Share

Chapter 26

Kanaya menghampiri Haikal yang mematung di depan jendela kamar. Air mukanya tidak terbaca. Begitu dingin dan datar. Kanaya membuka mulut namun akhirnya ia menutupnya kembali. Ia belum menemukan topik pembicaraan yang cocok. Saat pandangannya tertuju pada kemeja putih Haikal yang terlihat kotor, sesuatu melintasi pikirannya.

"Mas mau mandi? Kalau mau, biar Naya siapkan pakaian gantinya," Kanaya memilih topik pembicaraan yang ia anggap aman. Haikal menggeleng tanpa sedikit pun melihat ke arahnya. Tatapannya masih mengembara ke luar jendela. Kanaya menarik napas panjang. Haikal jelas-jelas enggan berkomunikasi dengannya. Kanaya menyerah. Ia membalikkan tubuh. Bermaksud keluar dari kamar dan membiarkan Haikal dengan lamunannya sendiri. Namun saat ia teringat akan kata-kata Safa kemarin, ia mengurungkan niatnya.

"Perjuangin kakak gue, Nay. Buat Mas Haikal jatuh cinta beneran sama lo!"<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status