Share

17. Jangan sendirian

Terlihat dari arah sungai Amir dan Nurulia mengangkat satu ember berdua sambil sekali-kali cekikikan.

"Ouu, Ummi hampir jatuh ni, Bi "

" Hati-hati dong, ummi ...." Merekapun tertawa cekikikan.

"Woi ... woi ... apa-apaan ni? Ayah-bunda, Papa-Mama, Ummi-Abi, kalian lagi pada ngapain sih?" tanya Rani dengan suara keras.

"Ha ... ha ... ha ..., makanya jangan kabur terus, ketinggalan info kan jadinya?" kata Murni, mereka semua tertawa.

"Kami lagi berperan jadi suami istri, cuy! Demi simbiosis mutualisme dan keberlangsungan hidup di pengasingan ini, kami akan mencari cara untuk survive," kata Nurulia, ngomong apa to anak ini?

"Maksudnya apa itu?" Akhirnya akupun bertanya, habis kepo sih.

"Aku sebagai istri akan menyucikan baju Ilham, terus Ilham jadi suami wajib mengangkat air untuk aku mandi," kata Sri menjelaskan.

"Cuma itu doang? Main rumah-rumahan kalian? terus gak jamin itu bakalan jadi cemceman beneran?" tanya Rani.

"Ya kalau selanjutnya ya terserah anda ...." kata Dedi tertawa leb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
anak cantik itu siapa ya ?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status