Share

Bab 663

Author: Camelia
Tangan besar Jose yang panjang dan kokoh membuka kaitan bra Aura dengan terampil. "Di tubuhmu ini, masih ada bagian mana yang belum pernah kulihat?"

Aura tidak bisa merespons.

Jose terkekeh-kekeh, jarinya sedikit menekan. Pakaian terakhir yang menutupi tubuh Aura pun dilemparkan ke samping.

Jose mengangkat tangan dan menyalakan pancuran air. Air dan uap panas segera menyelimuti Aura. Dia berdiri di depan Jose, menunduk tanpa berkata apa-apa.

"Mikirin apa?" Suara Jose terdengar dari atas kepalanya, mengalir masuk ke telinganya.

Aura sempat tertegun, lalu berdeham kecil. Dia berusaha mengusir rasa malu yang membara di pipinya. 'Bagaimanapun, tinggal dua hari lagi,' pikir Aura.

Jadi, dia mendongak menatap Jose, lalu asal mencari alasan. "Aku lagi mikirin gimana keadaan Grup Tanjung sekarang."

Jawaban itu sebenarnya cukup masuk akal. Sejak terakhir kali Jose membawanya menemui Anrez, Aura memang tidak lagi mendengar kabar apa pun tentang Grup Tanjung. Apalagi selama ini dia dikurung di rum
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 674

    "Tunggu aku ganti baju dulu," kata Aura."Sudah disiapkan," kata pria itu lagi, lalu menyerahkan sebuah tas pada Aura.Saat tasnya terbuka, Aura melihat ternyata isinya adalah seragam pelayan. Dia merasa Riana benar-benar memikirkan semuanya dengan matang.Setelah memberikan tas itu, pria itu langsung berbalik dan keluar.Selesai berganti pakaian, Aura menatap bayangannya di depan cermin. Wajah Jose yang begitu tampan dan nyaris sempurna itu kembali muncul di benaknya. "Maaf. Jose, maafkan aku."Aura merasa bersalah karena sejak awal dia memang sudah berencana akan pergi. Namun, saat menatap bayangannya di cermin dan perutnya yang masih datar, dia pun berbalik dengan tekad bulat untuk meninggalkan semuanya.Dia tahu menjadi istrinya Jose adalah impian banyak wanita, bahkan Winona yang memiliki latar belakang keluarga gemilang pun sangat menginginkannya. Namun, dia juga tahu betapa mengerikannya sisi lainnya Jose.Pria yang menjemput Aura berdiri di luar jendela kamar mandi dan saat itu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 673

    Setelah mengatakan itu, Sherly menatap Black dengan tatapan yang makin muram. "Setelah hari ini berlalu, aku nggak ingin lihat Aura masih hidup di dunia ini. Kamu mengerti maksudku, 'kan?"Black terdiam sejenak, lalu mengepalkan tangannya yang terkulai di samping karena dia mengerti Sherly jelas menginginkan nyawa Aura. Dia pun mendengarkan perhitungan Sherly yang sangat matang. Tamunya banyak dan suasananya ramai karena hari ini adalah hari pernikahan, sehingga pasti ada beberapa anak buahnya Jose yang lengah. Ini adalah saat yang terbaik untuk bertindak.Namun, Black tahu yang diinginkan Sherly bukan hanya nyawa Aura, melainkan dia sendiri juga. Dengan kelihaian Jose, dia pada akhirnya juga tidak akan bertahan hidup meskipun hari ini dia berhasil membunuh Aura.Setelah terdiam sejenak, Black mengangkat kepala dan menatap ke arah Sherly. "Baik. Nona, kalau aku sudah tiada, kamu harus jaga dirimu baik-baik."Setelah mengatakan itu, Black tiba-tiba bangkit dan melompat keluar melalui je

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 672

    Melihat Aura terlihat murung, Lulu mencibir sambil manyun, "Kenapa? Kamu nggak senang ya aku jadi pengiring pengantinmu?"Aura menahan pikirannya yang bercabang-cabang, lalu tersenyum. "Mana mungkin."Hanya saja, senyuman Aura itu terlihat agak dipaksakan."Aku mau ke kamar mandi sebentar," kata Aura sambil tersenyum pada Lulu, lalu berbalik dan berjalan menuju kamar mandi.Begitu berdiri di dalam kamar mandi, Aura membuka kertas kecil yang tadi diselipkan ke tangannya. Dia menggigit bibirnya saat melihat tulisan di atasnya dengan jelas, lalu merobek dan menyiram kertas itu ke dalam kloset. Jose selalu mengawasinya dengan ketat, bahkan saat menikah pun dia tidak kembali ke Keluarga Tanjung dan langsung menikah dari vila ini.Saat masuk, Jose melihat Aura sedang duduk di depan meja rias dan menatap bayangannya di cermin sambil melamun. Begitu dia melangkah masuk, semua orang di ruangan itu langsung bubar. Dia sendiri sudah rapi sepenuhnya dengan mengenakan setelan jas hitam yang diranca

