Beranda / Romansa / My Bitchy Lady / Bab 7 : Pertemuan Kedua (Bagian 1)

Share

Bab 7 : Pertemuan Kedua (Bagian 1)

Penulis: Blue Leviatan
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-27 13:03:40

Levi memberanikan diri untuk mampir ke teras rumah Tuan Baron Lee. Sudah berjam-jam dia berpikir, tapi hanya ini satu-satunya cara yang bisa dia ambil. Tempat dimana dia bisa meminjam uang agar bisa membebaskan Bunda Reyha dari tangan para preman tersebut.

“Selamat siang Pak, apakah ada yang bisa saya bantu?” tanya seorang tenaga keamanan yang bertugas menjaga pintu gerbang rumah mewah itu.

“Saya ingin bertemu dengan Tuan Baron Lee,” jawab Levi kepadanya.

“Apakah Bapak sudah pernah membuat janji sebelumnya dengan Tuan Baron Lee?”

“Mmmh tidak, tapi Tuan Baron Lee pasti mengenal saya, saya pernah bertemu dengannya satu kali di rumah sakit. Tolong panggil beliau Pak dan katakan kalau saya Levi ingin bertemu secara pribadi dengannya.”

“Maaf Pak Levi, tapi kalau Bapak belum pernah membuat janji sebelumnya, Tuan Baron Lee pasti tidak akan mau menemui Bapak. Tuan Baron sangat sibuk, jadi saya minta Bapak sebaiknya kembali saja dan membuat janji temu terlebih dahulu.”

“Tapi Pak, tolong saya benar-benar membutuhkan bantuan Tuan Baron Lee hari ini juga, saya tidak punya waktu lagi untuk bertemu dengan beliau. Tolong beri tahu Tuan Baron Lee kalau saya benar-benar membutuhkan pertolongannya sekarang juga.”

“Aduh Pak Levi maaf, tapi saya juga bekerja disini, jadi jangan persulit saya lagi. Saya tidak bisa membantu Bapak.”

Saat Levi terlihat sedang berbicara dengan penjaga pintu gerbang, ada sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam meluncur mendekat ke arah pintu gerbang kediaman Tuan Baron Lee. Mobil itu dikendarai oleh seorang pria berbadan tegap berumur 50 tahunan.

Pria itu membuka kaca pintu mobilnya dan melihat ke arah Levi.

“Pak Levi? Apakah itu benar Bapak?” tanya pria itu kepada Levi dengan suara sedikit parau.

“Pak Carlos?” balasnya terkejut. Levi mengingat pernah bertemu dengan pria tua berbadan tegap ini. Dia adalah pengawal pribadi kepercayaan Tuan Baron Lee.

“Ya saya Carlos. Kita pernah bertemu di rumah sakit waktu itu, tapi apakah ada masalah sampai Pak Levi datang sendiri ke tempat ini?”

“Ya Pak Carlos, sebenarnya saya membutuhkan bantuan dari Tuan Baron Lee, saya ingin bertemu dengan beliau, tolong Pak bantu saya pertemukan dengannya.”

“Saya mengerti, tapi mengapa mendadak seperti ini? Saya rasa Tuan Baron tidak suka bertemu dengan orang yang belum membuat janji temu lebih dulu dengannya. Apakah ini benar-benar sangat penting? Apakah harus hari ini juga?”

“Ya Pak Carlos ini sangat penting, kalau tidak terpaksa, saya tidak akan datang memohon bantuan seperti ini. Saya benar-benar membutuhkan bantuan dari beliau, tolong saya Pak.”

“Baiklah saya akan bertemu lebih dahulu dengan Tuan Baron Lee, tapi saya tidak berjanji bisa membantu, saya hanya akan mencobanya, bagaimana?”

“Ya saya mohon Pak,” pinta Levi kepadanya.

*****

Sudah beberapa menit Levi menunggu di sebuah ruang tamu yang terlihat sangat mewah. Di sekitar ruangan itu, seluruh perabotannya dilapisi dengan emas murni.

