Dz 28. Air Mata Dunia PersilatanKedatangan Putri Sahara atau pemimpin kelompok misterius membuat keadaan kembali berimbang, di atas langit lonjakan energi dari enam sosok menyapu kabut awan, di bawah kegelapan malam tanpa dasar riak energi menerangi pertempuran, dua belah pihak di langit merendahkan kuda-kuda, saat itu juga enam Petarung tingkat tinggi terbang secepat kilat.Fuso menghilang dari pandangan Lan Shi lalu muncul di samping Putri Sahara, Gezo dan Fosu memperlihatkan senyuman membunuh, sosok cantik tersenyum hangat sambil memutarkan pedang."Bulan sabit membelah malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!' Dua sosok terlempar mundur, mereka melihat Lan Shi terbang mendekati."Yeaaaaaaaaaaaaaaaa!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras terdengar, sosok Chu Si terpental di kehampaan, ia melihat Dou Ling mengayunkan pedang."Matilah kau…!" "Trak-!" Kehampaan retak, putri Sahara menahan serangan."Sekarang…!" teriak Putri Sahara.Chu Si dan Lan Shi muncul di samping Dou Ling, dua
Dz 29. Aliansi Gerbang Keadilan mulai bergerakKedatangan pasukan gabungan membuat pasukan Lan Shi dan Chu Si terpaksalah mundur, kemenangan di depan mata sekarang berubah drastis menjadi terbalik, semua orang berhasil mundur, namun Lan Shi masih tertinggal karena menahan semua musuh yang ingin mengejar, gejolak energi membumbung tinggi di atas langit, badai terjadi dan angin berhembus kencang.-Pangeran Ren Shili-Ren Xhu (Pemimpin Keluarga Ren)-Pendekar pedang suci (Pemimpin Sekte Pendekar)-Pendekar pedang iblis-Wu San (Pemimpin Sekte Angin Sejuk)-Dou Linh (Sekte 1000 bunga Lotus)-Lisha atau Ratu Kecantikan (Sekte Pedang)-Kaisar Es (Sekte Es Selatan)-Kaisar Api Abadi (Sekte Api Selatan)Sembilan orang mengelilingi Lan Shi, niat membunuh terlihat jelas, Lan Shi menghela nafas panjang."Dasar bodoh… bisanya kamu begitu santai saat kematian didepan mata!""Untuk apa aku panik, lagi pula akan mati di tangan kalian!""Lucu sekali, sekarang kamu bisa berkata-kata begitu!"Lan Shi m
Dz 30. Kibarkan Bendera AliansiMendengar Lan Shi dalam bahaya, semua pasukan Aliansi Gerbang Keadilan turun ke Medan perang, kekuatan penuh dikerahkan untuk meratakan wilayah selatan dalam satu kali serang, langit berwarna merah darah dan suara ledakan terdengar tanpa henti, semua orang saling bertukar serangan. Hou Jin membawa Lan Shi ke tempat aman, setelah itu kembali membantu yang lainnya."Saudaraku, pulihkan kondisimu… aku akan kembali!""Terimakasih, setelah pulih aku juga akan kembali!""Em…!"Hou Jin melesat terbang menuju pertempuran, Lan Shi duduk berkultivasi memulihkan kondisi, riak energi pelangi menyelimuti tubuh. Di pertempuran semua orang terpukau dengan cara A'hong bertarung, pedang bulan menancap di tanah, sedangkan pemiliknya bertarung menggunakan tangan kosong."Untuk apa dia membawa pedang itu kalau bertarung tangan kosong, dasar aneh…!" ucap Chu Si.A'hong muncul di hadapan musuh "Tinju brutal!" "Yeaaaaaaaaaaaaaaaa!"Ren Shili menerima pukulan beruntun "Buk-bu
Dz 31. Kelamnya dunia persilatan.Satu persatu orang dari pihak musuh tewas terbunuh, teriakan kesakitan, cipratan darah, ledakan keras, korban berjatuhan, dua belah pihak memperlihatkan perlawanan sengit, amarah dan dendam menjadi tujuan untuk terus bertarung meskipun tubuh sudah berlumuran darah, air mata dunia persilatan menggores hati terdalam saat saudara sendiri menghembuskan nafas terakhir.Langit bergemuruh hujan darah, badai salju dan api menghiasi langit, kilatan cahaya membelah awan, benturan pedang memecahkan telinga, di tengah hutanLan Shi dan Putri Sahara melesat terbang menuju pertempuran, tidak lama kemudian mereka melihat Hou Jin bertarung melawan Kaisar Es.Kaisar Es membentuk sebuah pedang es raksasa, aura dingin membekukan tempat sekitar, Hou Jin memucat melihat pedang begitu besar, sedangkan semua orang masih bertarung."Gawat, aku bisa mati… meskipun aku pemimpin Aliansi, tapi aku tidak memiliki kekuatan besar!""Hou Jin sekarang kamu berakhir!""Pedang Es Pembe