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 671

    "Untuk kejadian sebelumnya, kamu nggak mencurigai Sherly?" tanya Jose.Mata Aura yang tadinya sudah terpejam langsung terbuka kembali. Dia langsung tertegun karena tidak jelas apakah Jose benar-benar sedang bertanya padanya atau hanya mengujinya. Setelah berpikir sejenak, dia tersenyum. "Sherly itu hanya gadis muda dan gerakannya pun terbatas. Apa yang perlu dicurigai darinya?"Bagi Jose, Sherly adalah sosok yang istimewa. Dia tidak ingin di sisa waktunya yang tinggal sedikit ini pun masih harus beradu kata dengan Jose, itu terlalu menguras tenaga. Dia membalikkan tubuh yang berbaring di bawah lengan Jose dan menghadapnya, lalu mengecup tenggorokan Jose dengan manis.Gerakan Aura itu membuat tatapan Jose langsung menjadi muram. Jakunnya bergerak pelan, lalu menundukkan kepala dan menatap Aura.Namun, Aura yang menjadi biang keladinya malah berkata, "Tidurlah, aku benar-benar sudah lelah."Sepertinya, Aura memang benar-benar sudah mengantuk. Suaranya juga sudah terdengar sangat kelelaha

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 670

    Marsel berdiri di luar pintu, melihat Jose melangkah keluar. Dia segera mengikuti di belakangnya.Sampai mereka naik ke mobil, barulah Jose membuka suara, "Suruh orang selidiki baik-baik, Sherly selama ini berhubungan dengan siapa saja."Tangan Marsel yang memegang setir sempat terhenti sejenak. Kemudian, dia segera mengangguk. "Baik."Ketika Jose kembali ke vila, waktu sudah lewat tengah malam. Aura sedang tidur pulas.Tanpa kehadiran Jose, tidurnya justru semakin nyenyak. Suhu kamar pun pas. Gaya tidurnya benar-benar membuat risih. Tubuh mungilnya terbentang di atas ranjang dengan posisi tangan dan kaki terbuka lebar.Tidak seperti biasanya saat ada Jose, dia tidur dengan rapi dan hati-hati. Sekarang, bahkan selimut tidak dipakai. Sebagian besar tubuhnya sampai terlihat jelas.Jose menaikkan sedikit alisnya, lalu mendekat dengan penuh minat. Tangannya terulur. Dia iseng menjepit hidung Aura.Aura yang masih setengah sadar tiba-tiba merasa sulit bernapas. Dia terpaksa membuka matanya.

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 669

    "Kak Jose, kamu marah padaku karena masalah Aura waktu itu? Kenapa selama ini kamu nggak datang menemuiku?"Sebenarnya baru beberapa hari berlalu, tetapi Sherly sudah sangat jelas merasakan sikap Jose yang sengaja menghindarinya. Padahal dia sudah berkali-kali menyuruh orang menelepon Jose agar datang menemuinya, tetapi Jose tidak pernah datang.Sherly tiba-tiba merasa sedikit menyesal. Memang waktu itu dirinya terlalu bodoh. Bukan hanya gagal menjatuhkan Aura, justru akhirnya dirinya sendiri yang kena masalah. Kalau tidak berkorban sedikit, Jose pasti akan benar-benar curiga padanya. Hal itu tidak boleh terjadi!Sherly sudah memikirkannya lama, lalu akhirnya muncul peristiwa hari ini. Pisau yang menggores kulit di pergelangan tangannya memang sangat sakit, tetapi menurutnya semua ini sepadan.Wajah Jose tampak suram, tatapan kelamnya mengarah ke Sherly. "Jadi, kamu memilih cara seperti ini yang menyakiti dirimu sendiri? Sherly, jangan lakukan hal bodoh lagi."Nada suaranya tidak enak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status