Share

2. Kekacauan Di Pesta Pertunangan

Tahun 2022, Era Modern

“Bagaimana bisa kau tidak punya malu seperti ini? Sudah jelas kalau William itu adalah orang yang disukai oleh Sophie, tetapi kau malah menyukainya! Apa kau ingin merebutnya dari tangan adikmu sendiri? Sebenarnya apa yang ada di dalam otakmu itu?” Sebuah suara yang begitu keras dan memekakkan telinga terdengar di sana, membuat Alex yang terbuai dalam mimpi langsung terbangun. “Kau harus ingat statusmu sekarang!”

Kesadaran Alex yang buram perlahan-lahan mulai kembali, kepalanya terasa pening sekali dan dia tidak tahu apa yang tengah terjadi sekarang ini. Alex ingat dirinya tengah menghadapi badai kosmik yang menghancurkan pesawat induknya, tapi detik berikutnya dia mendengar suara bising yang sepertinya ditujukan kepadanya terdengar sangat tidak mengenakkan, menuduh Alex yang bukan-bukan. Siapa yang berani menuduh Pangeran Kelima dari Kerajaan Starlight ini?

Apa yang terjadi? Tanya Alex kepada dirinya. Dia mencoba memijat pelipis kepalanya yang berdenyut begitu keras.

“Apa yang kau harapkan dari orang yang pendidikannya rendah seperti dia, Mary? Sudah jelas dia tidak akan paham mengenai hubungan indah di antara Sophie dengan William, melihat pria tampan maka dia langsung mengejarnya!” cemooh seorang perempuan kepada Alex.

Sophie? William? Siapa mereka? Tanya Alex lagi.

Perlahan-lahan Alex membuka kedua matanya yang sedari tadi terasa berat. Meskipun pandangan masih sedikit buram dan kedua mata berair akibat sakit kepala yang masih berdenyut di sana, Alex bisa melihat silhuet dari dua orang wanita muda tengah berdiri di hadapannya. Siapa keduanya dia sama sekali tidak memiliki ide.

“Meskipun kau adalah putri dari Keluarga Klein, jangan sangka kau bisa menggantikan kedudukan Sophie di hati semua orang!”

“Benar sekali, seharusnya sebelum kau menunjukkan dirimu kau harus mempelajari etika terlebih dahulu agar tidak mencoreng kehormatan Keluarga Klen yang sudah dibangun sejak bertahun-tahun!”

Beberapa anak muda yang melihat Alex tengah dihadang oleh dua orang perempuan ini terlihat tidak ingin menolong apalagi ikut campur, mereka hanya menonton semua itu sembari tertawa-tawa kecil. Bahkan tidak jarang dari mereka yang mencemooh kehadiran Alex yang tidak lebih dari seorang gadis kampungan yang kebetulan bisa menjadi putri Keluarga Klein yang terhormat.

Posisi berdiri Alex tidak terlalu stabil, terlebih dengan sepatu berhak tinggi yang tengah ia kenakan saat itu. Sehingga saat salah seorang gadis yang melabraknya terebut menyenggol bahunya ke belakang, secara otomatis tubuh Alex pun terdorong ke belakang sebelum pada akhirnya dia terjatuh dan masuk ke dalam kolam renang yang ada di sana.

BYUUR......

Suara deburan keras dari arah kolam renang menarik perhatian sebagian besar orang yang menghadiri pesta outdoor tersebut. Beberapa dari mereka berlari mendekat ke arah kolam renang untuk melihat apa yang terjadi, di sana mereka menemukan dua orang wanita muda berdiri di pinggir kolam renang seraya melihat seorang gadis muda yang tercebur di sana.

“Ada yang terjatuh  di kolam renang!” seru seorang tamu yang melihat kejadian itu.

“Cepat tolong gadis itu, dia putri dari Keluarga Klein!” perintah seorang tamu lagi.

Tenggelamnya putri Keluarga Klein yang baru kembali ke keluarga tersebut membuat gempar semua tamu  undangan yang ada di sana, pesta pertunangan yang seharusnya dihadiri penuh dengan kesukacitaan pun suasananya berubah menjadi panik. Namun, tidak jarang dari tamu undangan tersebut memberikan tatapan mencemooh kepada gadis yang masih kesulitan untuk berenang di dalam kolam renang, pada dasarnya mereka menghadiri undangan itu karena mereka ingin melihat sosok memalukan dari Alexandra Klein serta rasa takut mereka kepada calon tunangan Alex.

