Share

35

“Sebentar lagi akan ada orang datang, berusaha menculikmu lagi. Waspadalah!”

Jaladri mengernyitkan dahi. Matanya mencoba mengenali pria yang duduk di hadapannya, di tengah-tengah keriuhan pasar pagi sekarang ini.

“Siapa?”

Mereka makan nasi bungkus, duduk di atas los daging. Dan daging lauknya tinggal mencomot yang ada di atas lapak.

“Kau akan kenal nanti. Sudah pernah ketemu kok.”

Pria di depannya itu mengenakan baju panjang mirip jubah. Mukanya jelas, tapi tak terlihat. Ia sedang memancing di pantai. Jaladri menendang-nendang sesuatu yang berbentuk bulat dan terbuat dari kulit.

“Kapan ketemunya?”

“Dulu. Yang jelas, untuk membangunkan lintangmu, cukup kenali getaran di dalam dada. Lalu alirkan ke tangan. Pukul saja sekuatmu. Kita lihat hasilnya.”

“Lintang apa?”

Kini mereka naik kuda melintasi gurun pasir.

“Lintang kemukus dini hari, pada

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status