Share

Bab 126. Rumah Di Ujung Jalan

"Ertie, kamu di mana? Josie di mana?" Aku berbisik lirih sambil kembali mengedarkan pandanganku ke segala arah.

"Selamat sore, Pak. Silakan buku menunya," kata salah seorang pelayan wanita dengan ramah. Dia masih muda. Kukira usianya tidak terlampau jauh dengan Josie, Dia tersenyum sambil tangannya menyodorkan buku menu padaku.

"Terima kasih," jawabku.

Tidak ada niatan makan apapun. Tapi tidak mungkin aku tidak pesan apa-apa. Minuman khas resto itu yang akhirnya jadi pilihanku. Resto lumayan ramai. Apalagi tidak lama waktu makan malam tiba. Pengunjung mulai berdatangan. Tetapi, tidak terlihat sama sekali Ertie di sana.

Minumanku datang. Aku biarkan saja di atas meja di depanku, tidak ingin aku menyentuhnya. Hatiku makin tak tenang. Mengapa tidak terlihat Ertie? Aku terpaksa membuka ponsel dan berniat menghubunginya. Aku ingin memastikan saja jika dia memang masih bekerja di restoran ini. Tahun lalu dia menikah dengan keponakan Bu Ferinda. Apakah setelah itu dia resign?

"Harun!" Ad
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status