Share

Mulai Terhinoptis

Malam yang panjang dan indah, itulah yang dirasakan Hazna, perlahan tapi pasti ia sedang mengambil cinta dari hati suaminya. Netra Hazna terbuka, jam dinding menunjukkan pukul tiga pagi, di usapnya lembut wajah suaminya yang masih mendengkur tipis, seraya tersenyum.

Lalu Hazna beranjak dari tempat tidur, seraya meraih baju sleep dreesnya yang sudah berceceran di lantai kamar, lalu dipungutnya, langkahnya menuju cermin, dilihatnya wajah cantiknya yang berantakan, banyak tanda merah di bagian tubuhnya.

“Aku, bagaikan seorang pelacur semalam, kenapa aku bisa begitu liar, cintakah atau kemarahanku pada mereka yang bermain di belakangku,” gumam Hazna, tak terasa bulir bening jatuh pelan di pipinya.

Kemudian Hazna menuju kamar mandi , membersihkan dirinya dari ujung rambut sampai ujung kaki, setelah mengenakan pakaian gamis sedernaha ia pun berwudhu. Lantuan ayat-ayat suci di lantunkan, dengan merdu. Hingga membuat Abimanyu terbangun, ia mengerjab-ngerjabkan matanya, menatap Hazna yang se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status