Share

Kemarahan Arwah

Tarikan tangan gaib Marsya membawaku ke sebuah tempat, tepat di depan rumah Eyang Uti. Di sana terdengar jeritan seorang wanita, ia meraung-raung memanggil nama Arda.

Beberapa orang yang ada di depan rumah, tampak menunjukkan wajah berkabung. Pakaian serba hitam mendominasi warna saat itu.

Perlahan, Marsya menarikku kembali untuk melangkah masuk. Pandanganku tak bisa fokus, terus saja mencoba menemukan sesuatu dan memahami apa yang terjadi.

Sesampai di ambang pintu, dapat kulihat seorang wanita tengah menangis histeris. Lelaki di sampingnya berusaha menenangkan. Setelah menjerit hingga menyayat hati, wanita itu pun pingsan. Hal tersebut terulang beberapa kali.

Setiap kesadarannya kembali, ia akan histeris, lalu pingsan lagi.

Sungguh pemandangan yang membuatku tak tega untuk menyaksikan kesedihan itu.

"Dia ibunya Arda. Setelah kematian Arda, dia sempat depresi." Marsya memulai cerita.

Aku masih saja menoleh ke segala arah, mencoba mencari sesuatu yang janggal. Mereka tengah berkabung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status