Share

Bab 03

Author: Sriintan2000
last update Last Updated: 2022-01-22 21:30:00

 

Aletta membuka pintu rumahnya, seketika matanya terbelalak melihat ibunya--Anna yang sudah ada di rumah dan saat ini sedang duduk di sebuah sofa. Aneh! Biasanya Ibunya itu baru akan pulang sekitar pukul delapan malam mengingat dia bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan.

 

“Ibu!” Aletta langsung berlari cepat menghampiri Anna dan ikut duduk di sebelahnya. Dia terkejut melihat wajah Ibunya yang memucat.

 

“Ibu, ibu kenapa? Ibu sakit, ya?” tanya Aletta cemas. Anna menatap putrinya itu sebentar, lalu menggeleng.

 

“Ibu gak papa,” jawab Anna seraya tersenyum.

 

“Bohong. Jelas-jelas muka Ibu pucat kaya gini. Udah, mending sekarang Ibu istirahat aja. Ayo aku anterin ke kamar!” Aletta meletakkan tasnya di sofa, lalu beralih menuntun Anna masuk ke kamarnya.

 

“Tapi Ibu belum masak? Kamu pasti laper, 'kan?”

 

Aletta menggeleng seraya merebahkan tubuh Ibunya di kasur. “Gak papa, Bu. Aku 'kan bisa masak sendiri. Lagipula, aku juga belum laper, kok. Ibu udah minum obat belum? Aku beli'in, ya.”

 

Anna hanya mengangguk patuh. Kepalanya masih terasa pusing dan tubuhnya terasa lemas semua.

 

“Ibu istirahat aja dulu. Aku mau beli obatnya bentar,” ujar Aletta menyelimuti Anna dengan selimut, lalu beranjak pergi keluar membeli obat.

 

***

 

Malam sudah tiba. Setelah memastikan Anna meminum obatnya dengan benar, Alettapun masuk ke kamarnya sendiri untuk istirahat dan belajar. Namun, fokusnya terpecah saat mengingat kejadian saat di sekolah. Saat Satria dengan teganya mempermalukan Manda di depan umum. Sesaat, Aletta membayangkan jika dirinya ada di posisi gadis itu. Mungkin akan lebih buruk dari yang terjadi pada Manda tadi.

 

Manda mengusap wajahnya kasar. Tangannya lalu terulur mengambil laptop Kanaya yang belum dia kembalikan. Seperti biasa, jika sudah membuka laptop, maka Aletta akan langsung men-stalk akun Satria. Karena kondisi Anna yang sedang tak sehat, Aletta tidak pergi ke kafe hari ini. Dia juga mulai harus sedikit berhemat.

 

“Kamu itu jahat, tidak punya hati, dingin, tapi kenapa aku gak bisa ngilangin perasaan ini, sih?” gumam Aletta frustasi.

 

***

 

Satria berdiri di balkon kamarnya sambil menatap langit. Kosong. Tidak ada bintang satupun di langit itu. Sama seperti perasaannya sekarang.

 

Tidak semua orang di dunia ini yang benar-benar jahat dari lahir dan tanpa sebab. Beberapa diantaranya pasti memiliki alasan tertentu. Ya, Satrialah salah satunya. Dia hanya dibesarkan dan dirawat oleh seorang Ayah. Satria tidak tahu dimana keberadaan Ibunya. Entah dia masih hidup atau sudah tiada, Satria benar-benar tidak tahu. Sang Ayah--Thakur William memang mendidik Satria cukup baik. Setiap hari, dia tidak pernah melupakan tugasnya untuk menyuruh Satria belajar dan akan diberi teguran jika memang putranya itu melewati jalur batas wajar.

 

Sebenarnya Satria sangat ingin tahu di mana Ibunya dan berkali-kali menanyakannya pada Thakur. Namun, sayang beribu sayang ayahnya itu tidak pernah mau membuka mulut secuilpun soal itu. Bukannya memberi tahu Satria, Thakur malah menyuruhnya untuk menganggap Ibunya itu telah tiada.

 

Tok! Tok!

 

“Satria, kamu udah tidur?” tegur Thakur dari luar. Satria terlonjak kaget.

 

“Belum, Pa,” jawab Satria seraya melangkah ke ambang pintu kamar dan membukakan pintu itu. Thakur tersenyum dan mengelus puncak kepala Satria sebentar.

 

“Papa cuma mau bilang kalau besok Papa akan ada pertemuan bisnis di Kanada. Kemungkinan Papa akan tinggal di sana selama seminggu. Kamu gak papa 'kan Papa tinggal?” 

 

Satrua tersenyum, lalu menggeleng. “Gak papa, Pa.”

 

Thakur tersenyum. “Yasudah. Sekarang Papa mau istirahat. Kamu juga jangan kemaleman tidurnya,” peringatnya. 

