Share

Bab 15

Seperti biasa, Yasmin menghabiskan malam minggunya di rumah sendirian. Bundanya sudah pergi sejak 2 jam yang lalu tanpa pamit, tanpa menyiapkan makan malam. Terlihat terburu-buru bahkan Yasmin tidak sempat menanyakan soal bundanya yang tergesa-gesa saat memasuki rumah sakit sore kemarin.

Yasmin menumpukkan kepalanya di atas meja makan. Kosong, tidak ada satu pun yang bisa dinikmati. Lalu menghela napas kasar dan kemudian berjalan menuju kulkas untuk memeriksa bahan makanan apa yang tersisa dan bisa ia masak. Perutnya sangat lapar sekali, tadi siang ia tidak sempat makan siang.

Namun, ia harus menelan kepahitan dan membiarkan perutnya tetap lapar. Kulkas yang biasanya berisi bahan makanan dan buah-buahan kini kosong tanpa ada yang bisa diolah. Hanya air mineral dalam botol.

Yasmin menjerit dalam hati. Bundanya melupakan kewajibannya pada keluarga kecil. Bagaimana bisa melupakan Yasmin? Melupakan anak gadis yang masih butuh perhatian dan perawatan.

Pada akhirnya air mata Yasmin jatuh. M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status