Share

Desakan Jasmine

Penulis: Hazhilka
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-02 11:50:26

Sepulang dari mengantar cucunya ke rumah Retha. Seperti biasa, ketiganya makan malam di satu meja. Kedua orang tua itu menatap Jasmine yang terus menyuapi makanan ke mulutnya sendiri tanpa memperdulikan mereka. Baik, Jason dan Astrid larut ke dalam pemikirannya masing-masing saat menatap wajah, yang kini selalu terlihat datar dan dingin itu. Bukan itu saja, bahkan sikapnya jauh berubah dingin ketimbang Midea jika bersama dengan anak-anak.

Kedua orang tua itu bertanya di dalam hatinya masing-masing tentang sifat perempuan yang ada di hadapan mereka, "Apakah ini benar Jasmine yang di ceritakan Alma. Seorang gadis yang periang, yang ramah dan bersahabat terhadap siapa saja,".

Keduanya tersentak dan berhenti menatap Jasmine ketika perempuan itu melihat ke arah mereka. Jason dan Astrid melanjutkan makan hingga selesai. Sedangkan Jasmine kembali menghabiskan sisa lauk di piringnya.

"Aku selesai," ujarnya sambil membawa piringnya ke kitchen sink. begitupun Jason dan Astrid selesai dengan sua
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Mood swingnya Jasmine

    Tanpa berkata apapun Jasmine bangun dari duduknya dan berkata ketus plus sewot, "Lain kali kamu aja yang hamil!"."Aduh, enggak gitu, De," ralat Justin yang terlambat. Jasmine sudah keburu naik tangga dan memilih masuk kamar."Tuh, kan, Bunda, marah. Daddy sih," tegur Keyra."Bunda, lagi sensi. Ga apa, nanti baik sendiri. Kalian makan terus. Nanti telat ke sekolah. Habiskan. Sayang Bunda udah capek-capek masak,"sahut Justin.Pria itu menemani anak-anaknya sarapan terlebih dahulu. Lalu baru balik ke kamar, dan mendapati istrinya sedang bersandar pada headbord ranjang. Wanita itu sedang membaca buku tanpa memperdulikan kehadirannya."De, aku pamit kerja, ya?" ujar Justin. Namun yang diajak ngomong hanya membisu tanpa mau merespon apapun.Justin mendekati Jasmine dan hendak menciumnya tapi Jasmine mengelak. Dan terjadi lagi. Justin harus membujuk istrinya lagi."De, aku mau kerja, kamu jangan gitu, dong. Senyum ya," bujuk Justin.Jasmine tetap pada mode cuek bebeknya. Wanita itu terus fo

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Drama di pagi hari

    Pukul 4 pagi. Justin baru bisa tertidur lagi setelah berkutat pada bumbu dan alat dapur demi memenuhi porsi makan istri dan jabang bayi. Meskipun ia terpaksa tidur dengan perut keroncongan.Jasmine yang mendengar bunyi perut yang berasal dari Justin, menyadari satu hal jika tadi ia begitu egois dikarenakan tak teringat sedikitpun untuk menawarkan makan dengan nya."Kenapa tadi aku bisa begitu, ya?" Pikirnya.Jasmine memperhatikan raut wajah pria dalam keremangan cahaya lampu tidur. Ada terselip rasa iba di hatinya. Namun kadang egonya terlalu tinggi untuk menunjukkan sisi ini, demi pria yang ada dihadapannya ini.Jasmine kembali merebahkan tubuhnya dan berusaha untuk tidur. Akan tetapi, ia teringat pada Justin. Jadi merasa bersalah. Ia pun berusaha memejamkan matanya. Namun hanya bisa sesaat, sebelum akhirnya ia berniat bangun. Jasmine keluar kamar, melangkah masuk ke kamar anak-anak yang ada di seberangnya.Memperhatikan dua tubuh kecil yang tengah tertidur pulas. Lalu merapikan seli