Levi melihat ada sebuah patung singa yang tergeletak begitu saja di tengah meja tamu dengan ukuran sekitar 20 x 10 cm. Tidak percaya kalau seluruh bagian patung itu terbuat dari emas murni dia mencoba untuk memegangnya

Setelah mengangkat dan menelitinya lebih seksama Levi sadar kalau seluruh bagian dari patung singa itu memang terbuat dari emas murni. Berapa kira-kira nilai jual patung emas ini pikirnya. Patung ini pasti sanggup memberi makan anak-anak yatim untuk beberapa puluh tahun pikirnya.

Melihat rumah yang serba mewah ini Levi merasa dunia yang dinikmati oleh orang-orang yang sangat kaya raya tentu sangat berbeda jauh dengan dirinya yang tidak punya banyak uang.

Kemudian Levi melirik ke atas, ke arah jam dinding di ruangan itu. Sekarang jam disana sudah menunjukan pukul 2 siang. Apakah Tuan Baron Lee mau menemuinya? Apakah dia bisa mendapatkan pinjaman uang setelah sebelumnya pernah menolak dengan keras segala kebaikan yang telah ditawarkan?

Praaanggggg

Terdengar suara sebuah piring pecah di ruangan lain yang tak jauh dari tempat dimana dia sedang berada saat ini.

“Putri Gita tolong jangan seperti ini, piring-piring ini adalah peninggalan dari nenek moyang Putri Gita, kalau Tuan Baron Lee tahu nanti Tuan pasti akan marah besar,” ucap suara seorang Ibu berusia 50 tahunan memohon kepada gadis itu untuk tidak memecahkan lagi piring-piring yang ada di rak ruang makan keluarga.

“Biar saja, pokoknya kalau Kakek melarang saya keluar dari rumah ini, saya akan pecahkan semua barang yang ada di rumah ini. Minggir!!” teriak gadis muda berperangai keras kepala itu memberontak terhadap kebijakan yang sudah diterapkan kepadanya di rumah ini.

Gita? Bukankah itu adalah nama cucu dari Tuan Baron Lee?

Levi sedikit teringat dengan nama seorang gadis muda yang pernah menabraknya dulu, tapi sampai saat ini dia tidak pernah melihat secara langsung bagaimana rupa dan watak gadis itu dari dekat.

Mendengar nama itu, Levi segera beranjak pergi dari ruang tamu pribadi Tuan Baron Lee menuju ke arah suara dimana gadis itu berada.

*****

Sekarang Levi bisa melihat dengan jelas bagaimana rupa dan watak dari Gita Indah Mutiara yang pernah menabraknya beberapa hari yang lalu dengan mobil sport putih kesayangannya.

Walau masih merasa sedikit kesal kepadanya, Levi mau tak mau harus mengakui kalau gadis ini memang terlihat sangat cantik. Tidak pernah dia melihat ada gadis yang memiliki penampilan fisik sesempurna ini dalam hidupnya.

Gita memang terkenal sangat cantik bahkan kecantikannya sudah melebihi beberapa artis papan atas yang ada di negara ini. Banyak pria muda menyukainya, bahkan pria-pria kaya dewasa ‘Om-Om’ yang merupakan teman bisnis dari Tuan Baron Lee sudah beberapa kali hendak melamarnya.

Bola matanya besar, bulu matanya lentik, rambutnya panjang sedikit bergelombang, kulitnya putih seperti salju, dan lekuk tubuhnya sintal seperti gitar spanyol.

Bagian paling menonjol dari Gita yang membuat banyak pria dewasa tergila-gila kepadanya adalah bagian pinggulnya yang bahenol dan bulatan padat berisi pada bagian dadanya yang berukuran cup D. Gita memang sangat rajin dalam urusan merawat diri, dia rutin berolah raga setiap hari di beberapa tempat kebugaran.

Tapi berbeda dengan beberapa pria dewasa pada umumnya, yang membuat Levi jatuh hati kepadanya adalah bibir manis Gita yang berwarna merah delima.

Melihat bibir Gita membuat Levi tak tahan ingin mencumbunya dengan mesra.

Hentikan lamunan ini pikirnya. Mengapa dia bisa berpikir buruk seperti itu, setan apa yang sudah membuatnya berani berlaku seperti ini. Apakah Gita menggunakan pelet hingga matanya tak bisa berhenti menelanjangi tubuhnya.

