Share

My Husband' S Secret
My Husband' S Secret
Penulis: Diganti Mawaddah

1. Siapa yang minta jemput?

Ana tengah berdiri di dapur, sambil membuat secangkir kopi untuk suaminya. Ia mengulum senyum, saat mengingat obrolan kemarin dengan tetangga yang memuji ketampanan suaminya. Hatinya sungguh rasa senang dengan pujian itu.

Tok

Tok

"Assalamualaykum."

"Wa'alaykumussalam. Eh, Mbak Endang. Ada apa, Mbak?" Mariana membuka pintu lebar untuk tetangga kontrakannya. Wanita bertubuh tambun yang berdiri di depan pintu rumah Mariana, berusaha mencuri pandang keadaan di dalam rumah.

"Ada apa, Mbak? Cari Mimi lagi, ya?" tanya Marian menebak. Karena memang, kucing Mbak Endang itu sering sekali main ke rumah kontrakannya.

"I-iya, cari Mimi. Sekalian ini saya bawain bubur sum-sum buat suami kamu. Eh, buat kamu maksudnya." Mbak Endang menyerahkan sebuah mangkuk bermotif bunga matahari pada Mariana.

"Mimi ...," panggilnya di depan pintu.

"Mbak tunggu sini ya, saya bantu cari di dalam." Mariana membiarkan pintunya terbuka lebar, lalu masuk ke dalam rumah untuk mencari kucing tetangganya. Ia juga sengaja memamerkan pada Mbak Endang, betapa suaminya sanvat tampan sehabis mandi.

Rangga keluar dari kamar mandi dengan wajah begitu segar dan tentunya semakin enak dipandang. "Cari apa, Dek?" tanyanya saat melihat istrinya berjongkok di meja dapur.

"Cari kucing Mbak Endang, Mas," jawabnya sambil menepuk kedua tangan.

"Oh, emang masuk ke sini?"

"Gak tahu juga. Makanya ini Ana bantu carikan. Kalau Mbak Endang yang masuk, takutnya dia gak tahu pintu keluar," bisik Mariana sambil menahan tawa. Rangga ikut mengulum senyum, sambil membaui aroma bubur sum-sum yang begitu enak.

"Dari siapa, Dek?" tunjuknya pada bubur yang ada di atas meja makan.

"Dari Mbak Endang," jawab Ana yang sudah mencuci tangan kembali.

"Baik sekali ibu-ibu di sini ya, Dek. Sering kasih kita makanan." Tanpa aba-aba dan masih mengenakan handuk saja, Rangga mencicipi bubur sum sum yang rasanya memang enak.

Ana berjalan ke depan menghampiri Mbak Endang. "Mimi gak ada di rumah, Mbak."

"Oh, ya sudah. Gak papa saya duduk di sini sebentar ya. Suaminya belum berangkat ya, Mbak? Kaya dengar suaranya tadi," tanya Mbak Endang membuat Mariana mulai merasakan hal yang tidak nyaman.

"Iya, Mbak. Hari ini masuk agak siang."

"Saya masuk ya, Mbak. Mau siapin baju suami berangkat kerja," pamit Ana masuk tanpa menunggu jawaban dari tetangga yang masih setia duduk di terasnya.

Mariana masuk ke dalam kamar yang tak berpintu, hanya tertutup krai. Suaminya tersenyum sambil mengetik sesuatu di ponselnya. Mariana tak mau ambil pusing, ia berjalan ke arah lemari, lalu mengambilkan seragam pabrik yang akan dikenakan hari ini. Suaminya masih asik tersenyum dengan ponselnya, tanpa menyadari kehadiran Mariana.

Sap

Mariana merebut ponsel suaminya, lalu membaca dengan cepat isi chat yang membuat suaminya senyam-senyum di sana.

Kak Angga, jadi jemputkan hari ini? Nanti dinda traktir makan malam deh.

****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status