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Idam yang memaksa

    Hal yang paling mengesankan dalam hidup adalah saat menjalani hidup bersama dengan orang yang di cinta. Mengobrol bersama, membicarakan tentang masa depan. Menciptakan suasana romantis. Hanya berdua saja.Namun itu tidak berlaku buat Justin. Pria itu sekarang lagi mengalami masa efek jera dari ngidamnya Jasmine. Di mana kondisi sedang fase "pergi sulit namun bertahan sakit"Yah, semenjak Jasmine mengalami fase mood swing nya seorang wanita hamil kembar. Wanita itu seperti dan memang mengalami kepribadian ganda. Layaknya dan memang pun Midea dan Jasmine ada di situ.Justin menjadi bulan-bulanan dari kemarahan dan juga kemanjaannya Jasmine. Oh, tidak. Wanita itu lebih banyak mode juteknya ketimbang manja. Apa lagi jika keinginan idam nya tidak di penuhi saat itu juga. Meskipun pun tawaran bantuan di sekitarnya Jasmine banyak.Namun tetap saja, Justin lah yang selalu menjadi sasarannya. Terlambat memenuhi saja bisa membuat wanita itu marah dan mengomel-ngomel sepanjang waktu. Apa lagi j

  • Merebut kembali Cinta Istriku    OMG My D

    Justin turun ke lantai bawah, dan langsung menuju dapur. Mencari sesuatu yang bisa di makan oleh Bumil itu. Ia melihat ke atas meja makan, di mana sisa makanan kenduri telah di susun rapi di sana."Mm, lumayan juga ni, Masih ada sisa daging rendang kesukaan gue dan juga Jasmine," ucapnya senang.Ia pun segera mengambil piring dan nasi secukupnya. Namun ia teringat pada Jasmine yang berisi dua nyawa di perut istrinya itu."Makanan segini pastilah tak cukup untuknya, dia pasti butuh banyak makan," gumamnya seraya mengambil nasi dan lauk lebih banyak lagi.Ia teringat pada ucapan Satria saat sedikit mengeluh pada Retha yang selalu saja kekurangan jika menyangkut soal makan. Adik iparnya itu banyak makan saat mengandung si kembar. Bahkan hingga sekarang pun masih begitu, lantaran masih proses menyusui.Justin tersenyum, dan teringat Jasmine yang kini juga tengah mengandung bayi kembar mereka. Justin yakin, istrinya itu pasti akan mengalami proses yang sama seperti yang Retha alami.Jus

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Perjalanan takdir

    Denting jam dinding klasik yang terletak di sudut ruang tamu, terdengar tujuh kali hingga ke lantai atas. Jasmine membuka matanya perlahan bersamaan detak jam klasik yang terdengar di telinganya. Entah karena rasa kantuk dan lelah yang mendera tadinya, sehingga jam tersebut berbunyi beberapa kali. Tetap saja Jasmine terlelap dalam tidurnya. Larut dalam mimpinya yang acak.Wanita itu menetralisir matanya saat mendapati kamarnya yang gelap, dan hanya sedikit bias cahaya yang masuk dari kaca jendela yang belum di tutup dengan gorden.Jasmine terdiam sejenak, saat merasakan sesuatu yang hangat berhembus di tengkuk nya. Bukan itu saja, ia merasakan perut dan tubuhnya di dekap oleh sebuah tubuh yang kekar. Ia terdiam di tempat, demi merasakan kehangatan yang sudah lama ia rindukan sebenarnya.Entah, karena bathin nya atau bawaan si jabang bayi. Jasmine merasa nyaman saat ini. Suara dengkuran halus yang terdengar di telinganya menjadi nyanyian merdu tersendiri bagi wanita itu.Sayup terdenga

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Acara kehamilan

    Justine mengernyitkan dahinya saat tamu undangan terus bermunculan datang. Ia menoleh ke Papanya dan bertanya lewat matanya, "mengapa semakin banyak saja tamu yang datang,".Sedangkan Arfan yang di tatap begitu oleh putranya hanya bisa mengangkat bahunya. Seolah memberitahukan," Entahlah Mamamu,"Justin memutar bola matanya, bahwa sebenarnya ia sudah lelah menerima dan menyambut tamu. Apalagi ia melihat Jasmine sudah kewalahan tersenyum dan bersalaman dengan orang-orang yang tidak dikenalnya.Justin segera mencari dan mendekati Mama nya yang ternyata sedang berbincang dengan para ibu-ibu entah dari perkumpulan mana, ia pun berbisik," Ma, kenapa mengundang banyak orang, sih. Kan, udah di bilangin jangan banyak-banyak ngundang orang,".Mona menoleh ke Justin dan menjawab," Gak. Mama ga undang banyak-banyak, kok, Tin. Cuma saudara dan ibu-ibu yang ada di sekitar komplek aja. Udahlah kamu tuh ga usah panik gitu, semua udah di handle sama ibu-ibu komplek," sahut Mona santai."Hah? Apa? Se

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status