Gadis ini adalah cucu dari Tuan Baron Lee, orang yang ingin dia mintai pertolongan, bagaimana mungkin dia bisa punya niat seperti itu bahkan dengan gadis yang memiliki usia sangat jauh di bawahnya.

Selama ini Levi tidak pernah tertarik untuk menikah, tidak ada kata-kata seperti itu di dalam kamus hidupnya. Dia tidak punya banyak waktu untuk menikmati kemewahan dari sebuah pernikahan. Baginya yang terpenting adalah bisa melindungi Bunda Reyha bersama seluruh anak yatim yang sudah menjadi seperti keluarganya.

Sekarang di ruang makan keluarga, Levi melihat Gita sudah menjadi semakin tidak terkendali. Berbeda jauh dengan kecantikannya, watak gadis ini sangat buruk, dia sangat mudah marah, kasar, dan tidak ragu untuk menyakiti orang-orang yang ada di sekitarnya.

Dia sekarang terlihat melemparkan beberapa piring mewah peninggalan nenek moyangnya ke segala arah.

Prangg Prangg Pranggggg

Terdengar suara piring-piring pecah saat mengenai permukaan yang padat. Para pembantu yang berada di sekitarnya berteriak-teriak ketakutan.

Salah satu piring yang dilemparkan Gita bahkan terbang melayang ke arah salah satu pembantu yang masih berusia belia. Piring itu hendak mengenai mukanya.

“Awassss Bella,” teriak pembantu lain yang berusia lebih tua memperingatkan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My Bitchy Lady   Bab 56 : Epilog

    Beberapa bulan kemudian, pada hari minggu pagi anak-anak yatim sedang bermain dengan ceria di sekitar pelataran taman rumah. Levi terlihat sedang bercanda gurau dengan mereka semua.Tito sedang mengejar Maria yang sedang menjerit-jerit kegirangan. Bunda Reyha sedang duduk di dekat pintu masuk. Dia senang melihat anak-anak yang dia asuh terlihat bahagia.Bunda Reyha juga melihat Levi sudah semakin dewasa, sudah waktunya bagi pria itu untuk mencari pasangan hidup. Sekarang keadaan di rumah yatim sudah jauh lebih baik, dengan memanfaatkan uang kiriman dari Tuan Baron, Levi telah membelanjakan uang itu untuk membeli makanan, beberapa peralatan, juga memperbaiki rumah yatim yang sudah sangat tua.Bunda Reyha memang sudah sembuh dari sakitnya, tapi karena usianya sudah sangat tua, sekarang dia tidak boleh bekerja terlalu banyak. Bunda Reyha duduk di kursi sambil menikmati alunan musik dan angin sepoi-sepoi.

  • My Bitchy Lady   Bab 55 : Gita dan Dylan Wang

    Gadis itu menyukai Levi, pikir Dylan. Baru kali ini dia sadar kalau pria yang dicintai oleh Gita selama ini adalah pria itu.Itulah alasannya kenapa Gita selalu ingin berada di dekat pria itu, alih-alih bersama dengannya.Gita waktu itu tidak berani menyatakan perasaannya, karena saat itu Levi juga tidak pernah mengatakan kalau dia menyukai gadis ini.Tapi sekarang mereka berdua harus menikah, tidak mungkin mereka menghentikan acara ini.Dylan merasa ragu apakah dia harus meneruskan resepsi pernikahan, tapi bagaimana dengan para tamu undangan yang sudah datang, itu akan sangat buruk kalau mereka menghentikannya sekarang.*****Enam bulan telah berlalu, selama masa-masa itu Levi bekerja di kampus menyibukan dirinya dengan pekerjaan tanpa kenal lelah.Dia ingin melupakan segala hal yang terkait dengan keluarga Wang dan Lee, walau begitu tet

