Share

Bab 17

Pagi minggu yang mendung seolah menyadari perasaan Yasmin yang bersedih. Matahari terlalu malu-malu muncul di balik awan kelabu. Tidak ada yang bisa menghentikan apa pun untuk kembali ke semula, sebab Tuhan sudah menjadikan takdirnya seperti itu.

Yasmin berkutak di dapur. Tepat jam 6 pagi tadi ia menyempatkan belanja beberapa bahan masakan di super market terdekat agar pagi ini ia tidak kelaparan lagi. Memilih memasak mi goreng dan omelet untuk menemani dirinya dan sang bunda. Sedangkan susu hangat untuk ia minum dan teh manis panas untuk Viola.

Tidak butuh waktu lama, sarapan telah tersaji di atas meja makan. Yasmin menatap dengan senyum hasil karyanya, meskipun rasanya tidak menjanjikan apa pun. Setidaknya tidak kelaparan, bukan?

Niat hati ingin membangunkan Velia, tapi bundanya sudah bangun dan sedang mendekat pada ruang makan. Menarik kursi tanpa bersuara, bahkan mencicipi mi goreng dan omelet dalam diam juga.

Yasmin duduk di depan sang bunda, menyendok mi ke dalam mulutnya. Netra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status