Share

Tidak Bisa Satu Meja

Pintu itu terbuka setelah terdengar ketukan sebanyak tiga kali. Asa masuk ke dalam kamar yang biasa ditempati Aya jika menginap di kediaman Elo. Asa kembali menutup pintu, dan menghampiri Aya yang berbaring dengan membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia ikut masuk ke dalam selimut yang sama, dan duduk bersandar pada headboard.

“Kamu bisa bohongin semua orang, tapi aku gak.”

Aya mengerjab-ngerjab dari balik selimut. Ia lalu membalik tubuhnya, memeluk kaki Asa, tapi masih membenamkan tubuhnya di dalam selimut. “Kapan kamu pulang?”

“Tadi pagi, tapi aku ke rumah papa sama Om Bima dulu ngantar oleh-oleh.” Asa membuka paksa selimut Aya hingga memperlihatkan kepala adiknya itu. Tangannya terulur untuk mengusap kepala Aya dengan penuh kasih sayang.

Memiliki takdir hidup yang sama, membuat Asa dan Aya memiliki bonding yang kuat. Meskipun keduanya hidup dengan penuh kasih sayang dan berlimpah materi.

Tapi, hati mere

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status