공유

Tidak ada toleransi

작가: JheNhy
last update 최신 업데이트: 2021-08-26 10:04:58

Misteri handuk basah di atas kasur

Bab 8

Setelah selesai makan malam, Aryo dan Via bersantai di ruang keluarga tengah menikmati sinetron di televisi dan sangat kebetulan sinetron yang mereka tonton tentang perselingkuhan.

Via sibuk dengan cemilan yang ia belikan tadi siang, Aryo hanya bisa mengernyitkan dahinya melihat Via yang kini benar-benar rakus.

Aryo merasa tenggorokan sedikit kering, ia juga tak enak hati kalau harus menyuruh Via mengambilkan air untuknya. 

"Mas mau kemana?" tanya Via saat melihat Aryo hendak beranjak

"Aku haus, mau ke dapur ambilin minum. Kamu mau minum juga?"

"Iya, tapi aku maunya susu, Mas." ucap Via dengan manjanya

"Mau rasa apa?" tanya Aryo tanpa protes

"Coklat," jawab Via sembari tersenyum, Aryo pun mengangguk dan berjalan ke dapur

"Enak juga pura-pura hamil, apa saja yang kita mau diturutin." gumam Via tertawa kecil

Beberapa menit kemudian Aryo pun datang membawa segelas susu. Via menerimanya dengan senang hati, Namun seketika ia mengerutkan keningnya

"Mas, kan aku minta rasa coklat. Ini kok rasa mocca." 

"Eh, salah ya. Soalnya tadi aku buatin tanpa baca dulu, maaf ya." 

"Oh, iya nggak apa-apa." jawab Via kembali meminumnya

Via sengaja minum susu ibu hamil agar Aryo tidak curiga, Ia meminumnya tanpa khawatir karena sebelumnya ia juga tanya-tanya dulu dan searching di g****e, dan ternyata susu ibu hamil itu boleh dikonsumsi oleh orang yang tidak hamil.

Menikmati sinetron dengan segelas susu dan beberapa cemilan, membuat Via terasa nyaman.

"Mas, seandainya nih ya. Kamu yang ketahuan selingkuh seperti itu, kira-kira apa yang aku lakukan?" tanya Via yang masih mengunyah cemilan dimulutnya

Mendengar pertanyaan dari istrinya tenggorokan Aryo terasa tercekat. Namun, ia berusaha untuk tetap terlihat tenang.

 Via sengaja memberi pertanyaan yang menjebak untuk Aryo. Karena ingin mengetes suaminya, walaupun Aryo sudah berusaha untuk menyembunyikan ketegangannya, namun Via masih bisa melihatnya. Sangat jelas jakun suaminya naik-turun menelan ludahnya dengan kasar.

"Ya, aku tidak mungkin seperti itu."

"Kan aku bilang cuma seandainya, bukan malah menuduh kamu yang selingkuh. Maksudku seandainya mas Aryo terbukti bermain api dibelakangku, apa yang akan aku lakukan?" Via mengulang pertanyaannya

"Misalnya aku seperti itu ...," Aryo tampak berpikir sejenak "ya kamu pasti memaafkan aku."

'Wow, percaya diri sekali kamu, Mas.' gumam Via dalam hatinya

"Atas alasan apa, kamu bisa yakin banget kalau aku akan memaafkanmu?" 

"Ada dua alasan, yang pertama aku sangat mengenali siapa kamu yang sangat mudah memaafkan, kedua aku juga tahu kalau kamu sangat mencintaiku."

Via merubah posisinya menghadap ke arah Aryo, "Kalau kamu berpikir seperti itu, maka kamu salah mas. Karena tidak ada wanita yang rela dikhianati, sepolos-polosnya wanita itu atau semudah apapun ia memaafkan, tapi kalau pasangannya sudah mendua. Maka akhirnya akan sama. Tidak ada toleransi untuk perselingkuhan!" 

Aryo yang dari tadi menatap Via, kini mengalihkan pandangan pokus ke televisi. 

"Sudah, tidak usah dibahas lagi. Aku juga tidak mungkin seperti itu," ucap Aryo tanpa menoleh.

