Share

Amarah Yang Misterius

Entah kenapa aku ingin mengantarnya, aku ingin melihat rumahnya atau sebenarnya aku memang belum mau berpisah dengannya aku tidak mengerti, tapi yang pasti saat aku mengantar Anna yang berjalan terseok-seok diatas stilettonya, aku bersyukur aku ada untuk memegangnya.

Dia membuka pintu gerbangnya yang sudah berkarat, tidak di kunci? Bahaya sekali, bukannya di daerah sini rawan rampok?

"Baik, terima kasih atas tumpangannya." Anna berkata sambil mendorong pintu reot itu, tapi aku mendorongnya dan bermaksud ikut masuk ke dalam.

"Kenapa?" Dia bingung memandangku.

"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status