Share

Bumil mager

Pagi ini Via sengaja hanya masak nasi goreng untuk Aryo dan kini telah siap di atas meja makannya tinggal menunggu suaminya keluar kamar.

Tak lama kemudian Aryo pun keluar kamar sambil mengancing lengan bajunya, ia pun terlihat sudah sangat rapi. Karena hari ini ia kemabali masuk kerja. Via secara diam-diam menatap suaminya.

 

'Tampan sekali, tapi sayangnya hatimu tak seindah parasmu, Mas'

 

"Selamat pagi, Mas," sapa Via.

 

"Pagi sayang!" Ucap Aryo yang segera duduk

 

"Mas, maaf ya hanya nasi goreng. Soalnya aku merasa sangat malas bergerak," ucap Via saat mereka sedang sarapan

 

"Nggak apa-apa kok, nasi gorengnya juga enak 

."

 

Via tersenyum mendengar, "Mas, sepertinya kita butuh pembantu untuk membantuku mengerjakan pekerjaan rumah."

 

"Oh, iya nanti akan aku carikan ya." jawab Aryo tanpa protes karena ia merasa Via benar, mereka memang butuh pembantu apalagi saat ini Via sedang hamil.

 

Usai makan Via mengantarkan suaminya kedepannya, "Hati-hati ya mas, jangan lupa makan siangnya." 

Aryo menghadap ke arah istrinya seketika satu ciuman mendarat di keningnya.

 

"Kamu dirumah juga hati-hati ya, jangan terlalu capek," ucap Aryo sembari mengusap pipi kanan istrinya, Via hanya mengangguk melihat tingkah suaminya karena sejak Aryo berselingkuh ia sangat mengabaikan Via, tapi sekarang ia kembali seperti Aryo yang dulu.

 

"Aku jangan gampang tertipu, mungkin saja mas Aryo sedang merencanakan sesuatu untukku." Via bicara sendiri saat mobil Aryo sudah tidak kelihatan.

 

Via kembali masuk ke dalam rumahnya, dengan cepat ia mengirimkan pesan singkat kepada Intan untuk mengajaknya jalan-jalan. 

 

@Intan

[Sebelumnya aku minta maaf Via, soalnya hari ini aku udah janji nama temanku untuk menemaninya mencari pekerjaan. Besok ya] 

 

@Via

[Oh, iya nggak apa-apa. Tapi, ngomong-ngomong temanmu butuh pekerjaan apa? Dan temanmu cewek apa cowok?]

. Secara kan gue lagi hamil.] Balas Via lagi diakhiri dengan emoji ngakak

 

@Intan

[Hamil gadungan haha, bdw dia pasti mau soalnya Nuri lagi sangat membutuhkan pekerjaan. Nanti aku langsung antar kerumahmu ya.]

 

@Via 

[Oke! Ditunggu.] Balas Via lalu tersenyum.

 

*

Aryo yang baru saja tiba di kantornya, dengan santai ia berjalan menuju ruangan, dengan perlahan Aryo membuka pintunya dan seketika ia terkejut melihat Salsha yang duduk santai di kursinya.

 

"Sal—sha," ucap Aryo gugup.

 

"Masih ingat kamu mas, aku pikir kamu sudah lupa sama aku," jawab Salsha berjalan ke arah Aryo yang masih berdiri mematung

 

"Aku bisa jelasin, Sha." Aryo hendak memegang tangannya namun segera ditepis oleh Salsha.

 

"Jelasin apa? Kamu sekarang sudah berubah mas, kamu nggak punya waktu untukku lagi."

 

Aryo menghela napas, "Ya udah maumu apa sekarang? Aku mau jelasin kamu nggak mau dengar."

 

"Aku mau kamu ceraikan istrimu dan nikahin aku sekarang."

 

Aryo membulatkan matanya mendengar apa yang dikatakan oleh Salsha.

 

"Kenapa? Kamu nggak mau nikahin aku? Jadi habis manis sempah dibuang nih?"

 

"B—bukan begitu Sha, tapi ...."

 

"Tapi apa?"

 

"Via sekarang hamil, Sha. Tapi aku mohon dengarin penjelasan aku dulu."

 

"Apa! Hamil?" Salsha menjatuhkan bobotnya di atas sofa dengan air matanya yang mulai menetes

 

"Iya Sha, makanya kamu harus dengar penjelasan aku dulu."

 

Tanpa menghiraukan Salsha yang masih diam, Aryo langsung menjelaskan apa yang terjadi kenapa Via bisa sampai hamil. Aryo meminta maaf dan berusaha membujuk Salsha, karena ia tahu bagaimana kecewanya Salsha.

Awalnya Salsha marah-marah, vas bunga yang ada di meja Aryo pun pecah Salsha banting. 

 

Seketika Salsha menyeka air matanya, karena menemukan ide yang cemerlang.

 

"Aku maafkan kamu mas, tapi ada syaratnya."

 

"Apa?" tanya Aryo 

 

 "Aku mau tinggal bersama kamu, aku capek diabaikan terus."

 

"Tidak mungkin, Sha. Bagaimana dengan Via?"

 

"Jadi kamu lebih memikirkan perasaan wanita itu daripada aku?" 

 

"Bukan begitu, Sha—" ucapan Aryo terpotong karena ketukan pintu dari luar. Setelah diizinkan masuk oleh Aryo ternyata sekertaris.

 

"Maaf pak, ada apa ya bapak meminta saya kesini?" ucap sekertaris Aryo

 

"Oh, tolong hubungi yayasan asisten rumah tangga, agar mengirimkan satu orang untuk bekerja dirumah saya." pintah Aryo pada sekertarisnya

 

'Pembantu?' batin Salsha sambil berpikir sejenak

 

"Baik pak! Saya permisi dulu." ucap sekertaris itu lalu berjalan keluar

 

"Tunggu!" cegat Salsha ketika sekertaris itu berjalan beberapa langkah

 

"Batalkan saja," kata Salsha membuat sekertaris itu mengerutkan keningnya dan menoleh ke arah Aryo.

 

"Salsha, apa maksudmu?" tanya Aryo yang juga tidak mengerti

 

"Batalkan saja saja mas, nanti aku jelasin." jawab Salsha tersenyum

 

"Ya sudah, tidak jadi." ucap Aryo kepada sekretarisnya yang hanya bisa mengangguk tak mengerti.

 

"Itu cara satu-satunya mas," ujar Salsha sembari tersenyum

 

"Sha, aku masih tidak mengerti maksudmu." Aryo menggaruk kepalanya yang tidak gatal

 

"Aku akan berperan sebagai pembantu dirumahmu, Mas." 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status