Share

Bab 154

   Sementara Adrian menunggu di depan ruang intensif Raven Jiang tengah menunggui Conan di pintu ruang operasi, raut wajahnya begitu gelisah, pikiran negatif pun terus menghampirinya. Raven duduk di kursi tunggu jari tangannya menyatu dengan jari yang lainnya, kepalanya menunduk ke arah bawah. Dengan sungguh-sungguh dia berdoa untuk keselamatan cucunya. Memohon pada Tuhan untuk selalu melindunginya.

Dirinya terus memanjatkan doa untuknya tanpa henti, tampak buliran air mata itu tersemat di ujung matanya yang sudah menua. Dia menghela napas panjangnya berharap agar operasinya segera selesai, namun nyatanya operasi yang seharusnya selesai dalam empat jam itu harus berlangsung lebih lama dari perkiraan.

Keputusasaan itu kembali menghampirinya, perasaan tidak berdaya itu menyelimuti hatinya. Rasanya percuma saja memiliki banyak uang jika tak bisa menyelamatkan cucunya sendiri. Raven kembali menatap lampu yang masih berwarna merah itu, ia menutup wajahnya dengan k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Susi Mariyati
semangaaaat thooor setia menunggu up nya....................................
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status