Share

Bumil mager

Author: JheNhy
last update Last Updated: 2021-09-29 22:41:32

Pagi ini Via sengaja hanya masak nasi goreng untuk Aryo dan kini telah siap di atas meja makannya tinggal menunggu suaminya keluar kamar.

Tak lama kemudian Aryo pun keluar kamar sambil mengancing lengan bajunya, ia pun terlihat sudah sangat rapi. Karena hari ini ia kemabali masuk kerja. Via secara diam-diam menatap suaminya.

 

'Tampan sekali, tapi sayangnya hatimu tak seindah parasmu, Mas'

 

"Selamat pagi, Mas," sapa Via.

 

"Pagi sayang!" Ucap Aryo yang segera duduk

 

"Mas, maaf ya hanya nasi goreng. Soalnya aku merasa sangat malas bergerak," ucap Via saat mereka sedang sarapan

 

"Nggak apa-apa kok, nasi gorengnya juga enak 

."

 

Via tersenyum mendengar, "Mas, sepertinya kita butuh pembantu untuk membantuku mengerjakan pekerjaan rumah."

 

"Oh, iya nanti akan aku carikan ya." jawab Aryo tanpa protes karena ia merasa Via benar, mereka memang butuh pembantu apalagi saat ini Via sedang hamil.

 

Usai makan Via mengantarkan suaminya kedepannya, "Hati-hati ya mas, jangan lupa makan siangnya." 

Aryo menghadap ke arah istrinya seketika satu ciuman mendarat di keningnya.

 

"Kamu dirumah juga hati-hati ya, jangan terlalu capek," ucap Aryo sembari mengusap pipi kanan istrinya, Via hanya mengangguk melihat tingkah suaminya karena sejak Aryo berselingkuh ia sangat mengabaikan Via, tapi sekarang ia kembali seperti Aryo yang dulu.

 

"Aku jangan gampang tertipu, mungkin saja mas Aryo sedang merencanakan sesuatu untukku." Via bicara sendiri saat mobil Aryo sudah tidak kelihatan.

 

Via kembali masuk ke dalam rumahnya, dengan cepat ia mengirimkan pesan singkat kepada Intan untuk mengajaknya jalan-jalan. 

 

@Intan

[Sebelumnya aku minta maaf Via, soalnya hari ini aku udah janji nama temanku untuk menemaninya mencari pekerjaan. Besok ya] 

 

@Via

[Oh, iya nggak apa-apa. Tapi, ngomong-ngomong temanmu butuh pekerjaan apa? Dan temanmu cewek apa cowok?]

. Secara kan gue lagi hamil.] Balas Via lagi diakhiri dengan emoji ngakak

 

@Intan

[Hamil gadungan haha, bdw dia pasti mau soalnya Nuri lagi sangat membutuhkan pekerjaan. Nanti aku langsung antar kerumahmu ya.]

 

@Via 

[Oke! Ditunggu.] Balas Via lalu tersenyum.

 

*

Aryo yang baru saja tiba di kantornya, dengan santai ia berjalan menuju ruangan, dengan perlahan Aryo membuka pintunya dan seketika ia terkejut melihat Salsha yang duduk santai di kursinya.

 

"Sal—sha," ucap Aryo gugup.

 

"Masih ingat kamu mas, aku pikir kamu sudah lupa sama aku," jawab Salsha berjalan ke arah Aryo yang masih berdiri mematung

 

"Aku bisa jelasin, Sha." Aryo hendak memegang tangannya namun segera ditepis oleh Salsha.

 

"Jelasin apa? Kamu sekarang sudah berubah mas, kamu nggak punya waktu untukku lagi."

 

Aryo menghela napas, "Ya udah maumu apa sekarang? Aku mau jelasin kamu nggak mau dengar."

 

"Aku mau kamu ceraikan istrimu dan nikahin aku sekarang."

 

Aryo membulatkan matanya mendengar apa yang dikatakan oleh Salsha.

 

"Kenapa? Kamu nggak mau nikahin aku? Jadi habis manis sempah dibuang nih?"

 

"B—bukan begitu Sha, tapi ...."

 

"Tapi apa?"

 

"Via sekarang hamil, Sha. Tapi aku mohon dengarin penjelasan aku dulu."

 

"Apa! Hamil?" Salsha menjatuhkan bobotnya di atas sofa dengan air matanya yang mulai menetes

 

"Iya Sha, makanya kamu harus dengar penjelasan aku dulu."