Tidak ada yang menyangka kalau Alex akan terlibat pertengkaran dengan nona muda dari dua keluarga kaya dan semua itu masih disangkut pautkan dengan William, seorang Tuan Muda dari Keluarga Ivanov. Namun, semua itu tidak ada apa-apanya setelah mereka menyaksikan Alex terjatuh ke dalam kolam renang.

Alex yang kala itu masih bingung dan merasa panik akibat baru tersadar pada akhirnya kesulitan untuk menyelamatkan dirinya, sehingga dia pun tenggelam di sana sebelum pingsan di tempat.

Beruntungnya seorang pelayan langsung menyelamatkan Alex dan mereka membawa Alex ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan selanjutnya. Kejadian tersebut membuat pesta pertunangan tersebut berakhir buruk, bahkan kedua orang tua Alex yang mendapatkan kabar tersebut ekspresi mereka berubah menjadi sangat jelek. Tidak elak kalau Master dan Madam Klein menyalahkan Alex dalam hati mereka.

Kericuhan yang terjadi di bawah sana tidak terlalu mempengaruhi suasana hati dari seseorang yang memperhatikan semua itu dari balkon jendela besar yang ada di lantai dua. Orang yang berdiri di sana adalah seorang pemuda bertubuh tinggi dengan postur tubuh yang begitu proporsional. Setelan jas hitam yang dikenakan melekat dengan pas pada tubuhnya, memberikan kesan kaki yang panjang dan jenjang, bahu yang bidang, serta sosok yang tampan dan berkarisma.

Pemuda itu memiliki wajah yang sangat tampan dengan kedua mata berwarna biru gelap yang begitu tajam, parasnya yang menawan tersebut mampu mengalahkan wajah tampan para aktor maupun idol di dunia hiburan, sayangnya pemuda itu tidak berkecimpung di dunia hiburan dengan wajah yang tampan tersebut. Ekspresi dingin yang tidak mengisyaratkan emosi apapun masih terlihat di wajah tampan itu, rambutnya yang berwarna kecoklatan tersebut ia sibakkan ke belakang saat angin malam membelainya.

Pemuda itu memperhatikan kekacauan yang terjadi di bawah sana tanpa memperlihatkan emosi apapun, bahkan ia terlihat sama sekali tidak panik meski korban yang terjatuh ke dalam kolam renang itu adalah tunangannya sendiri.

“Suasananya menjadi sangat ramai, aku tidak menyangka datang ke pesta pertunanganmu akan disuguhi pertunjukan yang mengesankan seperti ini,” sahut seorang pemuda yang datang menghampiri Vincent yang masih berdiri di balkon jendela tersebut.

Pemuda yang datang tersebut bernama Denis dan merupakan sahabat dekat Vincent yang merupakan salah satu protagonis dalam pesta pertunangan itu. Denis menatap sosok kawannya seraya meminum segelas wine merah, dia pun menggelengkan kepala saat membayangkan apa yang terjadi sebelumnya.

“Keluarga Klein, meskipun mereka tidak masuk ke dalam jajaran empat keluarga raksasa yang ada di San Forcio maupun masih baru masuk ke dalam kalangan atas, tapi mereka masih memiliki sedikit pengaruh di kota ini,” kata Denis, ia menyandarkan pinggangnya pada pembatas besi yang ada di balkon jendela seraya menatap ke arah luar sana. “Bila dibandingkan dengan statusmu, mereka sebenarnya tidak ada apa-apanya. Kau sendiri, mengapa juga kau menyetujui keputusan Klein senior untuk menikahi putrinya?”

Vincent masih bergeming di tempat, menghiraukan ocehan kecil yang Denis berikan kepadanya mengenai latar belakang Keluarga Klein yang jauh lebih inferior bila dibandingkan dengan dirinya.

“Apa karena perjanjian yang kakekmu lakukan dengan mendiang Kepala Keluarga Klein bertahun-tahun yang lalu?” tanya Denis lagi, melihat betapa diamnya Vincent maka dia pun menganggap itu semua adalah benar.

Denis meneguk wine merah dalam gelasnya sampai tak bersisa di sana sebelum melanjutkan perkataannya lagi.

