Share

Bab 550

Author: Camelia
Aura benar-benar terkejut. Harus main sebebas ini?

Dia mengatupkan bibirnya. Belum sempat berbicara, Lulu sudah mendekat dengan gaya misterius dan berkata, "Jangan takut sama Jose. Dia juga suka pergi bareng cewek lain, 'kan?"

Kalimatnya mengandung makna tersirat. Setelah berbicara, dia masih sempat melirik ke arah lantai atas.

Aura tidak memperhatikan arah pandangnya. Karena tiba-tiba saja, beberapa pria sudah duduk di sampingnya.

"Baru pertama kali ke sini, Kak? Kok aku nggak pernah lihat sebelumnya?"

"Namanya siapa, Kak?"

"Mau minum bareng?"

Aura langsung pusing karena keramaian itu. Dia sebenarnya ingin menolak dan menyuruh mereka pergi, tetapi para pria itu malah tetap duduk di sekitarnya dan enggan beranjak.

Di sisi lain, Lulu sudah terlihat sangat terbiasa. Dia bahkan sudah mulai minum bareng seorang pria tampan yang jauh lebih muda.

....

Pada saat yang sama, di lantai dua kelab yang sama.

Di ruang VIP 888, sudah duduk cukup banyak orang. Jose duduk di tengah. Wajah tampannya te
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 552

    Aura tertegun sejenak saat melihat ekspresi Jose yang sangat dingin, lalu langsung memeluk lengan Jose dan berkata dengan nada manja, "Nggak mau keluar. Benar-benar bukan salahku."Saat mengatakan itu, Aur cemberut dan memasang ekspresi memelas.Jose mendengus, tetapi tidak mengusir Aura keluar dari mobil lagi. Dia hanya mengangkat kepala, mengisyaratkan Marsel untuk mulai mengemudikan mobilnya.Melihat rayuannya berhasil, Aura langsung terus merengek. "Dengar penjelasanku dulu, aku langsung dikerumuni pria-pria itu saat aku ke sana. Aku sudah coba mendorong mereka, tapi nggak bisa."Setelah selesai berbicara, Aura mendengar Jose mendengus seolah-olah tidak percaya dengan kata-katanya. Karena merasa makin gelisah, dia kembali menempelkan tubuhnya ke pelukan Jose dan menggelitik Jose dengan rambutnya yang halus seperti anak kucing. "Kamu nggak percaya padaku ya?"Jose langsung mengangkat tangannya dan menjauhkan Aura dari pelukannya, lalu berkata dengan ekspresi jijik, "Menjauh dariku,

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 551

    Jose tidak mengatakan apa-apa, hanya berdiri sambil menggertakkan gigi. Memang benar, dia yang berada di koridor bisa langsung melihat Lulu dan Aura di lantai bawah yang tak jauh dari sana. Suhu di sekitar tubuhnya langsung menjadi sangat dingin.Di sisi lain.Aura sudah dipaksa minum beberapa gelas secara berturut-turut sampai tidak tahan lagi. "Kalian jangan begini, aku nggak butuh ...."Saat Aura ingin bangkit dan keluar dari kerumunan pria itu, tetapi seorang pria langsung menarik Aura untuk duduk kembali. "Kak, jangan pergi dulu, minum dua gelas lagi."Aura langsung berkata, "Minggir. Lulu, kamu ini ...."Saat itu, Aura langsung mengangkat kepala dan memanggil nama Lulu. Namun, sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, sisa kata-katanya langsung terhenti di tenggorokan. Karena tidak jauh dari sana, ada seorang pria bertubuh kekar sedang menatapnya dengan ekspresi muram dan kedua tangan di dalam kantong.Saat melihat ekspresi Jose yang muram, Aura langsung merasa nyawanya terancam.

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 550

    Aura benar-benar terkejut. Harus main sebebas ini?Dia mengatupkan bibirnya. Belum sempat berbicara, Lulu sudah mendekat dengan gaya misterius dan berkata, "Jangan takut sama Jose. Dia juga suka pergi bareng cewek lain, 'kan?"Kalimatnya mengandung makna tersirat. Setelah berbicara, dia masih sempat melirik ke arah lantai atas.Aura tidak memperhatikan arah pandangnya. Karena tiba-tiba saja, beberapa pria sudah duduk di sampingnya."Baru pertama kali ke sini, Kak? Kok aku nggak pernah lihat sebelumnya?""Namanya siapa, Kak?""Mau minum bareng?"Aura langsung pusing karena keramaian itu. Dia sebenarnya ingin menolak dan menyuruh mereka pergi, tetapi para pria itu malah tetap duduk di sekitarnya dan enggan beranjak.Di sisi lain, Lulu sudah terlihat sangat terbiasa. Dia bahkan sudah mulai minum bareng seorang pria tampan yang jauh lebih muda.....Pada saat yang sama, di lantai dua kelab yang sama.Di ruang VIP 888, sudah duduk cukup banyak orang. Jose duduk di tengah. Wajah tampannya te

