Share

20. Sesal

20. Sesal

***

Mata cantik itu mulai mengerjap pelan. Perlahan terbuka kecil untuk menyesuaikan cahaya lampu temaram yang menerpa pandangan. Beberapa kali mengerjap untuk memastikan apa yang tertangkap penglihatan, dahinya mengernyit bingung kala berhasil menyadarkan diri seutuhnya.

Interior dinding yang didominasi warna hitam menampakkan tempat asing yang mencoba diingat. Bergerak pelan, perasaannya menjadi campur aduk kala ia merasakan kulitnya menyentuh sebuah kain halus. Tidak ingin hanya menduga duga, ia mulai mengintip bawah selimut yang ia kenakan.

Matanya membulat seketika saat mendapati tubuhnya tengah dalam keadaan telanjang bulat. Polos tanpa sehelai benang pun. Perempuan itu mulai mengedarkan pandangannya, iris hazle kembali membulat semakin lebar kala ia mendapati sesosok tubuh kekar yang tengah terbaring di sampingnya.

Sontak saja ia mene

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status