Chapter 32 sudah terbit pada akhirnya, semoga kalian menyukainya. Saya ucapkan kepada pembaca yang sudah mampir dan menyempatkan diri membaca guratan sederhana saya ini. Sampai bertemu di chapter selanjutnya
Sebuah mobil Bentley berwarna hitam berhenti di depan pagar sebuah vila bernuansa klasik dengan dua lantai. Mobil mewah yang hanya diproduksi sebanyak tiga unit di dunia tersebut tidak terlalu menarik perhatian orang-orang yang lewat di sana, dibandingkan dengan mobil sport yang terkesan enerjik dengan warna mencolok maka mobil Bentley hitam itu terkesan sangat low key. Kecuali mereka yang mengenal dunia otomotif dan mengerti betapa berharganya mobil yang terparkir itu, maka orang-orang akan menganggap kalau mobil tersebut tidak lebih dari sebuah mobil sedan eksekutif biasa. Setelah terparkir di depan vila, dari dalam tidak ada tanda-tanda kalau si penumpang mobil akan keluar dari dalam mobil. Mereka terlihat masih betah berada di dalam sana. Vincent yang duduk di belakang kemudi mobil melirik ke arah sosok gadis muda yang duduk di sampingnya. Alex terlihat memejamkan kedua mata dengan kepala dimiringkan ke samping, ekspresi wajah gadis manis tersebut begitu kalem seolah-olah dia ten
Setelah Vincent masuk ke dalam ruangan dan berhasil menyanggah ucapan Olivia, rasanya atmosfer yang begitu dingin dan juga mencekam mulai menyelimuti ruangan tempat mereka bertiga berada. Dari sudut matanya Alex melihat Vincent berdiri di samping dirinya dengan ekspresi yang begitu tenang, akan tetapi sepasang mata biru milik Vincent terlihat sangat dingin terutama ketika dia menatap Olivia yang berada di depan mata mereka. Vincent itu bagaikan dewa pelindung. Dia diam di tempat, tetapi aura yang menyelimut tubuh pemuda itu sangat kuat dan juga membuat orang-orang yang dilindunginya merasa tenang seperti ada selimut hangat yang membungkus tubuh mereka. Apabila mereka merasa panik maka kehadiran Vincent sendiri sudah cukup menenangkan mereka. Dalam kasus di sini orang yang tengah dilindungi oleh Vincent adalah Alex. Selain merasa sedikit lucu, Alex juga merasa kalau hatinya tersentuh karena sikap protektif yang Vincent tunjukkan. Tidak sekali atau dua kali Vincent membantu Alex dan me
Dokter Henry yang merupakan dokter pribadi dari Keluarga Dietritch adalah teman Vincent ketika mereka berada di SMA. Setelah lulus dari pendidikannya di sebuah universitas ternama dan menempuh pendidikan dokter spesialis di Harvard, Dokter Henry menolak tawaran bekerja di sebuah rumah sakit yang ada di negara Paman Sam dan memilih untuk kembali ke Negara A. Reputasinya yang baik di dunia kedokteran mengantarkan Dokter Henry masuk ke dalam jajaran dokter terbaik di Negara A, dan sekarang ini dia menjadi salah seorang direktur di bagian departemen yang ada di rumah sakit swasta terbaik di San Forcio. Selain bekerja di rumah sakit St. Ludwig, Dokter Henry juga menjadi dokter pribadi Keluarga Dietritch. Selain karena pertemanan yang baik di antara Henry dan Vincent, Kepala Keluarga Dietritch ini juga sudah banyak membantu Henry ketika dia masih bersekolah sampai dia bisa sukses seperti sekarang. Menjadi dokter keluarga untuk Vincent adalah apa yang bisa Henry lakukan untuk membalas budi.
