“Sampai detik ini aku masih mencintai kamu, Lisa! Aku hanya dijebak sama Miranda. Asal kamu tau aja!” ucap Roy dengan nada tinggi dan berhasil mengalihkan perhatian Lisa.“Dijebak?” tanya Lisa penuh rasa penasaran saat memandang lekat pada kedua bola mata Roy seakan meminta penjelasan dan kepastian atas apa yang baru saja pria itu katakan.“Iya, Sayang. Kamu nggak tau betapa liciknya Miranda selama ini kan? Aku benar-benar udah terjebak sama bujuk rayunya untuk datang ke hotel dengan alasan ada hal penting yang akan dia beritahu tentang kamu!” ungkap Roy dengan tatapan serius pada Lisa.“Memangnya, apa yang dia bilang? Informasi apa yang mau dia kasih tau ke kamu tentang aku?” tanya Lisa semakin penasaran pada Roy.Seakan sudah melupakan rasa sakit hatinya atas pengkhianatan yang dilakukan oleh Roy dan Miranda tadi, Lisa terlihat sangat bersemangat untuk mendengar alasan dari Roy tentang pernyataannya yang mengatakan bahwa Miranda sudah menjebaknya. Bagi Lisa, selama ini Miranda adala
Setelah kejadian pagi hari itu, kehidupan rumah tangga Lisa dan Roy berjalan seperti biasanya. Mereka bahkan sudah melupakan masalah yang sempat hampir membuat pernikahan Roy dan Lisa berakhir. Roy dengan sangat gigih dalam membujuk Lisa dan akhirnya bisa membuat Lisa kembali percaya padanya. Lisa yang pada dasarnya memang menolak untuk percaya bahwa Roy sudah tega mengkhianatinya dengan mudahnya kembali luluh dengan bujuk rayu Roy.Sementara, Miranda sudah ia buang jauh-jauh dari kehidupannya. Bahkan, Lisa sudah memblokir semua kontak dan akun sosial media atas nama Miranda. Ia merasa tidak sudi dan tidak mau lagi memilik seorang teman seperti itu. Ia sudah salah menilai Miranda dan mempercayai wanita itu selama ini. Begitu lah yang ada dalam pemikiran Lisa.Sebulan telah berlalu dengan cepat dan Lisa sudah melanjutkan aktifitasnya seperti biasa. Meski Roy sudah melarang dengan tegas dan keras, Lisa tetap bersikeras untuk kembali bekerja mengelola butik dan restorannya. Ia merasa san
“Iya. Wanita! Aku pikir itu dirimu, karena kaca mobil tidak diturunkan semua jadi aku nggak bisa merhatiin dengan jelas.“Yang benar kamu, La? Jangan main-main! Aku sama Roy baru aja berbaikan karena sempat ada masalah yang berhubungan dengan wanita juga.” Lisa berkata dengan nada sedikit memohon pada Ella untuk tidak bermain-main dengan ucapannya saat ini.“Aku serius, Sa! Untuk apa aku bohong sama kamu? Apa untungnya? Apa tadi Roy memakai kemeja warna biru muda? Dasi garis-garis merah dan hitam. Benar atau salah?” cecar Ella pada Lisa dengan berbagai macam pertanyaan yang membuat tubuh Lisa terasa menggigil saat ini.Pasalnya, semua hal yang dipertanyakan oleh Ella itu sesuai dan sama persis dengan kenyataan yang ada. Tadi, Roy memang mengenakan kemeja berwarna biru muda dengan dasi bergaris hitam dan merah, itu semua adalah stelan yang dipilihkan langsung oleh Lisa. Seperti biasa, soal pakaian memang akan menjadi tugas dan kewajiban Lisa dalam memilihkannya untuk Roy.Lisa merasa t
Ternyata selama ini Roy tidak serius dengan kata-katanya pada Lisa. Ia masih bermain di belakang Lisa dan tentu saja dengan semua kepalsuan yang ia ciptakan. Awalnya, Roy memang tidak ingin melanjutkan lagi hubungannya dengan Miranda. Ia takut kalau perbuatannya akan diketahui oleh Lisa dan mengancam kehidupan rumah tangga mereka.Namun ternyata, Roy sama sekali tidak bisa berjauhan dari Miranda. Sepertinya, Roy sudah merasa candu pada service ranjang dari Miranda. Ia tak mampu lama-lama tanpa sentuhan dari Miranda. Meski Roy tahu bahwa perbuatannya tidak akan bisa dimaafkan oleh Lisa andai Lisa mengetahui perbuatannya untuk kedua kalinya. Akan tetapi, sepertinya semua itu tidak ada artinya bagi Roy karena dalam pikirannya masih terus terbayang service yang diberikan oleh Miranda padanya.“Sayang, mau nambah?” tanya Miranda ketika Roy sudah berhasil menumpahkan cairan hangat dan kental itu di dalam rahim Miranda.“Udah! Aku harus segera ke kantor,” jawab Roy yang langsung menuju kamar
