Share

Bukankah Dia?

“Pak Damar? Kok gak masuk?” Seorang satpam menegur lelaki yang hanya berdiri di luar gedung.

“Oh, tidak apa-apa, Pak.” Damar dengan cepat menggeleng. “Saya sedang izin dan cuma kebetulan lewat, jadi ....”

Lelaki itu terlihat ragu pada awalnya, tapi pada akhirnya menyerahkan juga bungkusan yang dia pegang sejak tadi. Sebuah tas kanvas yang terlihat seperti tempat bekal.

“Bisa tolong sampaikan ini untuk Bu Audrey?” tanya Damar terlihat agak sedih. “Tadi dia meminta tolong dicarikan makan siang, tapi hanya ini yang bisa saya dapatkan.”

“Pasti bisa kok, Pak. Tenang saja.”

Damar hanya bisa tersenyum melihat pak satpam paruh baya itu berlari masuk lagi. Satpam itu sepertinya pergi untuk meminta OB menyampaikan tas kanvas bergambar karakter kartun itu pada orang yang bersangkutan.

“Semoga dia tidak marah lagi,” gumam lelaki yang berdiri di depan gedung itu dengan raut sedih.

***

“Kau bilang ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status