Share

75. Menemui Pakdo Marlin

Walau aku sudah mendengar tadi subuh obrolan mereka, namun mendengar langsung dari mulutnya membuatku sedikit berdebar.

"Maukah kau menikah denganku?" tanyanya

Aku hanya tersenyum simpul, jadi dia sedang melamar nih ceritanya?

"Kau melamarku di mobil yang tengah melaju?"

"Kenapa? Kurang romantis, ya?"

"Lamarlah pada Bapakku, minta baik-baik sama dia."

"Oo, itu pasti, sampai rumahmu langsung kuminta anak gadisnya," katanya tersenyum lebar.

"Kalau gitu aku sekalian ngundang Pakdo Marlin sama Nyai Rudiyah," kataku

"Kenapa? Mereka bisa tahu dong kalau aku masih hidup," katanya.

"Sebaiknya mereka tahu, kau tidak perlu memusnahkan rumahmu, biar mereka yang melakukan. Sekalian Mas minta maaf pada nyai Rudiyah, walau bukan diri Mas yang menghabisi anak-anaknya, namun peliharaan Mas yang melakukannya, itu sama saja jadinya. Kalau Pakdo Marlin, diakan sudah tahu juga aku pernah bertemu denganmu," kataku

"Ya, baiklah jika menurutmu begitu."

****

Kami memasuki lorong kediaman Pakdo M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status