Share

Bab 525

Penulis: Camelia
Aura langsung mematikan layar ponselnya setelah mengatakan itu, lalu berbalik dan masuk ke kamar mandi. Saat menggosok gigi, dia mengernyitkan alis saat melihat bayangan dirinya yang sedang melamun di cermin. Setelah menundukkan kepala dan selesai berkumur, tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Tanpa perlu dilihat, dia sudah tahu itu adalah Jose.

Jose menundukkan kepalanya dan mencium tengkuk Aura. Dia merasa geli karena kumis Jose yang baru saja tumbuh semalam, sehingga dia tidak bisa menahan diri dan menggeser tubuhnya ke samping. Namun, lengan Jose langsung menopang ke wastafel dan memerangkapnya di antara kedua lengannya, sehingga dia tidak bisa bergerak.

"Kenapa? Kamu marah karena semalam aku nggak pulang ya?"

Setelah mengatakan itu, Jose mengangkat tangan mengelus ujung hidung Aura dengan lembut. "Lihatlah, kamu ini pencemburu sekali."

Aura tertegun sejenak, lalu tersenyum. "Nggak kok."

Jose mengernyitkan alis, sepertinya tidak begitu percaya dengan perkataan Aur
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1033

    Setelah selesai berbicara, salah satu pria itu langsung melewati Aura dan menarik Lulu yang tidur di sampingnya.Semalam Lulu minum terlalu banyak, sehingga tertidur sangat pulas. Saat tubuhnya ditarik seseorang, dia baru membuka matanya. Melihat orang-orang di dalam kamarnya, tatapannya penuh dengan kebingungan dan bertanya, "Siapa kalian?"Setelah itu, Lulu menoleh ke arah Aura. "Apa yang sudah terjadi?"Aura menggelengkan kepala. Dia baru saja hendak mengambil ponselnya untuk menelepon, tetapi salah satu pria itu sudah merampas ponselnya dari tangannya."Bukan urusanmu, jangan ikut campur. Kalau nggak, hati-hati kehilangan nyawa," ancam pria itu, lalu menyeret Lulu ke luar bersama yang lainnya.Saat didorong seseorang, lengan Aura yang terluka tertekan tepat di bagian yang sakit dan membuatnya kesakitan sampai langsung berkeringat dingin. Dia segera bangkit dan berusaha mengejar, tetapi para pria itu sudah menyeret Lulu masuk ke dalam lift saat dia keluar.Melihat angka lantai di li

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1032

    Brak!Sherly mengangkat tangan yang masih tertancap infus, lalu menjatuhkan gelas di nakas hingga terjatuh dan pecah di lantai. "Kenapa? Karena wanita itu ya?"Setelah itu, Sherly menoleh dan menatap Jose dengan mata berkaca-kaca dan tatapan tidak rela. "Kak Jose, haruskah kamu sekejam ini padaku? Kalau kamu begitu membenciku, kenapa nggak membiarkanku mati saja? Kenapa? Asal aku mati, kamu nggak perlu terikat janji dengan kakakku lagi. Kamu juga nggak perlu mengurus aku si beban ini lagi. Biarkan aku mati, biarkan aku mati saja."Saat mengatakan itu, Sherly makin bersemangat. Dia tiba‑tiba mencabut jarum infus dari tubuhnya, lalu menundukkan kepala untuk mengambil pecahan kaca dan hendak menggoreskan ke tubuhnya.Jose menangkap tangan Sherly dengan gesit dan mendorong Sherly kembali ke atas ranjang. Setelah itu, dia menatap Sherly dengan tatapan yang sangat dingin. "Kamu gila ya?"Namun, jika diperhatikan dengan saksama, masih terlihat sedikit kekhawatiran yang tersembunyi di tatapan

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1031

    Saat Aura diantar sopir hingga tiba di alamat yang dikirim Lulu, Lulu sudah memeluk botol minuman dan menenggaknya cukup banyak. Dia terbaring di sofa kamar hotel dan terlihat agak kacau."Lulu, kamu kenapa?" Aura mengerutkan kening dan berjalan mendekat, lalu memaksa menarik botol itu dari pelukan Lulu.Lulu menarik napas saat melihat Aura, lalu langsung memeluk pinggang Aura. "Aura, aku dan Deddy benar-benar sudah berakhir."Kadang-kadang manusia memang begitu. Di satu sisi tetap sadar, tetapi di sisi lain tetap menyakiti diri sendiri. Dia tahu dia seharusnya melepaskan Deddy lebih awal karena hubungan mereka tidak akan berhasil, tetapi rasa sakit hati tetap tak terhindarkan saat semuanya benar-benar sampai pada titik ini.Mendengar perkataan itu, Aura juga tidak tahu harus berkata apa. Dia hanya bisa mengangkat tangan dan mengusap puncak kepala Lulu untuk menghibur Lulu. "Kalau kamu sudah yakin, biarkan saja dia berlalu."Meskipun berkata begitu, Aura tetap merasa sangat kasihan pad