 

Satria mengangguk ringan dan kembali menutup pintu kamarnya lagi setelah Thakur pergi. Jika dilihat dari luar, kehidupan Satria memang sempurna. Tetapi, yang sebenarnya adalah Satria itu sangat kesepian. Meski Thakur mencurahkan kasih sayangnya tiada tara padanya, tetap saja figur seorang Ibu sangat dia butuhkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Destiny   Bab 49 ( Orang Asing )

    Satria membawa Aletta ke Rumah Sakit untuk mengobati kakinya. Untung saja kata Dokter, cederanya tidak terlalu parah. Saat ini, mereka berdua sedang berjalan di lorong Rumah Sakit bersiap pulang. Satria sudah menawarkan diri membantu Aletta berjalan. Dia juga sudah meminta gadis itu untuk menggunakan kursi roda saja. Namun, semuanya ditolak.***“Aww ... shh ....”Satria yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. Sepuluh tahun tak bertemu, sikap gadis itu masih saja belum berubah. Keras kepala dan mau seenaknya sendiri.

  • My Destiny   Bab 48 ( Pertemuan mantan )

    “Nisha mau sama Kak Aletta! Ma, Kak Tata mana? Kok gak dateng-dateng sih?” Nisha mengerucutkan bibirnya dengan tangan bersedekap dada. Kiran mencoba menenangkan putrinya itu, tapi tak berhasil. Saat ini, dia dan putrinya itu sedang duduk di undakan teras rumahnya sendiri. Kiran sudah membujuk Nisha untuk masuk, tetapi putrinya itu kekeh ingin di luar dan tidak akan masuk ke dalam jika Aletta belum datang. Kalau begini, jatuhnya Aletta seakan bukan guru les private-nya Nisha, tetapi lebih mirip sebagai baby sitter-nya.Tak lama kemudian Pak Guntur dan Satria kembali dari mengobrol ringannya di ruang tamu.“Terima

  • My Destiny   Bab 47 ( kembalinya Raka )

    Kanaya tak henti-hentinya berdecak kagum melihat foto seorang lelaki yang dimuat di majalah hari ini. Dia sudah mendapat penghargaan sebagai CEO termuda dan tersukses se-Asia selama tiga tahun terakhir.“Gila! Satria sukses banget sekarang.”“Lagi lihatin apa, sih?” tanya Aletta yang baru masuk ke mobil Kanaya. Mereka berdua baru saja selesai membeli berbagai bahan makanan untuk keperluan di rumah makan Anna. Sekedar menghemat ongkos, Aletta tadinya meminta bantuan Gerald untuk menemaninya berbelanja. Namun, alih-alih dia sendiri yang mengantarkan, di tengah jalan tadi, Gerald tiba-tiba ada telpon dari Rumah Sakit dan alhasil Kanayalah yang harus menggantikan dirinya mengantar Aletta.Kanaya menyodorkan majalah itu ke hadapan Aletta. Awa

  • My Destiny   Bab 46 ( Kembali dan merindukan )

    “Selamat ulang tahun ....”Aletta yang saat itu baru saja sampai di dalam rumahnya, terkejut ketika melihat Anna, Gerald, Kanaya, dan Nisha--murid les private-nya sebulan ini sama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun ketika dia baru saja membuka pintu. Aletta membekap mulutnya sendiri dengan mata berkaca-kaca. Dia terharu sekaligus tak menyangka akan mendapat kejutan seperti ini. Ditambah lagi, bersama orang-orang yang dia sayangi.Anna kemudian berjalan mendekati Aletta sambil membawa kue ulang tahun yang harus ditiu

  • My Destiny   Bab 45 ( Selamat Tinggal )

    “Aletta.”Aletta mendongak dan langsung berdecak kasar melihat Raka berdiri di depannya.“Gue tahu lo pasti udah bosen denger gue bilang kalau Satria gak pernah ngelakuin hal yang lo duga selama ini. Gue juga tahu kalau lo gak akan percaya sama gue, tapi setidaknya ... lo harus lihat video ini,” ujar Raka seraya menyodorkan handphone-nya pada Aletta. Gadis itu menyerngitkan dahinya heran.“Gue janji setelah ini gue gak akan maksa-maksa lo lagi buat percaya sama Satria. Ini yang terakhir,” sambung Raka meyakinkan Aletta.Aletta menghela nafas sebentar. Baiklah. Kali ini dia akan menuruti kemauan Raka. Gadis itu mengambil handphone Raka, lalu menyetel video yang dimaksu

  • My Destiny   Bab 44 ( Keputusan Satria )

    “Pergi, Sat! Gue bilang pergi ...! Gue gak sudi lihat muka lo lagi. Bahkan, gue gak sudi jadi cewek lo lagi!” bentak Aletta. Satria membeku di tempat dengan pandangan shock. Hatinya hancur berkeping-keping.“Aletta.” Kanaya yang baru kembali dari toilet, terkejut melihat Aletta berteriak histeris. Langsung saja dia berlari menghampiri Aletta dan berusaha menenangkannya.“Nay, bilang sama Satria untuk pergi. Gue gak mau lihat dia lagi. Suruh dia pergi ....” Aletta terisak lirih. Kanaya terkejut. Dia menatap Aletta heran dan bergantian menatap Satria kasihan.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status