Share

Bab 46. Kisah Razan

"Kau tidak bertanya soal Bulan padaku?" tanya Razan tersenyum.

"Aku sungguh kecewa."

Aku yang kaget mendengar ucapannya hanya bisa terdiam. Bagaimana bisa pemuda ini benar-benar bisa membaca isi pikiranku?

Lagi-lagi Razan terlihat tersenyum memaksa.

"Padahal, Bulan adalah segalanya bagiku. Dia gadis yang cantik dan baik. Aku bahkan tak bisa membuka hatiku untuk gadis lain selepas Bulan pergi."

Celotehan Razan semakin serius. Tapi mulutku kali ini benar-benar tak bisa berkata apa-apa. Sejenak kami berdua terdiam. Menunggu umpan kami bekerja mencari ikan yang malang.

"Oh, umpanku dimakan!" teriak Razan girang.

Razan segera menarik pancingnya naik ke daratan. Rupanya ikan berwarna emas berukuran lumayan besar telah memakan umpan yang dipasang Razan. Razan terlihat gembira, dia segera melepaskan ikan itu dan memasukkannya ke ember yang sudah disiapkannya.

"Satu hal yang ingin aku dengar darimu, Razan."

"Kau bilang, Bulan adalah segalanya untukmu. Tapi, kenapa hari itu kau tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status