kata itu, mas. Karena Tuan Bayu yang terhormat ini telah melupakan apa yang telah dia lakukan pada istrinya! Dan sekarang dia datang lalu menuduh istrinya berselingkuh di belakangnya tanpa adanya bukti. Apa tidak salah tuh, padahal pada kenyataannya dialah yang selingkuh, dialah pendusta dan tukang berkhianat yang sebenarnya, bahkan anak dan istrinya sendiri menjadi saksi kebejatannya. Hanya karena jabatan, kesuksesan dan martabat serta kehormatan dia begitu gila, hingga ia tega meninggalkan anak dan istrinya bertahun-tahun. Cecar ku menambah dengan rasa kecewa, karena dia telah menyakiti Nia yang telah ku anggap adik sendiri. 

"Mbak … Aku mohon cukup. Jangan seperti ini. "Lirih Nia lemah aku tahu dia pasti tertekan dan syok dengan kejadian ini. 

"Masuk lah, Nia. Biarkan aku menyelesaikan semua dengan suami pengecut mu ini." Tanpa menunggu lama Nia masuk ke dalam rumah. 

Aku lega, karena setelah ini aku dengan leluasa mengeluarkan apa yang seharusnya aku sampaikan pada pria bodoh itu. 

"Jangan pernah mengungkit semua itu, Ema. Karena kau tidak berhak!" balas Bayu dengan sorotan mata mengkilat seolah-olah aku ini musuhnya. Tapi samasekali aku tidak takut, justru aku semakin bersemangat untuk membalasnya. 

"Ooohh … kenapa? Kau kira kami tidak tahu seperti apa dirimu selama ini? Hey ... Tuan yang terhormat! Bagaimana bisa kau bersikap kasar pada istrimu sendiri! Bagaimana bisa kau berpikir ingin membunuh bayi yang tidak berdosa, hah! Padahal semua itu hasil perbuatanmu kebejatanmu! Kau benar-benar gila, ya! Bahkan kau begitu tega bagaimana disakiti oleh wanita yang baru kau kenal yang kau jadikan istri mudamu dan mendiamkannya menyakiti Nana tanpa kau berbuat apa-apa ataupun membela. Kau benar-benar laki-laki pengecut yang pernah aku kenal! Dan kini kau datang lalu dengan mudahnya menuduh Nia berselingkuh. Jangan lupa Tuan Bayu pratama yang terhormat, di sini yang benar-benar nyata berselingkuh itu anda, yang berdusta itu anda, yang berselingkuh itu anda. Jangan pernah memandang Nia rendah, karena Nia yang aku kenal adalah wanita yang sempurna dari wanita yang kau anggap lebih baik darinya. "Aku tidak peduli apapun tanggapan Bayu, yang jelas kini dia tengah termenggu di tempatnya. 

Sementara Mas Anton yang ada di samping ku hanya diam mendengarkan semua pernyataan yang memang sebernarnya terjadi. 

"Ingat ini, Nia sama sekali tidak seperti itu! Dia tetap pada janji nya padamu,Bayu! Dia tetap sama. Yang berubah itu, kau! hanya kau, Bayu! Kau telah menghianatinya, tapi dia tetap saja mengharapkanmu. Walau Nia tahu di matamu dirinya sangat terhina dan rendah! Tapi tetap saja dia mencintaimu. Jadi aku mohon, cukup menambah masalah dan penderitanya, Bayu. Dia sudah cukup lama menderita dan sekarang berhentilah, jangan menambah bebannya lagi. Aku harap, semua perlakuanmu ini tidak menjadi penyesalan di kemudian hari Bayu."Putus ku, seraya menarik mas Anton agar masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Bayu yang masih diam termenung di teras sendiri.