 

Tanpa menghiraukan Salsha yang masih diam, Aryo langsung menjelaskan apa yang terjadi kenapa Via bisa sampai hamil. Aryo meminta maaf dan berusaha membujuk Salsha, karena ia tahu bagaimana kecewanya Salsha.

Awalnya Salsha marah-marah, vas bunga yang ada di meja Aryo pun pecah Salsha banting. 

 

Seketika Salsha menyeka air matanya, karena menemukan ide yang cemerlang.

 

"Aku maafkan kamu mas, tapi ada syaratnya."

 

"Apa?" tanya Aryo 

 

 "Aku mau tinggal bersama kamu, aku capek diabaikan terus."

 

"Tidak mungkin, Sha. Bagaimana dengan Via?"

 

"Jadi kamu lebih memikirkan perasaan wanita itu daripada aku?" 

 

"Bukan begitu, Sha—" ucapan Aryo terpotong karena ketukan pintu dari luar. Setelah diizinkan masuk oleh Aryo ternyata sekertaris.

 

"Maaf pak, ada apa ya bapak meminta saya kesini?" ucap sekertaris Aryo

 

"Oh, tolong hubungi yayasan asisten rumah tangga, agar mengirimkan satu orang untuk bekerja dirumah saya." pintah Aryo pada sekertarisnya

 

'Pembantu?' batin Salsha sambil berpikir sejenak

 

"Baik pak! Saya permisi dulu." ucap sekertaris itu lalu berjalan keluar

 

"Tunggu!" cegat Salsha ketika sekertaris itu berjalan beberapa langkah

 

"Batalkan saja," kata Salsha membuat sekertaris itu mengerutkan keningnya dan menoleh ke arah Aryo.

 

"Salsha, apa maksudmu?" tanya Aryo yang juga tidak mengerti

 

"Batalkan saja saja mas, nanti aku jelasin." jawab Salsha tersenyum

 

"Ya sudah, tidak jadi." ucap Aryo kepada sekretarisnya yang hanya bisa mengangguk tak mengerti.

 

"Itu cara satu-satunya mas," ujar Salsha sembari tersenyum

 

"Sha, aku masih tidak mengerti maksudmu." Aryo menggaruk kepalanya yang tidak gatal

 

"Aku akan berperan sebagai pembantu dirumahmu, Mas." 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
di BANTAI langsung
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
dasarnya KEGATELAN coba aja muncul di daerah kekuasaan Via habis lo
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Memulai kehidupan baru

    Enam bulan kemudianHari ini Via kembali ke Indonesia. Setelah enam bulan berada di negara asing untuk bersembunyi dari Aryo sekaligus menenangkan hatinya yang telah tergores luka.Disana Via bisa melupakan semuanya, melepaskan bebannya yang sangat berat. Via tahu selama ini Aryo mencarinya dengan segala usaha, akan tetapi tetap saja tidak bisa menemukan keberadaannya. Perna dalam persidangan Aryo meminta agar kiasa hukum menghadirkan Via disana, namun Via tetap saja menolak. Tidak membutuhkan waktu lama proses perceraian berjalan dengan lancar walaupun tanpa kehadiran Via, karena Via mengandalkan pengacara yang sangat handal dan sudah biasa menangani kasus seperti itu. Alasan Via kembali ke Jakarta karena ia tidak mungkin meninggalkan kota kelahirannya selamanya, selain itu di Jakarta juga ia mempunyai usaha sendiri yang dikelola oleh Intan sedang berkembang pesat, Kedai kopi dan sekarang sudah ada toko kue juga.Seandainya nanti ia bertemu kembali dengan Aryo, ia tidak akan menghi

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Sebuah penyesalan

    Kepergian Via sangat membuat Aryo terpuruk."Aku harus bangkit dari keterpurukan ini, aku harus menemukan Via ku, wanita yang berhasil membuatku jatuh cinta yang keduakalinya, Arrrgghh!" Frustasi Aryo.Ia menyadari yang terjadi padanya sekarang atas kesalahannya. Via telah merancang semuanya karena ia telah menoreh luka yang amat dalam dihati istrinya. ia berpikir setelah beberapa hari ini ia telah menebus kesalahannya dengan menemani dan mendampingi istrinya dengan sabar mencoba untuk menuruti semua kemauannya. Tapi sekarang Via meninggalkan tanpa merasa bersalah, Via tega membuatnya seperti orang gila.Pikiran Aryo sangat kacau, memikirkan kemana Via pergi meninggalkannya, "Aku harus bangkit untuk menemukan Via, aku tidak boleh berdiam diri dan menangisi yang telah semua yang telah terjadi ini. akan ku bawa ia pulang bersamaku dan tidak akan dilepaskan lagi!" gumam Aryo menyeka air matanya, se