“Perjanjian di antara generasi mereka seharusnya tidak mempengaruhi generasi selanjutnya apalagi kehidupanmu. Kalaupun kau mau menikahi putri dari Keluarga Klein, setidaknya kau bisa memilih Sophie ketimbang Alexandra. Gadis yang bernama Sophie itu adalah permata hati dari Marius Klein, setidaknya masa depan Sophie jauh lebih cemerlang bila dibandingkan dengan tunanganmu tersebut.”

Semua orang tidak mengerti mengapa Vincent Dietritch yang merupakan Presiden dan chairman dari Horizon Group serta orang terkaya di Negara A memutuskan untuk bertunangan dengan Alexandra Klein yang statusnya jauh di bawah Vincent. Terlebih lagi,  Keluarga Klein sendiri masih merupakan pendatang baru di jajaran keluarga kelas atas di San Forcio sendiri. Derajat keduanya sangat berbeda 180 derajat, banyak orang iri dengan nasib mujur yang Keluarga Klein miliki karena seorang Vincent Dietritch melirik ke arah mereka.

Vincent Dietritch tidak hanya mendapat julukan sebagai Presiden perusahaan yang berbakat serta masuk ke dalam jajaran orang terkaya di dunia versi majalah Forbes, dia pun masih berusia sangat muda yaitu 25 tahun, tapi kesuksesannya membuat mereka yang berada dalam generasi ayahnya sangat menghormatinya. Tidak salah kalau para gadis yang berasal dari keluarga atas benar-benar mengincar posisi Nyonya muda Dietritch dan istri Vincent. Sayangnya, Vincent malah memilih untuk meminang putri dari pendatang baru seperti Keluarga Klein hanya karena perjanjian kakeknya dengan kakek Alexandra.

Apabila orang yang menjadi tunangan Vincent adalah Sophie maka mereka semua tidak akan memberikan reaksi sekeras sekarang, tapi kabarnya Sophie telah menjalin hubungan dengan William yang merupakan Tuan muda dari Keluarga Ivanov, sehingga mereka menebak kalau Vincent pun mau tidak mau harus memilih Alexandra sebagai tunangannya.

Semua orang tahu kalau Alexandra Klein baru saja kembali ke Keluarga Klein dua bulan yang lalu setelah hilang selama lima belas tahun lamanya. Entah apa yang menyebabkan Alexandra bisa hilang ketika dia masih kecil, yang jelas posisi Alexandra tersebut tidak bisa disandingkan dengan Sophie meskipun Sophie sendiri adalah saudara kembarnya. Karena itulah berita mengenai Alexandra akan menjadi pendamping Vincent di masa depan membuat banyak orang ingin menentangnya.

Denis yang mengaku sebagai sahabat Vincent dan cukup mengenal kepribadian Vincent pun juga merasa sama herannya dengan orang-orang ketika dia mendengar keputusan Vincent tersebut. Dia khawatir kalau Vincent akan menyesal di kemudian hari karena keputusan yang dia ambil sekarang ini.

“Apa yang aku lakukan tidak ada hubungannya dengan urusan orang lain,” ujar Vincent dengan tenang. Pemuda itu memasukkan satu tangannya ke dalam saku celananya, dia terlihat begitu rileks dan begitu berbeda dengan suasana panik serta kacau yang terjadi di bawah sana.

Vincent melirik ke arah Denis yang masih memberinya tatapan penuh keraguan di matanya, pemuda itu menggeleng kepalanya singkat.

“Kalau aku memilih Alexandra untuk menjadi istriku, maka kau harus menerimanya. Pada dasarnya yang menjalani pernikahan ini bukanlah dirimu maupun orang lain, tapi aku,” kata Vincent lagi.

Nadanya mengisyaratkan keseriusan yang Vincent miliki, tapi Denis masih ragu apakah Vincent benar-benar serius dengan keputusannya tersebut. Terlebih lagi, Denis tahu kalau ada seseorang yang ada di hati Vincent yang kini tengah tidak ada ada di dalam negeri, bagaimana Denis yakin kalau Vincent tidak akan menyesalinya di masa depan.

“Sebagai temanmu aku hanya bisa mengatakan kalau kau harus berpikir matang-matang sebelum mengambil sebuah keputusan, apalagi semua itu menyangkut dengan masa depanmu kelak. Aku tidak ingin melihatmu menyesal nantinya,” ujar Denis.

“Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu,” jawab Vincent.

Bagi semua orang keputusan yang Vincent ambil memang terkesan begitu terburu-buru, tetapi mereka semua tidak tahu kalau di antara keluarga keduanya Keluarga Klein lah yang berperan aktif mengenai pertunangan di antara keduanya.

Saat ini perusahaan milik Marius Klein tengah mengalami masalah yang besar dan berada dalam ambang kebangkrutan. Dia teringat dengan perjanjian yang ayahnya miliki dengan mendiang kakek Vincent, untuk itu Marius menawarkan putrinya yang bernama Alexandra sebagai penghibur bagi Vincent asalkan Vincent mau membantu perusahannya. Kala itu Marius memikirkan bagaimana caranya agar Vincent setuju dengan tawarannya, bahkan dia pun memiliki pikiran untuk membius Alexandra dan mengantarkannya ke tempat tidur milik Vincent.

Apa yang terjadi setelahnya berada di luar dugaan Marius. Tidak hanya Vincent setuju untuk membantu perusahaan Keluarga Klein, tapi dia juga memilih untuk menikahi Alexandra ketimbang menjadikan sosok gadis itu sebagai penghiburnya seperti yang Marius tawarkan. Tentu saja ide tersebut disambut dengan suka cita oleh pasangan Klein.

Dari semua orang yang mengetahui cerita sebenarnya di balik pertunangan Vincent dengan Alexandra, hanya Denis yang tahu meskipun tidak terlalu detil mengenai permasalahannya. Oleh karena itu, tidak jarang Denis menyinggung apakah Vincent benar-benar serius dengan keputusannya tersebut.

“Pesta sudah selesai, lebih baik kau segera pulang,” kata Vincent seraya beranjak dari posisi berdirinya di tempat itu.

Denis menghela nafas panjang sebelum dia meletakkan gelas kosong yang dia pegang ke atas meja kecil yang ada di sana.

“Gosip mengenai Alexandra yang katanya menyukai Ivanov serta apa yang terjadi malam ini akan tersebar luas di San Forcio besok,” ujar Denis yang mengingatkan Vincent.

Pemuda itu tidak menghentikan langkahnya, tapi anggukan kecil yang ia berikan sudah cukup memberitahu Denis kalau dia paham akan hal itu.

Acara sakral pertunangan yang Keluarga Dietritch dan Klein lakukan berakhir dengan sebuah tragedi, dimana pihak perempuan harus dilarikan ke rumah sakit akibat dia tenggelam di kolam renang. Namun, hal yang lebih serius lagi pun mulai tersebar di penjuru San Forcio mengenai Alexandra yang merupakan tunangan Vincent rupanya memiliki perasaan terhadap William Ivanov.

Meskipun Vincent merupakan salah satu protagonis dalam pesta pertunangan malam ini, statusnya yang sangat tinggi membuat orang tidak berani menyinggung namanya dalam gosip ini. Tapi semua itu berbeda bila berbicara tentang Alexandra, statusnya yang baru ditemukan di sebuah distrik kumuh oleh Keluarga Klein membuatnya dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Mereka menganggap Alexandra ini murahan, tidak hanya berterima kasih dia masih diterima oleh Vincent tapi dengan beraninya dia melirik ke arah William.

Malam itu reputasi Alexandra yang pada awalnya sudah tidak baik menjadi jauh lebih buruk karena itu. Tidak ada wanita yang bisa menerima reputasi seburuk yang Alexandra miliki, apalagi berbagai julukan yang tidak pantas seperti “murahan” dan “tidak tahu diri” mulai melekat pada Alexandra.

Apabila ada wanita yang mendapatkan status tersebut di kalangan mereka, sudah pasti mereka akan memilih untuk mengasingkan diri ke luar negeri atau bahkan mengakhiri hidupnya karena rasa malu. Mendapat tekanan dari luar dan dalam itu sangat menyiksa. Beruntungnya Alexandra yang merupakan salah satu protagonis pada malam ini bukanlah Alexandra sebelumnya.

Pangeran Kelima yang nantinya menemukan dirinya terbangun sebagai seorang wanita bernama Alexandra Klein ini hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepala  ketika dia mengetahui semua ini.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
awalannya keren ya!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status