  • My Bitchy Lady   Bab 54 : Ketika Semuanya Harus Berakhir

    “Pak Levi, kemari.” Billy memanggil Levi untuk berkumpul bersama mereka berempat. Walau singkat tapi mereka berlima pernah menjadi satu tim menjaga Gita. Tak terasa sudah 3 bulan lamanya Levi bekerja di kediaman Tuan Baron Lee. Di waktu yang sangat singkat itu banyak hal yang sudah terjadi. Levi kembali teringat saat pertama kali dia bertemu dengan Gita adalah karena sebuah kecelakaan, setelah itu mereka kembali dipertemukan karena Levi harus mengikat perjanjian kerja dengan Tuan Baron demi melunasi hutang-hutangnya kepada para rentenir. Di kesempatan lain, Levi juga teringat dia harus berkelahi dengan beberapa preman di klub malam karena harus menyelamatkan Gita dari tangan lelaki busuk. Setelah itu kejadian demi kejadian tak terduga bersama Gita membuat dia menjadi semakin menyukai gadis itu. Kenangan malam hari di Paradise Land, adalah kenangan yang paling sulit untu

  • My Bitchy Lady   Bab 53 : Perjanjian yang Terselesaikan

    Pagi itu Gita terbangun dari tidurnya. Dia meminta Ibu Asti untuk memanggil Levi datang menghadap ke kamarnya, tapi sepertinya ada sesuatu yang tidak diketahui oleh gadis itu.Kemarin malam Levi sudah pergi meninggalkan kediaman Tuan Baron Lee, tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepadanya.Gita tiba-tiba saja merasa seperti ditinggalkan, sudah dua kali dia diperlakukan seperti ini oleh pria itu dan kali ini juga jantung Gita kembali terasa sakit.Gita tidak tahu apa yang terjadi pada perasaannya, tapi setiap kali dia mendengar kalau pria itu pergi meninggalkannya, jantungnya selalu terasa sangat sakit.Ada perasaan penolakan, perasaan ditinggalkan, perasaan diacuhkan juga perasaan ingin mengejar pria itu untuk membawanya kembali di sisinya.Gita tahu hanya tersisa beberapa minggu lagi saja sebelum dia menikah dengan Dylan, tapi apa yang terasa pada hatinya saat ini membuat dia in

  • My Bitchy Lady   Bab 52 : Persiapan Pernikahan

    Dylan datang ke Indonesia untuk mempersiapkan resepsi pernikahan yang akan mereka selenggarakan 1 bulan lagi.Dylan benar-benar sangat menyukai gadis ini. Setiap hari dia selalu membelikannya berbagai macam barang-barang mewah.Gita sering merasa tidak nyaman melihat perlakukan berlebihan yang diberikan oleh Dylan kepadanya.Akhir-akhir ini Gita jadi sering melamun, dia sering berpikir tentang perasaannya sendiri terhadap Dylan.Apakah dia benar-benar menyukai pria ini?Dylan adalah pria yang baik. Dia tampan, kaya raya, dan selalu berupaya menyenangkan hatinya.Tapi apa yang membuat dia selalu merasa gundah hingga detik ini.Bayangan Levi selalu muncul di dalam benak pikirannya.Gita tidak mengerti mengapa walau pria itu sering membuatnya kesal, tapi Gita selalu mengingat canda tawa, kata-kata, bahkan perintah pria i

  • My Bitchy Lady   Bab 51 : Pengendalian Diri

    Melihat buah dada besar yang menggantung sempurna di balik pakaian tidur seksi milik Ibu Diana membuat batang pria itu berdiri tegak tak terkendali. Batang milik Levi cukup besar untuk ukuran orang normal, jadi pada saat batang itu sedang berdiri tegak, itu sangat terlihat jelas menonjol di balik celana dalamnya. Ibu Diana tidak sengaja sudah melihat ereksi dari batang tangguh milik Levi. Sebagai seorang wanita tentu saja dia merasa malu melihat kejantanan milik pria itu sedang berdiri tegak. Levi sendiri masih belum sadar, dia masih terlalu sibuk memperhatikan keindahan dari kedua bukit kembar milik Ibu Diana. Ibu Diana yang sadar kalau pria itu sedang memperhatikan buah dadanya yang sedikit menyembul keluar segera menutup diri dengan menggunakan kedua tangannya. “Ma-maaf, sa-saya tidak bermaksud untuk melihat.” Muka Levi m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status