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1030

    Mendengar Lulu menangis, Aura segera bertanya, "Ada apa?"Lulu adalah gadis yang cukup kuat. Selama bertahun-tahun mereka saling kenal, terakhir kali Aura melihatnya menangis adalah saat ibunya meninggal.Aura langsung merasa bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Lulu."Aura, kamu ... kamu bisa ke tempatku dan temani aku sebentar nggak? Aku ... aku benar-benar nggak punya siapa-siapa yang bisa menemaniku lagi," ucap Lulu dengan terputus-putus.Aura menjawab tanpa ragu, "Kirim alamatnya."Setelah menutup telepon, Aura kembali ke kamar tidur dan melihat Jose yang sedang tertidur pulas. Kemudian, dia berjalan pelan-pelan menuju ruang ganti.Dia memilih sebuah mantel berlengan longgar dan memakainya, untuk menutupi lengan yang masih dibalut perban.Setelah selesai berpakaian, Aura baru saja keluar dari ruang ganti dan secara refleks menoleh ke arah tempat tidur. Hampir saja dia terkejut.Jose yang tadinya memejamkan mata, kini sudah membuka sepasang matanya yang tajam itu dan menatapnya."Ma

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1029

    Melihat sikap Lulu yang sama sekali tidak peduli, wajah Deddy semakin suram."Kamu mau putus? Aku nggak setuju."Selesai berbicara, Deddy langsung menarik tangan Lulu dan berbalik pergi."Lepaskan aku!"Sekarang jam pulang kantor, Lulu tidak mau membuat keributan memalukan di depan pintu perusahaan. Dia berusaha menarik tangannya sekuat tenaga, tetapi kekuatannya dengan Deddy jelas berbeda jauh. Bagaimanapun juga, dia tidak bisa melepaskan diri.Melihat Lulu tidak kooperatif, Deddy berbalik dan membungkuk, lalu mengangkat Lulu ke pundaknya.Lulu terkejut setengah mati. "Deddy, lepaskan aku!"Deddy bertindak seolah-olah tidak mendengar. Dia mengangkat Lulu dan berjalan menuju mobil.Tak punya pilihan lain, Lulu menggigit bahu Deddy keras-keras, tetapi bahu pria itu seperti batu. Dia menggigit lama sampai mulutnya pegal, tetapi Deddy tetap tidak bereaksi seolah-olah tidak merasakan apa pun.Begitu Lulu melepaskan gigitannya, dia langsung diturunkan ke kursi penumpang depan. Deddy mengika

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1028

    Lulu menggigit bibir, lalu mengeluarkan sebuah sertifikat rumah dari tasnya. "Ini pemberian Deddy. Sekarang kita mau putus, jadi sebaiknya semuanya dituntaskan. Karena dia nggak mau ketemu aku, aku hanya bisa mengajak Bu Susan untuk bertemu."Mendengar itu, alis Susan terangkat sedikit. Dia menatap Lulu dengan ekspresi tak percaya. Awalnya dia mengira Lulu memanggilnya untuk memohon-mohon, atau mungkin memamerkan bahwa Deddy mencintainya, jadi mereka tidak akan putus. Tak disangka, yang dibicarakan malah ini."Kamu mau putus dengan Deddy? Kamu rela?" Susan menatapnya dengan ragu. Di matanya, gadis seperti Lulu yang berasal dari keluarga kecil seharusnya menggenggam erat pria yang bisa mengubah nasibnya.Mendengar itu, sudut bibir Lulu terangkat menampilkan senyuman mengejek. "Cuma seorang pria."Dia mengangkat sedikit lehernya yang jenjang. Sikapnya angkuh. Wibawanya tidak boleh kalah.Mendengar itu, alis Susan berkerut. Dia melihat Lulu berdiri hendak pergi, tetapi Lulu mendadak berhe

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status