Share

bab 31

Sementara itu, di tempat lain, Andin dan Rusdi sedang menyusuri ruangan lain di rumah kosong yang sudah ditinggalkan selama berpuluh-puluh tahun silam.

Andin dan Rusdi merasakan atmosfer mencekam begitu mereka melangkah lebih dalam ke dalam rumah kosong yang terabaikan. Cahaya redup masuk melalui jendela-jendela berdebu, mengungkapkan goresan-goresan waktu di dinding yang retak.

Mereka merasa kebingungan di antara tumpukan barang yang terabaikan, seolah-olah waktu telah berhenti di sini. Tiba-tiba, mereka mendengar suara gemuruh dari lantai atas, seakan ada langkah-langkah yang melintasi lorong gelap.

Andin berbisik pada Rusdi, "Kita tidak sendirian di sini, Rusdi. Apakah kamu mendengar itu?"

Rusdi mengangguk, jantung mereka berdetak kencang. Mereka memutuskan untuk naik ke lantai atas, meskipun rasa takut yang mendalam menyelimuti mereka. Saat mereka mendekati tangga, lampu-lampu berubah menjadi cahaya merah samar, menciptakan bayangan yang menyeramkan di sekitar mereka.

Saat mereka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status