"Aku tidak menuduhmu mas, kok kamu seperti itu?" tanya Via lagi, namun tak dijawab oleh Aryo

Suasana hening sejenak, semuanya kembali pokus pada sinetron yang mereka tonton, namun beberapa detik kemudian Via kembali bicara, "Aku percaya kamu setia,Mas." ujarnya sambil menyandarkan kepalanya di bahu Aryo

"Tapi, seandainya lagi. Mas Aryo ketahuan selingkuh. Maka, bukan tidak mungkin aku akan menjadi orang jahat dan akan kubunuh kamu dan wanita itu." Via membulatkan matanya lalu tertawa keras.

'Aku tidak membunuh yang sebenarnya mas, tapi akan ku buat kalian mati langkah dan menderita.' batin Via dalam tawanya. Entah mengapa tawa Via terdengar mengerikan ditelinga Aryo

"Apa sih Via, kamu sedari tadi ngalantur deh."

"Aku becanda mas, lagian kok kamu jadi tegang begitu sih, aku percaya kamu tidak akan selingkuh kan?"

"Iya sayang," ucap Aryo pelan. Kemudian mengusap kasar wajahnya.

'Kamu sangat pandai menutupi kebohongan mas,'

Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara mereka, keduanya kembali pokus menonton hingga sinetron itu berakhir.

Via beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menuju kamarnya, sementara Aryo masih melanjutkan menonton film lainnya.

Dikamar Via meraih ponselnya di atas nakas, ia membuka W******p milik Aryo yang ternyata sudah sangat banyak pesan singkat dari Salsha tapi Aryo abaikan.

"Pasti habis ini kamu akan dilabrak habis oleh wanita pujaanmu itu, Mas."

Saat masih asyik berbalas chat dengan Intan yang mengabarkan kalau rencananya berjalan dengan lancar, Via mendengar langkah kaki Aryo yang hendak menuju kamar, dengan cepat ia pun mematikan dan meletakkannya kembali ke atas nakas lalu ia bersembunyi di balik selimutnya. 

Aryo yang melihat Via sudah tertidur ikut membaringkan tubuhnya di samping Via, lalu melingkarkan tangannya di perut Via. 

Sebenarnya Via tidak nyaman dengan posisinya seperti itu, tapi ia sudah sangat mengenal siapa suaminya itu, ia takut kalau Aryo tahu dia belum tidur pastinya laki-laki itu akan berbuat macam-macam dengannya.

Terimakasih kepada pembaca yang masih ngikutin cerita ini.

 

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Memulai kehidupan baru

    Enam bulan kemudianHari ini Via kembali ke Indonesia. Setelah enam bulan berada di negara asing untuk bersembunyi dari Aryo sekaligus menenangkan hatinya yang telah tergores luka.Disana Via bisa melupakan semuanya, melepaskan bebannya yang sangat berat. Via tahu selama ini Aryo mencarinya dengan segala usaha, akan tetapi tetap saja tidak bisa menemukan keberadaannya. Perna dalam persidangan Aryo meminta agar kiasa hukum menghadirkan Via disana, namun Via tetap saja menolak. Tidak membutuhkan waktu lama proses perceraian berjalan dengan lancar walaupun tanpa kehadiran Via, karena Via mengandalkan pengacara yang sangat handal dan sudah biasa menangani kasus seperti itu. Alasan Via kembali ke Jakarta karena ia tidak mungkin meninggalkan kota kelahirannya selamanya, selain itu di Jakarta juga ia mempunyai usaha sendiri yang dikelola oleh Intan sedang berkembang pesat, Kedai kopi dan sekarang sudah ada toko kue juga.Seandainya nanti ia bertemu kembali dengan Aryo, ia tidak akan menghi

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Sebuah penyesalan

    Kepergian Via sangat membuat Aryo terpuruk."Aku harus bangkit dari keterpurukan ini, aku harus menemukan Via ku, wanita yang berhasil membuatku jatuh cinta yang keduakalinya, Arrrgghh!" Frustasi Aryo.Ia menyadari yang terjadi padanya sekarang atas kesalahannya. Via telah merancang semuanya karena ia telah menoreh luka yang amat dalam dihati istrinya. ia berpikir setelah beberapa hari ini ia telah menebus kesalahannya dengan menemani dan mendampingi istrinya dengan sabar mencoba untuk menuruti semua kemauannya. Tapi sekarang Via meninggalkan tanpa merasa bersalah, Via tega membuatnya seperti orang gila.Pikiran Aryo sangat kacau, memikirkan kemana Via pergi meninggalkannya, "Aku harus bangkit untuk menemukan Via, aku tidak boleh berdiam diri dan menangisi yang telah semua yang telah terjadi ini. akan ku bawa ia pulang bersamaku dan tidak akan dilepaskan lagi!" gumam Aryo menyeka air matanya, se

