Share

Sarapan Pagi (part 2)

"Maaf!"

Kata itu yang keluar dari mulutnya. Apa cuma kata itu yang bisa dia ucapkan. Aku sampai muak mendengarnya.

Bryan mengalihkan pandangannya ke nampan. Jelas dia salah tingkah karena kepergok melihat hal yang seharusnya tidak dia lihat. Aku masih saja berusaha menutupi dadaku dengan lengan, meski gundukan dadaku masih sangat terlihat. Bagaimana tidak, dia memakaikan aku kemeja berwarna putih. Dan tidak ada pakaian lagi di dalamnya yang melapisi tubuhku. Sudah pasti pakaian ini sedikit tembus pandang. Membuat bagian tubuhku membayang dari luar kemeja.

"Duduklah, Anandita! Kau harus mengisi perutmu!" Bryan menengadah. pandangannya sedikit kaku. Sepertinya berusaha menghindari bagian dadaku.

Aku menghela nafas panjang. Perutku memang tidak dapat kompromi lagi. Aku harus makan sesuatu saat ini juga. Aroma nasi goreng yang dibawa Bryan sungguh membuat lambungku meronta-ronta.

Aku menduduki kursi yang ada di sebelahku. Kursi kayu yang tadi di dorong

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status