Share

Ungkapan Perasaan

"Ini."

"Apa ini, Gus?" tanyaku seraya menerima paper bag yang diulurkan Gus Aaraf.

Kami berpapasan saat aku baru saja membuang sampah, dan ia kebetulan sedang lewat di samping kediamannya. Ah, semoga saja tidak ada yang melihat kami, karena aku khawatir akan mengundang prasangka dari santri atau keluarga ndalem.

"Itu buku kumpulan syair arab yang aku janjikan kemarin, ada juga syair dari beberapa bahasa. Semoga kamu suka."

Aku masih melongo, pasalnya aku tidak menyangka kata-katanya kemarin serius. Aku mengira hanya sekadar basa-basi.

"Ini banyak banget, Gus!"

"Biar kamu puas."

"Gus yakin meminjamkan sebanyak ini kepada saya? Saya, loh, sebenarnya bisa ke perpustakaan." Aku tidak enak dan takut merepotkannya.

"Aku malah senang."

Aku hendak mengeluarkan protes, tetapi urung saat melihat senyumnya yang begitu manis. Aku terpaku melihat bibir indah itu melengkung dengan pandangan teduhnya yang menatapku.

"Kamu punya bakat, sayang banget kalau nggak di dukung sama fasilitas. Aku juga tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status