“Kamu serius mau ngerjain suami kamu, Sa?” tanya Ella pada Lisa saat mereka sedang duduk berdua menikmati hidangan di restoran milik Lisa itu.“Iya, La. Aku mau liat apakah dia masih menjaga kejujuran dan kesetiaannya untukku atau nggak,” jawab Lisa dengan santai.“Tapi, kalau ternyata aku yang salah liat gimana?” tanya Ella lagi.Ella merasa tidak enak hati karena sudah membuat Lisa mencurigai suaminya lagi kali ini. Padahal, hubungan keduanya sudah sangat baik sejak sebulan belakangan ini. hanya karena Tadi pagi ia melihat pria mirip dengan Roy, ia mengatakannya begitu saja pada Lisa dan kini Lisa merasa waspada terhadap gerak-gerik Roy.“Aku yakin yang kamu liat tadi memang Roy dan perempuan di dalam mobilnya itu adalah Miranda. Mungkin aja mereka masih berhubungan diam-diam di belakang aku. Mungkin, selama ini memang ada sesuatu di antara mereka dan aku yang bodoh dengan mudahnya percaya pada bujuk rayu Roy.”“Sabar, Cinta. Semua belum jelas dan pasti. Kita tunggu aja, ya.”“Makas
Lisa dapat melihat raut wajah Roy yang sangat terkejut karena kedatangannya di kantor itu. Padahal, Lisa sudah mengirimkan chat dan berkata bahwa dirinya sudah berada di kantor Roy sejak setengah jam yang lalu. “Kok kamu kaget gitu liat aku, Roy?” tanya Lisa dan langsung masuk menghampiri Roy. Roy pun tidak tinggal diam, ia berdiri dan berjalan menghampiri Lisa yang sedang menuju ke arahnya. Roy merasa ada yang berbeda dengan sikap Lisa saat ini. Ia teringat pada kejadian satu bulan yang lalu, tepat saat Lisa memergoki hubungannya dengan Miranda melalui video panas yang sampai sekarang Roy tidak pernah tahu dari mana Lisa mendapatkannya. Saat itu Lisa juga bersikap biasa dan sedikit aneh padanya. Jadi, untuk sekarang Roy sudah mulai sedikit waspada dan tidak ingin salah langkah lagi. Meski Roy memang sangat mencintai Lisa, akan tetapi pesona ranjang Miranda tidak bisa ia abaikan begitu saja. Roy sudah terlanjur jatuh hati pada permainan panas yang selalu disuguhkan Miranda untuknya
Jantung Roy masih berdetak kencang saat Lisa selesai membisikkan pertanyaan yang menurutnya tidak akan mungkin hal itu bisa diketahui oleh Lisa. Namun, pada kenyataannya Lisa tetap bisa tahu dan entah dari mana semua informasi itu Lisa dapatkan. Roy sudah menyelidiki orang-orang di samping Lisa dan tidak ada yang tampak mencurigakan.Lisa yang dulunya terlalu cuek pada aktifitas Roy, mendadak bisa tahu apa saja yang menurut Roy adalah hal yang sangat sepele dan tidak mungkin diketahuinya. Sepertinya, Lisa sudah banyak berubah sekarang dan Roy tertinggal banyak tentang hal itu. Apa lagi alasannya kalau bukan karena semenjak Roy terlalu sibuk dengan ranjang hangat yang diberikan oleh Miranda.“Siapa yang duduk di kursi penumpangmu tadi pagi, Roy?”Itu lah pertanyaan yang dibisikkan oleh Lisa di gendang telinga Roy tadi. Dan sampai saat ini Lisa masih belum mendapatkan jawaban atas pertanyaannya itu.“Kenapa kamu diam aja, Roy? Apa sesulit itu untuk menjawab pertanyaanku?” tanya Lisa sed
“Gimana keadaan Lisa, Dok?” tanya Roy pada dokter Lukman yang baru saja selesai memeriksa keadaan Lisa.“Baru sebulan yang lalu aku beritahu agar tidak membuatnya stress dan lelah. Sekarang udah terjadi lagi! Kamu bisa nggak jaga istrimu dengan baik?” ucap dokter Lukman dengan nada yang sedikit tinggi.Roy yang heran mendengar jawaban dokter Lukman langsung mengernyit tak mengerti. Sebagai seorang pria, tentu Roy merasakan ada gelagat aneh dari dokter itu setiap kali memeriksa dan bicara tentang kesehatan Lisa. Roy menduga, dokter Lukman tertarik pada istrinya yang memang sangat cantik dan ideal untuk diincar oleh kaum adam.“Kenapa Dokter malah marah dan menghardik padaku?” tanya Roy tidak terima dengan sikap dokter Lukman padanya.Dokter Lukman yang baru saja menyadari kekeliruannya menjadi salah tingkah. Memang tidak seharusnya dia bersikap seperti pada keluarga pasiennya. Namun, dokter Lukman tidak mengerti kenapa dia bisa semarah itu pada Roy yang dinilainya tidak bisa menjaga di