Share

BAB 49 : SHIMATTA, MADA IKITAI!

Mobil teslaku melaju semakin cepat, suara tembakan, musik L’Arc en Ciel, serta deru motor bertalu-talu mengejar kami membuat dadaku berdebar. Aku masih dapat mendengar mulut Doni yang berkomat-kamit merapalkan doa-doa. Berada di ambang kematian membuat keringatku terus bercucuran, pori-pori kulitku mati rasa, padahal pendingin mobil berada di posisi maksimal.

Satu tembakan terdengar menghantam bagian belakang mobil.

“Mooonyoooooooong! Ditembak monyong! Mati aku!” Aku dan Doni menjerit secara bersamaan, tapi tentu saja hanya aku yang mengumpat. Sedangkan Doni langsung meringkuk di balik jok kursi. Kutarik napas dalam-dalam sambil menggigit lidah, berusaha mengendalikan latahku sekeras mungkin. Hingga cairan hangat sedikit mengalir dan menimbulkan efek rasa tembaga di mulutku.

Aku tahu itu adalah darahku. Lidahku terluka. Sambil memejamkan mata dan menghitung mundur, aku berusaha menenangkan diri, meskipun pandanganku selalu teralihkan oleh setir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status