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Kejutan yang tak diharapkan

    Seminggu ini Via benar-benar menjadi istri yang patuh kepada suaminya, ia selalu memenuhi semua kebutuhan Aryo.Tak lupa juga ia selalu mengingatkan Aryo untuk makan siang saat Aryo sedang dikantor.Hari-hari mereka lewati penuh dengan tawa dan canda riya. Sekarang Aryo baru mereka kebahagiaan yang sesungguhnya.Siang ini Aryo baru saja selesai meeting, seperti biasa ia mendapatkan pesan dari istrinya.[Mas malam ini mau aku masakin apa?] Aryo membaca pesannya dengan tersenyum lalu segera membalas pesannya memberi tahu apa yang ia inginkan. Ia juga tak menyangka sekarang istri sangat jago masak. Apapun masakan istrinya semua terasa begitu nikmat di lidahnya sehingga ia menjadi jarang makan diluar karena ia selalu merindukan masakan istrinya.Ingin rasanya Aryo cepat-cepat pulang untuk bertemu istrinya, namun apaladaya pekerjaannya masih menumpuk.

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Tidak ada kesempatan kedua

    Pukul setengah tujuh malam Via sudah terlihat rapi dan cantik untuk menyambut suaminya pulang, karena sejak tadi pagi Aryo pergi sama Andre hingga sudah jam segini belum juga pulang.Via juga sudah sangat banyak memasak, ia masak rujak ikan, sayur, dan rendang. Tak lupa juga ia bikin jus alpukat. Semua yang telah ia hidangkan di atas meja makan adalah makanan kesukaan Aryo.Sambil menunggu ia pun bermain ponselnya, melihat Intan sedang online, ia pun segera mengirimkan pesan kepada Intan memberitahu kalau rencana berjalan dengan mulus semulus jalan tol.[Selamat ya! Semuanya berjalan seperti yang kau inginkan. Terus gimana kedepannya tentang perasaanmu?] Balas Intan[Maksudnya gimana Tan?][Ya perasaanmu terhadap suamimu][Bohong kalau aku bilang tidak ada cinta lagi untuk mas Aryo, Tan. Tapi kebencian dan kekecewaan lebih meno

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Good bye Salsha

    Keesokan harinya saat Via mebuka mata, ia merasa agak sesak karena sebuah tangan melingkar di perutnya. Dengan perlahan ia pun memindahkannya."Sejak kapan laki-laki ini pulang?" Pikir Via.Saat ia hendak turun dari ranjang, ia merasa ada yang mengganjal di pijakannya. Seketika ia menunjukkan kepalanya untuk melihat benda yang ada di bawah telapak kakinya dan ternyata itu adalah ponsel milik Aryo tergeletak begitu saja dilantai.'Ponsel mas Aryo kok disini? Wah, pasti sudah terjadi perang dingin ini.' batin Via sambil meraih ponsel itu lalu meletakkannya di atas nakas.Selesai mandi Via melihat Aryo masih terlelap, ia pun mencoba untuk membangunkannya "Mas, bangun." Via menggoyangkan tubuh suaminya."Emangnya nggak ke kantor hari ini?" tanyanya saat melihat Aryo membuka matanya."Enggak Yank,

  • Misteri handuk basah di atas kasur   Terbongkar

    Saat Via tengah bersantai di rumah, ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk ke WhatsAppnya. Ia pun segera hentikan aktivitasnya yang sibuk dengan cemilan.[Via, gue udah menemukan semua bukti-bukti tentang Salsha dan aku juga sudah melakukan tugas sesuai rencana kita. Jadi kamu tinggal tunggu kabar selanjutnya.] Via tersenyum miring membaca pesan yang dikirimkan oleh Evan.[Oke Van. Makasih ya! Sekarang kamu ada dimana?] Balas Via.[Di kedai, lagi bersama Intan.] jawab Evan dengan cepat.[Eh, kalian jangan pacaran mulu ya, entar pelangan pada kabur!][Via kali ini gue Intan, kenapa lo? IRI BILANG BOS] balas Intan penuh dengan emoticon ngakak.[Huuu dasa*, Tapi ingat! Nggak ada bos yang iri sama anak buah] balas Via tak kalah seru.[Dahlah malas debat! Mungkin lagi Pe-eM-e

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status