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Kejutan yang tak diharapkan

    Seminggu ini Via benar-benar menjadi istri yang patuh kepada suaminya, ia selalu memenuhi semua kebutuhan Aryo.Tak lupa juga ia selalu mengingatkan Aryo untuk makan siang saat Aryo sedang dikantor.Hari-hari mereka lewati penuh dengan tawa dan canda riya. Sekarang Aryo baru mereka kebahagiaan yang sesungguhnya.Siang ini Aryo baru saja selesai meeting, seperti biasa ia mendapatkan pesan dari istrinya.[Mas malam ini mau aku masakin apa?] Aryo membaca pesannya dengan tersenyum lalu segera membalas pesannya memberi tahu apa yang ia inginkan. Ia juga tak menyangka sekarang istri sangat jago masak. Apapun masakan istrinya semua terasa begitu nikmat di lidahnya sehingga ia menjadi jarang makan diluar karena ia selalu merindukan masakan istrinya.Ingin rasanya Aryo cepat-cepat pulang untuk bertemu istrinya, namun apaladaya pekerjaannya masih menumpuk.

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Tidak ada kesempatan kedua

    Pukul setengah tujuh malam Via sudah terlihat rapi dan cantik untuk menyambut suaminya pulang, karena sejak tadi pagi Aryo pergi sama Andre hingga sudah jam segini belum juga pulang.Via juga sudah sangat banyak memasak, ia masak rujak ikan, sayur, dan rendang. Tak lupa juga ia bikin jus alpukat. Semua yang telah ia hidangkan di atas meja makan adalah makanan kesukaan Aryo.Sambil menunggu ia pun bermain ponselnya, melihat Intan sedang online, ia pun segera mengirimkan pesan kepada Intan memberitahu kalau rencana berjalan dengan mulus semulus jalan tol.[Selamat ya! Semuanya berjalan seperti yang kau inginkan. Terus gimana kedepannya tentang perasaanmu?] Balas Intan[Maksudnya gimana Tan?][Ya perasaanmu terhadap suamimu][Bohong kalau aku bilang tidak ada cinta lagi untuk mas Aryo, Tan. Tapi kebencian dan kekecewaan lebih meno

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Good bye Salsha

    Keesokan harinya saat Via mebuka mata, ia merasa agak sesak karena sebuah tangan melingkar di perutnya. Dengan perlahan ia pun memindahkannya."Sejak kapan laki-laki ini pulang?" Pikir Via.Saat ia hendak turun dari ranjang, ia merasa ada yang mengganjal di pijakannya. Seketika ia menunjukkan kepalanya untuk melihat benda yang ada di bawah telapak kakinya dan ternyata itu adalah ponsel milik Aryo tergeletak begitu saja dilantai.'Ponsel mas Aryo kok disini? Wah, pasti sudah terjadi perang dingin ini.' batin Via sambil meraih ponsel itu lalu meletakkannya di atas nakas.Selesai mandi Via melihat Aryo masih terlelap, ia pun mencoba untuk membangunkannya "Mas, bangun." Via menggoyangkan tubuh suaminya."Emangnya nggak ke kantor hari ini?" tanyanya saat melihat Aryo membuka matanya."Enggak Yank,

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Terbongkar

    Saat Via tengah bersantai di rumah, ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk ke WhatsAppnya. Ia pun segera hentikan aktivitasnya yang sibuk dengan cemilan.[Via, gue udah menemukan semua bukti-bukti tentang Salsha dan aku juga sudah melakukan tugas sesuai rencana kita. Jadi kamu tinggal tunggu kabar selanjutnya.] Via tersenyum miring membaca pesan yang dikirimkan oleh Evan.[Oke Van. Makasih ya! Sekarang kamu ada dimana?] Balas Via.[Di kedai, lagi bersama Intan.] jawab Evan dengan cepat.[Eh, kalian jangan pacaran mulu ya, entar pelangan pada kabur!][Via kali ini gue Intan, kenapa lo? IRI BILANG BOS] balas Intan penuh dengan emoticon ngakak.[Huuu dasa*, Tapi ingat! Nggak ada bos yang iri sama anak buah] balas Via tak kalah seru.[Dahlah malas debat! Mungkin lagi Pe-eM-e

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status