Share

Bab 129

"Mas, kamu tinggal di sini?" tanyaku, ketika Mas Rendra memarkirkan mobil yang kami tumpangi di depan sebuah kontrakan.

"Iya. Ayo, kira turun."

Aku mengangguk, tapi mata trus melihat pada bangunan panjang berlantai dua tersebut.

Mas Rendra membuka pintu mobil, lalu mengulurkan tangan agar aku turun dari mobil.

Seraya menggendong Ayu, aku keluar dari mobil dan berjalan beriringan bersama Mas Rendra, dan berhenti di depan salah satu pintu kamar yang berada di lantai satu.

"Ini kamar kontrakan kamu?" tanyaku lagi.

"Iya. Jangan kaget melihat isinya, ya?"

"Kenapa memangnya?" Aku kembali bertanya seraya menyipitkan mata.

"Tidak apa-apa, kamu lihat saja nanti."

Mas Rendra mengambil kunci dari saku celananya, kemudian daun pintu berwarna cokelat itu terbuka setelah Mas Rendra mendorongnya pelan.

Mataku yang tadi menyipit, kini terbuka lebar ketika melihat isi dari kontrakan tersebut.

Tidak ada kasur busa di sini, yang ada hanya karpet tipis bermotif bunga-bunga. Satu bantal, satu se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status