Share

BAB 10

"ASTRI!"

Raungan marah ibu mertua bergema bersaing dengan suara azan di masjid yang tak jauh. Gelegar teriakan itu menarik semua penghuni rumah untuk berdatangan.

"Ada apa ini?" tanya bapak mertua yang muncul tergesa dari dalam rumah dengan diikuti oleh Tiana.

Bahkan Dimas yang baru saja tiba bergegas menghampiri ibunya. "Bu, ada apa? Kok teriak-teriak?" tanya Dimas.

"Ini loh Dim, kakak ipar kamu!" seru ibu mertua seraya menunjuk ke arahku dengan jari telunjuknya yang sudah berkerut.

"Ada apa lagi dengan Mbak Astri, Bu?" tanya Dimas dengan lembut.

Ibu mertua menggelengkan kepala tampak tidak berdaya. Beliau juga meremat kain daster yang ada di bagian dadanya dengan dramatis.

"Ibu nggak sanggup lagi, Dim!" ujar ibu mertua. Suaranya terdengar serak dan amat lesu.

"Kenapa?" tanya Dimas lagi.

Setitik air mata tak terduga perlahan jatuh menitik dari sudut mata tua wanita paruh baya ini. Aku dan Mas Ruslan yang menjadi tersangka otomatis saling melempar lirikan.

"Apa salah jika ibu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
jadi suami kog tolol amat !! mau2 istri dijadikan pembantu .. nazizzzz gw secara gak pernah mertuaku nyuruh² kayak giniii... ruslan laki tolol bin goblok !!
goodnovel comment avatar
YanieAbdullah5
ruslan tak tegas kenapa tak nekat keluar dari rumah itu dn serahkan peternakan sapi pada bapak yang jahat itu lagi , ganti nmr tlpn agar tak di hubungi keluarga jahat itu lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status