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 549

    "Aura, bisa nggak kamu jangan selalu bersikap waspada padaku seperti ini? Soal ibumu, aku benar-benar nggak sengaja. Mana aku tahu kalau Serra sampai sekejam itu sama dia?""Keluar!" Aura tiba-tiba melemparkan pena dari tangannya dengan marah. "Kamu nggak pantas sebut-sebut tentang ibuku. Sekarang juga, keluar dari ruanganku! Kalau nggak, aku akan langsung lapor polisi!"Suaranya dingin. Kalau didengar baik-baik, suaranya bahkan sedikit bergetar. Tatapannya tajam seolah-olah bisa memangsa siapa pun.Bahkan Anrez sempat takut sejenak. Sekarang semua kelemahannya sudah ada di tangan Aura, apalagi di kantor ini banyak orang.Dia tak bisa bertindak semena-mena, hanya bisa menatap Aura dengan mata suram dan penuh tekanan.Beberapa saat kemudian, dia kembali membuka suara. "Aku tahu kamu masih marah sekarang. Tapi, aku sudah pikirkan semuanya baik-baik.""Kamu ingin menguasai Grup Tanjung, juga semua peninggalan ibumu, 'kan? Aku bisa serahkan semuanya kepadamu. Mulai sekarang, aku nggak akan

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 548

    Mungkinkah Jose masih marah hanya karena hal kecil kemarin? Namun, rasanya Aura juga tidak salah berbicara.Pelayan menggeleng pelan. "Aku kurang tahu, Nona."Aura menaikkan alis sedikit, lalu duduk dan mulai menyantap sarapannya.Belakangan ini pekerjaan di Grup Tanjung cukup padat. Jadi setelah makan, dia harus langsung ke kantor.Baru selesai makan, Tiano masuk dan berkata kepadanya, "Bu Aura, Serra sudah dibawa ke kantor polisi."Langkah kaki Aura terhenti. Dia menoleh dan menatap Tiano.Meskipun dia memang tidak punya kesan baik terhadap Tiano, kalau bukan karena dia datang tepat waktu kemarin, mungkin sekarang dirinya sudah dibunuh oleh Anrez dan berubah menjadi mayat.Jadi, sikapnya kali ini pun jauh lebih lunak daripada biasanya. Dengan suara lembut, dia menyahut, "Oke, terima kasih.""Sama-sama, ini semua atas perintah Pak Jose," jawab Tiano dengan kepala menunduk. "Masih ada yang perlu dibantu?"Aura menggeleng pelan. "Nggak ada. Terima kasih juga atas bantuan kemarin. Kalau

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 547

    "Hah?"Aura melongo sesaat. Ekspresinya seperti anak kecil yang tak paham ucapan orang dewasa, sorot matanya terlihat agak polos.Jose mengernyit, lalu mengangkat tangan mencubit dagunya. "Pura-pura?""Aku ... bukan, aku cuma ...." Aura tercekat. Perkataan Jose terlalu di luar dugaan. Kasih dia rumah? Maksudnya apa? Apa Jose mau menikahinya?Membayangkannya saja rasanya tidak masuk akal. Dia terkekeh-kekeh, lalu mengangkat tangan dan mendorong Jose ke samping. "Jangan bercanda, Pak Jose. Candaanmu sama sekali nggak lucu."Siapa sangka, Jose malah tidak bergeser sedikit pun. Sebaliknya, dia malah semakin dekat. "Nggak percaya aku?"Aura kembali menoleh padanya. Dengan bantuan cahaya bulan yang redup, dia menatap wajah Jose. Bahkan dalam pencahayaan seburuk itu pun, garis wajah Jose tetap tampak luar biasa.Aura menghela napas. "Kalau tujuanmu cuma buat menghiburku, ya berhasil. Aku cukup senang kok. Tidurlah."Nada suaranya seperti sedang menenangkan anak kecil. Usai berbicara, dia lang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status