Seminggu lebih setelah tes masuk Universitas Imperial berakhir, hasil dari ujian dan juga keputusan penerimaan Alex sebagai mahasiswa di sana pun dikirimkan secara resmi oleh pihak kampus melalui email pribadi Alex. Sesuai dengan dugaan Alex sebelum dia mengirimkan formulir pendaftarannya kala itu, hasil ujian yang dia terima adalah 98% dari keseluruhannya dengan skala sangat memuaskan, artinya Alex berhasil diterima sepenuhnya sebagai mahasiswa di Universitas Imperial. Ujian yang dia lakukan kala itu sebenarnya adalah sebuah formalitas yang perlu dilakukan, andaikata Alex tidak mengikuti ujian pun tentu kemungkinan besar dia masih bisa diterima oleh pihak kampus. Sebelum ini Alex telah mengirimkan hasil penelitiannya yang berupa jurnal internasional di bidang teknologi komputer ke Universitas Imperial, dari sana saja Alex sudah mendapatkan sebuah rekomendasi khusus dari seorang guru besar di kampus itu. Setelah Alex menyelesaikan tes masuk serta hasil ujiannya keluar, seorang profes
Musik yang begitu merdu dan juga hikmat mengiringi setiap langkah yang Alex lalui. Dua orang gadis kecil yang membawa keranjang berisi bunga berjalan di depan Alex dan iringannya, mereka menaburkan bunga di sepanjang perjalanan menuju altar pernikahan yang ada di depan. Di depan altar pernikahan telah berdiri Vincent dan juga Denis sebagai orang yang mendampingi Vincent. Saat Alex akan naik ke atas altar, Vincent menggenggam tangan gadis itu serta membantu calon pengantinnya untuk naik ke atas altar. Melihat tindakan Vincent yang penuh kehati-hatian tentu membuat tamu undangan yang hadir dan menyaksikan hal itu merasa terkejut, mereka serasa tengah bermimpi karena melihat Vincent yang begitu perhatian seperti sekarang ini. Hampir mustahil bagi Master Dietritch untuk menunjukkan perhatian lebih kepada orang lain, terlebih orang tersebut adalah seorang perempuan. Setahu mereka, ketika ada seorang wanita yang mencoba melemparkan dirinya ke pelukan Vincent atau mencoba menggodanya, pemud
Elliot Dietritch, berusia sepuluh tahun dan bercita-cita menjadi orang hebat seperti pamannya adalah pewaris dari seluruh harta kekayaan Keluarga Dietritch untuk sementara ini. Sejak kecil Elliot sudah terbiasa melihat kelamnya dunia dari atas, statusnya tersebut membuat pemikiran dan juga mental Elliot tumbuh jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan anak-anak seumuran dengannya. Mengalami percobaan penculikan maupun pembunuhan adalah hal yang sudah sering Elliot alami, bahkan dengan pengawalan yang ketat dari keluarganya sekalipun tidak membuat orang-orang yang ingin mencelakai Elliot merasa jera. Saking seringnya Elliot mengalami percobaan penculikan maupun pembunuhan, anak itu merasa begitu terbiasa dan tidak panik lagi ketika hal berbahaya muncul di depannya. Tidak heran kalau ibu Elliot menjadi sosok wanita yang paranoid, dia selalu berpikir kalau dunia akan melakukan hal jahat kepada anak semata wayangnya tersebut. Hal paling tidak mengenakan yang Elliot alami dalam waktu ter
Resepsi pernikahan yang digelar oleh Keluarga Dietritch bisa dikatakan sebagai sebuah momen yang begitu besar dan juga dinantikan oleh banyak orang, pasalnya yang menjadi tokoh utama dari pernikahan ini adalah Kepala Keluarga Dietritch sendiri. Dia ditakuti dan juga disegani oleh banyak orang pada saat yang sama, kemampuannya dalam dunia bisnis yang sudah diakui sejak dia masih muda serta tindakannya dalam mengambil setiap keputusan yang begitu mutlak membuat sang kepala keluarga muda ini mendapatkan tempat pertama di mata banyak orang. Dalam pesta pernikahan yang digelar di salah satu rumah besar milik Keluarga Dietritch, banyak tamu undangan berasal dari rekan bisnis Vincent dan juga mereka yang memiliki pengaruh penting baik dari dunia ekonomi, politik, dan lain sebagainya di San Forcio. Setiap tindakan Vincent selalu mendapatkan perhatian, tidak terkecuali ketika pemuda itu datang menghampiri Alex yang kini berada di sebuah tempat terpencil dan hampir luput dari perhatian banyak
Hari yang sibuk karena menjadi satu dari dua tokoh utama dalam pesta pernikahan akan membuatmu lupa kalau tubuhmu sangat lelah, dan saat semuanya berakhir barulah kau menyadari kalau dirimu lelah baik itu secara jiwa dan raga. Hal itulah yang Alex rasakan setelah pesta pernikahannya yang digelar besar-besaran selesai tepat pada malam hari, dia merasa tubuhnya remuk akibat rasa lelah yang luar biasa melanda dirinya. Alex merasa berterima kasih kepada Vincent karena pemuda itu menyuruhnya untuk pergi istirahat ke atas dan tidak perlu melibatkan diri lagi setelah pesta selesai, status yang Alex sandang setelah menikah dengan Vincent membuat para pelayan di keluarga ini mengikuti semua perintah yang dia miliki, dan gadis itu juga tidak perlu membersihkan semua yang ada setelahnya. Tanpa ada niatan untuk mengutarakan protes yang terkesan begitu hipokritis, Alex bergegas keluar dari ruangan utama di mana pesta pernikahannya tadi digelar untuk menuju lantai tiga. Kamar utama dalam rumah bes