Dz 32. Kakek Bin (Ayah Bin Ren) / Musuh Leluhur Gerbang DosaDewi Es dan muridnya membuat dataran wilayah selatan membeku, badai salju terjadi saat kekuatan guru dan murid dikeluarkan, Hou Jin dan gurunya memberikan perlawanan sengit kepada Dewi Es dan Kaisar Es, semua Petarung tangguh memilih bertempur di pesisir pantai, di tengah suasana yang begitu kacau Roh kitab kuno mengaktifkan formasi untuk menyerap energi Es."Dia melakukan terobosan dengan cara mengumpulkan energi sekitar… ini mengerikan, siapa saja yang bisa melakukan ini?" gumam Lan Shi.Lima jam berlalu, roh kitab benar-benar menghabiskan semua energi Es di wilayah selatan, ia mendengkur kekenyangan."Baiklah, aku akan kembali!""Tunggu, bantu aku dulu!""Bantu apa?""Bisakah kamu memberikan energi kepada kucing besar itu!" "Tidak bisa… hewan kuno bisa kehilangan kendali kalau dia sudah berada di puncak kekuatan, kamu sendiri akan mati dibunuhnya!""Apa!" "Sudahlah, lagipula kamu memiliki energi pasir waktu… siapa yang
Dz 33. Kabar Duka untuk Ren XhuLima bulan kemudian.Pertempuran di wilayah selatan sudah berakhir, Aliansi Gerbang Keadilan membutuhkan waktu untuk memulihkan kekuatan, banyak penduduk yang ingin menjadi prajurit, Hou Jin menghapus nama sekte di wilayah barat dan selatan, itu agar tidak ada persaingan atau kecemburuan satu sama lain. Wilayah utara dan tengah berhenti bertempur, mereka juga ingin menyiapkan semuanya sebelum badai besar terjadi. Disisi lain wilayah tengah dan timur bersatu menjadi satu kerajaan yaitu Kerajaan Matahari Terbit, sedangkan wilayah utara membentuk Aliansi Cincin Formasi.Sekarang benua besar yang awalnya terbagi lima wilayah, sekarang menjadi tiga wilayah:-Kerajaan Matahari Terbit: Wilayah Timur dan Tengah-Aliansi Gerbang Keadilan: Wilayah Utara-Aliansi Gerbang Keadilan: Wilayah Barat dan SelatanDi halaman rumah Putri Sahara, sosok tampan berdiri di atas kepala singa besar, ia melambaikan tangan ke arah istrinya."Sayang, aku pergi dulu… jangan merindu
Dz 34. Cerita TerpendamRen Xhu terpukul keras mendengar kabar dari Lan Shi, kematian Ren Shili mengguncang sosok Ren Xhu, sudah sangat lama ia berjuang bersama Ren Shili, sekarang hanya mendengar kabar kalau saudaranya adalah sudah tidak ada, air mata tidak terbendung lagi, perasaan tidak rela membuat semangat hidup hancur seketika, cacian, makian dan hinaan dilontarkan ke arah Lan Shi."Andai aku lebih kuat, tidak ada orang sepertimu yang merusak kebahagiaan dan kedamaian orang lain…. Lan Shi kenapa kamu diam saja? Cepat katakan apakah kamu belum puas hah…!" Lan Shi menahan sabar "Aku memang salah!""Heh… sekarang kamu mengakuinya… sama seperti ibumu Anin Shi, setelah membantai semua orang, dia baru menyesali perbuatannya.. tidak punya hati!"Lan Shi berbalik dan langsung mencengkeram leher Ren Xhu "jangan sangkut pautkan masalah ini dengan ibuku… atau aku akan membunuhmu ribuan kali!""Haha… memangnya kenapa, kalau kamu ingin membunuhku. Lakukan sekarang!"Lan Shi melepaskan cengk
Dz 35. Mawar Tak Bermahkota (Bunga Kuno)Roh kitab memunculkan sebuah bunga mawar tak bermahkota. Bunga mawar tak bermahkota tak pernah mekar meskipun sudah hidup selama ratusan juta tahun, itu di karena kurangnya energi alam, di waktu sekarang bunga mawar tak bermahkota hanya ada satu, Lan Shi tidak berkedip mengamati bunga di depannya, ia begitu penasaran untuk apa bunga ini ada."Roh kitab, apakah kamu mengetahui untuk apa bunga ini?""Apakah kamu tidak pernah mendengar cerita bunga ini?""Tidak!""Baiklah, aku akan ceritakan!""Em!" "Di masa lalu, ada sepasang kekasih yang suka menanam bunga ini, setiap mereka menanyakan satu bunga tak bermahkota, saat itulah mereka menyatakan sumpah takdir dan berjanji sehidup semati!""Terus?""Namun pada akhirnya mereka gagal menepati janji itu, sepasang kekasih itu saling bertengkar satu sama lain, mereka memilih berpisah tanpa mengingat sedikitpun sumpah takdir yang mereka ucapkan!"Lan Shi menghela nafas panjang."Saat itulah bunga mawar in